Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seknas Prabowo Khawatir KPPS Bolehkan WNA Punya e-KTP Mencoblos

Seknas Prabowo Khawatir KPPS Bolehkan WNA Punya e-KTP Mencoblos Perayaan HUT ke-10 Partai Gerindra. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Pemilu serentak 2019 kurang dari dua bulan lagi. Seknas Prabowo-Sandiaga akan membentuk Laskar Pencegahan Kecurangan saat proses pencoblosan dan penghitungan suara pada 17 April nanti.

Ketua Seknas Prabowo-Sandiaga, M Taufik mengatakan, laskar dibentuk atas dasar banyaknya kejanggalan yang terjadi jelang pencoblosan. Salah satunya soal warga negara asing yang memiliki e-KTP.

Taufik menjelaskan, bukan tidak mungkin nantinya petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di pelosok desa meloloskan para WNA yang memiliki e-KTP. Sebab, tidak semua petugas tahu bahwa WNA pemilik e-KTP tidak punya hak pilih.

Dia mendesak, Kemendagri dan pihak terkait membuka data soal berapa jumlah warga asing yang memiliki e-KTP. Dengan begitu, KPU bisa meminta KPPS untuk mengawasi penyebaran WNA yang memiliki e-KTP, sehingga tak bisa mencoblos.

"WNA yang punya KTP berapa? Ini harus ada data. Kalau enggak dibuka berarti enggak ada datanya. Kalau enggak ada bohong lagi," jelas Taufik kepada wartawan, Rabu (27/2).

Laskar Pencegahan Kecurangan ini, kata Taufik, nantinya akan diberikan bekal. Dengan demikian, laskar mampu mencegah potensi kecurangan yang bisa terjadi dimana saja saat pencoblosan dan proses penghitungan suara berlangsung.

"Seknas telah membentuk, laskar pencegahan kecurangan, laskar itu akan lakukan pelatihan di Jakarta, Jateng, Jatim dan Jabar," tegas Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta itu.

Laskar, kata Taufik lagi, akan mengawasi seluruh TPS. Dia melihat, banyak cara untuk melakukan kecurangan, untuk itu dia membentuk laskar ini demi berjalannya pemilu yang jujur dan adil.

"Pilpres kita ingin jalan dengan adil. Sudah pengalaman pemilu berulang-ulang tapi masih curang harusnya ada kemajuan," tambah Taufik.

Taufik juga meminta KPU tegak lurus dalam menjalankan aturan. Mengawasi TPS dengan ketat, jika ada pelanggaran langsung ditindak.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini kembali meminta agar pemerintah mengumumkan jumlah WNA yang memiliki e-KTP. Karena ini sangat penting demi pemilu yang jujur.

"Masyarakat harus paham khususnya disekitar TPS, kalau ada mencurigakan ya ditanya. Ada kejadian orang KK (kartu keluarga) hilang, setelah memperbaharui ternyata ada nama lain di KK itu," jelas Taufik.

"Kalau enggak tahu KPPS dengan pedoman UU. Nanti semua pemilik e-KTP boleh milih, dia enggak baca lagi ya (WNA) diloloskan untuk memilih. Kita akan mengawal itu terus," tegas Taufik.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Sebenarnya di Balik Video Viral Warga Geruduk KPU Kota Denpasar karena Tidak Bisa Memilih
Fakta Sebenarnya di Balik Video Viral Warga Geruduk KPU Kota Denpasar karena Tidak Bisa Memilih

KPU Kota Denpasar telah lama memberikan sosialisasi soal pindah memilih tetapi masyarakat masih ada saja yang tidak mengetahui hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Catat, Surat Keterangan Perekaman KTP Bisa Digunakan untuk Syarat Mencoblos
Catat, Surat Keterangan Perekaman KTP Bisa Digunakan untuk Syarat Mencoblos

Masyarakat belum memiliki KTP tetapi sudah didata dapat menggunakan surat keterangan bahwa mereka telah melakukan perekaman bisa digunakan saat Pemilu

Baca Selengkapnya
PPLN Kuala Lumpur Buka Suara soal Dugaan WNI Dipersulit Daftar DPT
PPLN Kuala Lumpur Buka Suara soal Dugaan WNI Dipersulit Daftar DPT

Jika juga tak terdaftar, para WNI diminta untuk mendaftar melalui situsĀ ppln.co.id.

Baca Selengkapnya
Suka Duka Petugas KPPS di Wamena, Tak Terdaftar di DPT dan Nyaris Diamuk Warga
Suka Duka Petugas KPPS di Wamena, Tak Terdaftar di DPT dan Nyaris Diamuk Warga

Petugas KPPS itu nyaris diamuk warga setelah kisruh DPT.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Buka Data Peta Indikator Potensi TPS Rawan di Pilkada 2024
Bawaslu Buka Data Peta Indikator Potensi TPS Rawan di Pilkada 2024

Bawaslu memetakan potensi TPS rawan pada Pemilihan Umum 2024.

Baca Selengkapnya
Pemilih Tidak Punya Undangan Ternyata Masih Bisa Mencoblos di TPS, Cek Syarat dan Caranya
Pemilih Tidak Punya Undangan Ternyata Masih Bisa Mencoblos di TPS, Cek Syarat dan Caranya

Pemilih yang sudah terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) harus membawa undangan atau formulir C6 untuk mencoblos ke TPS.

Baca Selengkapnya
Ganjar Minta WNI di Kuala Lumpur Tidak Terdaftar DPT Ditelusuri, Begini Penjelasan KPU
Ganjar Minta WNI di Kuala Lumpur Tidak Terdaftar DPT Ditelusuri, Begini Penjelasan KPU

Ganjar meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera turun tangan mencari tahu kebenarannya.

Baca Selengkapnya
60 Ribu Pemilih Potensial di Bandung Belum Memilili E-KTP
60 Ribu Pemilih Potensial di Bandung Belum Memilili E-KTP

Pemilih potensial tersebut rata-rata akan menginjak usia 17 tahun pada 14 Februari mendatang.

Baca Selengkapnya
10 TPS di Makassar Lakukan Pemungutan Suara Ulang, KPU Pusat Tinjau Langsung
10 TPS di Makassar Lakukan Pemungutan Suara Ulang, KPU Pusat Tinjau Langsung

Penyelenggaran PSU di 10 TPS di Kota Makassar akibat adanya warga yang tidak masuk dalam DPT dan DPTb tetapi mencoblos saat Pemilu 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Tugas dan Wewenang PTPS Pemilu, Ini Syarat Pendaftarannya
Tugas dan Wewenang PTPS Pemilu, Ini Syarat Pendaftarannya

PTPS mendukung proses penyelenggaraan pemilu yang baik, aman, dan adil.

Baca Selengkapnya
Wamendagri Bima Arya Sebut 1,5 Juta Pemilih Pemula Belum Rekam e-KTP Jelang Pilkada 2024
Wamendagri Bima Arya Sebut 1,5 Juta Pemilih Pemula Belum Rekam e-KTP Jelang Pilkada 2024

Dia mengaku telah menginstruksikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di seluruh Indonesia untuk memberikan atensi khusus perekaman kepada pemilih pemula.

Baca Selengkapnya
3 Paslon Sudah Ambil Nomor Urut Pilkada NTT 2024, 203.681 Warga Terancam Kehilangan Hak Pilih
3 Paslon Sudah Ambil Nomor Urut Pilkada NTT 2024, 203.681 Warga Terancam Kehilangan Hak Pilih

Ketiga paslon akan mengikuti kampanye yang dimulai tanggal 25 September besok.

Baca Selengkapnya