Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sekjen ungkap Haris Sudarno sudah pindah ke Golkar, tak berhak lagi atas PKPI

Sekjen ungkap Haris Sudarno sudah pindah ke Golkar, tak berhak lagi atas PKPI PKPI kubu Haris Sudarno. ©2018 Liputan6.com

Merdeka.com - Sekjen Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Imam Anshori Saleh mempersoalkan Haris Sudarno dkk yang masih mengklaim sebagai pengurus sah partai yang didirikan Try Sutrisno dan mendiang Edi Sudradjat itu. Menurutnya, Haris bukan hanya tak punya legalitas mengklaim PKPI, tapi juga sudah menjadi pengurus partai lain.

"Dia kan sudah resmi masuk pengurus DPP Golkar. Kok tiba-tiba membuat pernyataan bahwa dualisme di PKPI masih belum berakhir. Itu seperti orang yang mengigau dalam tidur," kata Imam melalui pesan singkat, Rabu (18/4).

Usai PKPI pimpinan Hendropriyono dinyatakan lolos sebagai peserta pemilu 2019, PKPI kubu Haris Sudarno muncul menggelar jumpa pers, kemarin. Dalam jumpa pers itu, Haris mengklaim sebagai ketua umum PKPI dan menyatakan dualisme di PKPI belum berakhir.

Imam pun menepis klaim Haris. Merujuk surat kepengurusan (SK) Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkum HAM) serta Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka PKPI yang sah dan diakui hanya pimpinan AM Hendropriyono. Bahkan, KPU sudah menetapkan PKPI pimpinan Hendropriyono sebagai peserta Pemilu 2019 dengan nomor urut 20.

"Haris dan kawan-kawannya ngotot menggugat ke Bawaslu tapi ditolak juga, karena yang dinilai sah ya PKPI kami," kata Imam.

Selain itu, menurutnya, para calon kepala daerah yang diusung PKPI di Pilkada Serentak 2018 juga diterima KPU. Sedangkan kubu Haris yang mencoba mengajukan calon selalu ditolak KPU di berbagai daerah.

"PTTUN Jakarta juga mengakui PKPI kami. Lalu di mana letak dualismenya?" tanya Imam.

Selain itu, dia menyatakan saat ini Haris sudah menjadi pengurus Golkar.

"Saya sudah cek kepada kawan pengurus di DPP Golkar, diakui memang Haris Sudarno masuk di anggota Dewan Pakar," katanya.

Sebelumnya PKPI sempat terbelah dalam dualisme kepengurusan. PKPI pimpinan Haris atau yang juga dikenal dengan Kubu Cut Meutia merupakan hasil kongres luar biasa (KLB) di Hotel Grand Cempaka pada akhir Agustus 2016.

Sedangkan di kubu lain ada PKPI pimpinan Hendropriyono. PKPI kubu Hendropriyono merupakan hasil kongres di Hotel Millenium juga pada penghujung Agustus 2016.

Seiring waktu, PKPI pimpinan Hendropriyono yang memperoleh pengakuan pemerintah dan KPU. PKPI kubu Hendropriyono juga telah ditetapkan sebagai kontestan Pemilu 2019.

"Jadi Haris Sudarno kini tinggal bersama segelintir orang yang enggan bergabung ke PKPI kami. Sudah kita ajak bergabung tetap enggan sampai hari ini," kata Imam.

Meski begitu, Imam menegaskan, PKPI masih membuka pintu bagi Haris Sudarno dkk jika mau bergabung.

"Kebetulan dalam waktu dekat kami akan menggelar KLB. Pak Haris datang dan ikut saja mencalonkan diri sebagai ketua umum, kalau memang berani," katanya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Idrus Marham Heran Golkar Masih Pertahankan KIB
Idrus Marham Heran Golkar Masih Pertahankan KIB

Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga saat ini layaknya menjaga rumah kosong. Karena KIB sudah tidak lagi berjalan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Sekjen PDIP Hasto, Ratusan Kader Muda Cabut Ikut Maruarar Sirait
VIDEO: Respons Sekjen PDIP Hasto, Ratusan Kader Muda Cabut Ikut Maruarar Sirait

Hasto menegaskan PDIP tetap berdiri kokoh, meski ditinggalkan kadernya.

Baca Selengkapnya
PDIP Ogah Bahas Harun Masiku: Serahkan Seluruhnya pada Proses Hukum
PDIP Ogah Bahas Harun Masiku: Serahkan Seluruhnya pada Proses Hukum

PDIP menyerahkan penanganan kasus kadernya yang menjadi buronan KPK, Harun Masiku pada proses hukum.

Baca Selengkapnya
Dasco Heran Hasto Ungkap Jokowi Mau Ambil Posisi Ketum PDIP Megawati
Dasco Heran Hasto Ungkap Jokowi Mau Ambil Posisi Ketum PDIP Megawati

Dia pun berharap agar seluruh partai politik dalam dinamika pergantian pimpinan dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Projo Ancang-Ancang Jadi Partai, Sekjen: Kalau Pak Jokowi Perintahkan, Kita Siap!
Projo Ancang-Ancang Jadi Partai, Sekjen: Kalau Pak Jokowi Perintahkan, Kita Siap!

Sekjen Projo Handoko mengatakan organisasinya siap berubah menjadi partai bila diperintah oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya
Reaksi PDIP Bila Maruarar Sirait Gabung TKN Prabowo-Gibran
Reaksi PDIP Bila Maruarar Sirait Gabung TKN Prabowo-Gibran

PDIP tidak pernah memaksa siapapun untuk tetap berada atau memilih keluar.

Baca Selengkapnya
Gibran Bantah Telah 'Dikuningkan' saat Jadi Cawapres Prabowo
Gibran Bantah Telah 'Dikuningkan' saat Jadi Cawapres Prabowo

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan jika Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sudah menjadi kader Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Hasto Minta Jokowi Janji Depan Rakyat Tak Ambil Alih PDIP dan Golkar
Hasto Minta Jokowi Janji Depan Rakyat Tak Ambil Alih PDIP dan Golkar

Hasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.

Baca Selengkapnya
Dasco Buka Suara soal Peluang Jokowi Gabung Gerindra setelah Tak Lagi jadi Kader PDIP
Dasco Buka Suara soal Peluang Jokowi Gabung Gerindra setelah Tak Lagi jadi Kader PDIP

PDIP sudah tidak menganggap Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga sebagai kader. PDIP sudah tidak sejalan dengan Jokowi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sekjen Hasto
VIDEO: Sekjen Hasto "Gibran Sudah DiGolkarkan, Sudah Bukan Keluarga PDIP"

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkap Gibran Rakabuming Raka sudah bukan lagi menjadi bagian keluarga besar PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Blak-blakan soal Sekeluarga Dipecat Partai, Reaksi Santai Jokowi: Ya Sudah Itu
Sekjen PDIP Blak-blakan soal Sekeluarga Dipecat Partai, Reaksi Santai Jokowi: Ya Sudah Itu

Jokowi juga menegaskan jika dirinya saat ini tidak terafiliasi dengan partai manapun.

Baca Selengkapnya
PKB Meradang, Laporkan Eks Sekjen Lukman Edy ke Bareskrim karena Diduga Cemarkan Nama Baik Cak Imin
PKB Meradang, Laporkan Eks Sekjen Lukman Edy ke Bareskrim karena Diduga Cemarkan Nama Baik Cak Imin

Lukman Edy dipolisikan akibat ucapannya diduga mencemarkan nama baik institusi dan partai.

Baca Selengkapnya