Sekolah partai PDIP dinilai jembatani kepentingan publik dan parpol
Merdeka.com - Gagasan dan implementasi dari sekolah partai calon kepala daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai harus diapresiasi sebagai bagian dari menghubungkan jembatan antara harapan publik dan kepentingan partai politik. Sebab, selama lebih dari 17 tahun reformasi atau setelah sebelas tahun pelaksanaan pilkada langsung, ada gap politik antara partai pengusung calon dengan harapan publik.
"Seolah demokrasi lokal dan langsung itu hanya memfungsikan partai politik sebagai pengusung semata, dengan tetap membebankan kreasi dan program pada figur calon kepala daerah, sementara kefungsian parpol berhenti saat jago yang diusungnya ditetapkan menjadi salah satu calon oleh penyelenggara pemilu," kata Direktur Eksekutif Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran, Muradi, Senin (29/6).
Situasi tersebut, menurut Muradi, membuat hubungan antara partai politik pengusung dan publik sebagai pemilih cenderung tidak sinergis. Karenanya, tak heran apabila kemudian terjadi sejumlah anomali politik yang mana pemenang pileg di suatu daerah kemudian kalah telak oleh calon yang diusung partai gurem atau bahkan calon perseorangan.
-
Apa itu pantarlih pilkada? Salah satunya adalah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Bagaimana menjadi pantarlih pilkada? Dengan mematuhi semua syarat-syarat yang telah ditetapkan, calon Pantarlih akan memenuhi kualifikasi untuk mendaftar sebagai Pantarlih pada Pilkada 2024.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
"Karena itu, sekolah partai calon kepala daerah PDI Perjuangan menjadi salah satu pelopor untuk mengintegrasikan harapan publik dengan kepentingan partai politik harus diapresiasi sebagai bagian dari terobosan politik," ujarnya.
Menurut Dosen Sarjana dan Pascasarjana Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran ini, ada tiga hal positif yang dapat menjadi penguat mengintegrasikan harapan publik dan kepentingan partai politik. Pertama, ideologi partai politik dapat menjadi ruh dari sejumlah program yang disesuaikan dengan kondisi dan dinamika tingkat lokal.
"Warna ideologi partai tersebut harus menjadi pondasi antara harapan publik dengan tujuan dari partai pengusung yang terimplementasi dalam visi dan misi calon kepala daerah," ungkapnya.
Kedua, kata dia, figur calon kepala daerah tidak lagi hanya sekedar 'menyihir' pemilih dengan figur semata, tapi adalah bagian dari laku etika politik yang mencerminkan bagian dari partai pengusungnya. Pada konteks ini, calon kepala daerah yang diusung PDIP harus mengejahwantakan perilaku yang baik.
Ketiga, lanjut dia, partai politik juga secara massif dari tingkat nasional hingga level yang paling kecil untuk menginstruksikan agar bekerja untuk pemenangan calon yang diusung partai tersebut, sehingga ada integrasi kerja pemenangan antara partai dan timses yang dibuat oleh calon kepala daerah.
"Pada konteks ini, partai harus bersungguh-sungguh untuk melakukan pengawasan dan kontrol agar kader dan pengurus untuk bekerja dalam pemenangan calon kepala daerah yang diusung tersebut. Karena itu partai harus menindak tegas kader atau pengurus partai yang abai atas instruksi pemenangan tersebut," tukasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPP telah memerintahkan para kader untuk intensif melakukan komunikasi ke partai-partai lain di daerah.
Baca SelengkapnyaSaid berharap kandidat kepala daerah yang diusung PDIP dapat bekerja keras mengambil hati masyarakat calon pemilih.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai masyarakat akan menguji gagasan bukan seberapa banyak partai gabung koalisi
Baca SelengkapnyaPDIP sampai hari ini masih terus membuka pintu bagi partai manapun termasuk Golkar untuk berkoalisi.
Baca SelengkapnyaPDIP mengklaim sejak awal menghindari kerja sama yang didasari oleh nafsu kekuasaan semata.
Baca SelengkapnyaRencana pertemuan antara PKB dengan PDIP bisa saja terjadi dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaHasil Survei CSIS mengungkapkan rata-rata pemilih partai belum solid mendukung capres
Baca SelengkapnyaPDIP terus melakukan komunikasi sejumlah partai untuk berkoalisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPDIP siap menjadi oposisi di luar pemerintahan dan parlemen, untuk menjalankan tugas check and balance.
Baca SelengkapnyaGerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, sikap oposisi atau koalisi akan dilakukan demi kepentingan rakyat.
Baca Selengkapnya