Sekjen PDIP Yakin Parpol Koalisi Dapat Untung dari Kampanyekan Jokowi
Merdeka.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto memastikan sembilan partai koalisi pengusung pasangan calon presiden nomor urut 01 solid. Sehingga, tidak ada yang mempersoalkan dampak elektoral efek ekor jas (coattail effect) dari capres petahana.
Hasto memandang ketidaksolidan koalisi Prabowo-Sandiaga justru ikut membantu menaikan suara partai Jokowi-Ma'ruf Amin. Tak cuma PDIP yang identik dengan Jokowi, tapi juga Golkar, Nasdem, Hanura, PPP, PKB. Serta partai non parlemen, PSI, Perindo, dan PKPI.
"Kalau secara internal kita kan bersama - sama. Kita membangun etika bahwa ketika pak Prabowo dan pak Sandiaga Uno bersama parpol pengusung elektoralnya turun maka kemudian ini akan menaikan partai-partai seperti Golkar, Nasdem kemudian Perindo, PSI, dan PKB serta PPP," ungkapnya di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (15/11).
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Siapa yang ikut kampanye Prabowo? Pasangan capres-cawapres nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hari ini Sabtu 9 Desember 2023 berkampanye di sejumlah daerah.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
Sekjen PDIP itu menambahkan dalam tim kampanye nasional, masing-masing partai kompak mengkampanyekan Jokowi-Ma'ruf. Para calon legislatif yang ikut berkampanye ke masyarakat, diyakini bakal memiliki dampak keterpilihannya.
"Di dalam tim kampanye itu kan mencerminkan kesatupaduan parpol dan kemudian relawan," ucapnya.
Jubir TKN, yang juga Ketua DPP Perindo Arya Sinulingga mengamini ucapan Hasto. Menurutnya, koalisi Jokowi tidak goyah seperti kubu Prabowo. Dia melihat, Partai Demokrat terlihat setengah hati karena merasa tidak mendapatkan dampak elektoral jika mengkampanyekan capres-cawapres.
Berbeda dengan Prabowo-Sandiaga yang keduanya kader Gerindra, Jokowi dinilai sebagai sosok yang identik dengan semua partai dalam koalisi. Tidak cuma PDIP di mana mantan Gubernur DKI Jakarta itu berkarir di politik.
"Jadi Pak Jokowi itu identiknya sama semua koalisi. Sementara Demokrat merasa itu cuma identik sama Partai Gerindra ya, mundur lah itu. Mungkin mundur. Goyang-goyang imannya," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said menilai, akan sepi jika Jokowi memilih untuk beristirahat usai purna tugas sebagai kepala negara.
Baca SelengkapnyaNiat pensiun dari percaturan politik Tanah Air, Jokowi malah muncul kembali di Pilkada 2024 dengan 'open jastip' dukungan kepada calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaKeanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo-Gibran menilai upaya Presiden Jokowi mempertemukan antar kubu menjadi lawan politik tersebut merupakan baik.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan kepada Cagub-Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaManuver KIM Plus membuat PDIP kesulitan mengusung kader mereka di Pilkada 2024. Di beberapa daerah, PDIP membutuhkan koalisi untuk memenuhi syarat dukungan.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ketua DPD Golkar Jawa Timur, M Sarmuji.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan bahwa presiden boleh berkampanye dan berpihak di Pemilu
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaAda banyak koalisi partai politik yang mengusung calon kepala daerah pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKehadiran Jokowi diyakini menjadi magnet tersendiri dan nantinya bisa mendongkrak suara palson nomor urut dua itu.
Baca SelengkapnyaMantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut siapa pun yang menang dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 bukan karena endorse
Baca Selengkapnya