Sekjen PDIP ungkap 'senjata utama' tinggalkan jauh Golkar dan Gerindra di survei
Merdeka.com - Elektabilitas PDI Perjuangan meninggalkan jauh pesaing terberatnya Partai Golkar. Dalam survei terbaru SMRC, PDIP meraup 27,1 persen, sementara Golkar hanya 11,4 persen di urutan kedua. Diurutan ketiga Gerindra dengan 10,2 persen.
Menanggapi hal itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, survei harus direspon dengan tetap mempertahankan semangat kerja keras dan terus pada posisinya bersama rakyat. Untuk itu, kepada semua kader PDI Perjuangan, kata dia, terlebih yang menempati struktur di semua level harus mencerminkan wajah kerakyatannya. Baik dalam perilaku maupun kebijakan dan program politiknya.
"Dengan survei yang tinggi di kisaran 27-32 persen oleh hampir semua lebaga survei, kita harus terus melakukan perbaikan, semua kader, apalagi pimpinan Partai, harus cerminkan wajah kerakyatan Partai. Senjata utama kita adalah persatuan dengan rakyat," kata Hasto saat meyampaikan pengarahan dalam acara Konsolidasi Organisasi Internal Partai, di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Minggu (8/10).
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Dimana PDIP meraih suara terbanyak di Pileg 2019? Adapun dalam Pileg 2019, PDIP di Bali berhasil meraih 60 persen suara sedang untuk Pilpres yang mengusung pasangan Jokowi-Amin mencapai 90 persen.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa PDIP menang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
Dalam acara itu, Hasto didampingi Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Waras Wasisto, Ketua DPC PDI Perjuagan Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata, dan sejumlah jajaran DPC PDI Perjuangan Kota Bogor. Hadir juga Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan dari dapil Kota Bogor, Diah Pitaloka.
Hasto mengungkapkan, salah satu faktor yang menaikkan eletabilitas PDI Perjuangan adalah karena politik turun ke bawah. Dengan politik turun ke bawah, wajah partai yang dilihat publik bahwa PDI Perjuangan memang politiknya wajah kerakyatan yang oleh Hasto disebut dengan istilah 'Marhaenitas', yakni politik dengan watak 'Wong Cilik' yang mencerminkan wajah kerakyatan sebagaimana ditunjukkan oleh Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Pak Jokowi dicintai rakyat karena kepemimpinannya yang merakyat, programnya prorakyat, dan dekat rakyat dengan blusukan untuk bertemu dan menyapa langsung rakyatnya. Begitu juga Ibu Mega yang menerapkan politik turun ke bawah dalam memimpin PDI Perjuangan," ungkapnya.
"Jadi rakyat ketika melihat Pak Jokowi itu seperti melihat dirinya sendiri. Itulah yang harus dilakukan dan ditunjukkan oleh semua kader, dan pimpinan partai," tambah Hasto.
Hasto lalu menekankan apa yang selalu ditegaskan Ketua Umum Ibu Megawati bahwa tugas partai adalah menyiapkan pemimpin. Kalau ada kader yang potensial untuk jadi pemimpin di daerah tentu akan diperjuagkan. Tetapi harus disadari bahwa yang memilih pemimpin dalam ajang pilkada bukan hanya kader PDI Perjuangan. Tetapi yang memilih adalah rakyat secara umum sehingga dalam berpartai, apalagi pimpinan partai harus benar-benar bergerak turun ke bawah.
"Tugas partai adalah mendekatkan kesejahteraan pada rakyat agar rakyat bisa merasakan buah pembangunan bagi masa depan yang lebih baik. Maka ketika memenangi pilkada pada hakikatnya adalah untuk keberpihakan pada rakyat. PDI Perjuangan politiknya menjadikan kekuasaan untuk kesejahteraan rakyat," tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Hasto juga mengingatkan kader untuk tidak menjadikan partai sebagai tempat cari makan dan memperkaya diri dengan cara menyalahgunaan jabatan. Apalagi dengan cara-cara yang melanggar hukum seperti korupsi.
Bendahara DPD PDI Perjuangan Jabar Waras Wasisto dalam kesempatan sambutannya menyampaikan agar jajaran struktur partai benar-benar menyiapkan langkah organisasi baik dalam rangka konsolidasi internal maupun pemenangan Pilkada Serentak 2018 maupun Pemilu dan Pilpres 2019.
Khusus dalam menghadapi verifikasi pendaftaran partai, Waras juga megingatkan agar struktur partai cermat sehingga apa yang mejadi persyaratan di semua level benar-benar siap.
"Demikian juga persiapan saksi, partai harus siap, segera lakukan pelatihan sehingga nanti waktunya pilkada sudah siap," kata Waras.
Sementara Dadang dalam sambutannya mengatakan, bawa struktur organisasi dan badan partai di DPC Kota Bogor sudah terbentuk semua. Begitu juga sayap partai seperti Repdem dan BMI.
"Dan yang juga kita banggakan, DPC Kota Bogor kantornya sudah milik partai, sehingga nanti siapapun yang menjadi pengurus dan ketua, kantor ini tetap ada," kata Dadang. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca SelengkapnyaGerindra unggul dengan capaian elektabilitas 21,2 persen.
Baca SelengkapnyaIndikator menggelar survei politik di Sumatera Barat pada 26 Juni-10 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaKeyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca Selengkapnyaapabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,4 persen."
Baca SelengkapnyaPDIP memperoleh suara paling tinggi yakni 20,3 persen.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik
Baca SelengkapnyaPopuli Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPDIP masih memiliki suara paling tinggi di antara parpol yang ikut.
Baca SelengkapnyaKendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan memiliki elektabilitas mencapai 16,4 persen. Partai Gerindra di urutan kedua dengan elektabilitas 14,6 persen.
Baca Selengkapnya