Semak Belukar Jalan PKS dan PDIP
Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan serangkaian safari politik ke partai-partai politik. Salah satu yang menyita perhatian adalah kunjungan partai pimpinan Ahmad Syaikhu ke PDIP.
Momen yang terbilang langka karena mempertemukan dua poros politik nasional yang berseberangan antara oposisi dan penguasa. Ini menjadi kali pertama PKS bertemu PDIP sejak Joko Widodo menjabat sebagai Presiden 2014 silam.
Pertemuan PDIP-PKS digelar tanpa kehadiran ketua umum masing-masing, yaitu Megawati Soekarnoputri dan Ahmad Syaikhu. Rombongan PKS yang dipimpin Sekjen Aboe Bakar Alhabsyi. Sementara tuan rumah, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memimpin pertemuan.
-
Siapa yang memimpin Sidang PPKI? Sidang bersejarah itu dipimpin oleh Soekarno.
-
Siapa saja yang hadir di Rakernas PKS? Acara tersebut dihadiri Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri, Aboe Bakar Al-Habsyi, dan Hidayat Nur Wahid.
-
Siapa Ketua Dewan Syuro PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
-
Siapa yang ikut dalam pertemuan Prabowo dan KWI? Menurut laporan Antara, Prabowo bersama Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo dan pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sepakat Pemilihan Umum 2024 harus berjalan jujur, adil, damai, dan rukun.
-
Siapa ketua Dewan Syura PKB? Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menjadi Ketua Dewan Syura dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kembali menjabat Ketua Umum PKB.
-
Siapa Ketua Umum PKB sekarang? Muhaimin Iskandar terpilih menjadi Ketua Umum PKB pada Muktamar II PKB yang digelar pada 16-19 April 2005 di Semarang. Politikus kelahiran Jombang, 24 September 1966 ini masih memimpin PKB hingga sekarang.
Syaikhu absen karena menghadiri pemakaman Sekretaris Majelis Syuro PKS, Untung Wahono. Sementara Mega tidak hadir karena menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Pertemuan PKS-PDIP Penjajakan Koalisi?
Pertemuan tersebut dinilai upaya PKS untuk membuka koalisi di 2024. Pemilu 2024 akan jadi ajang 'tarung bebas' lantaran tak ada calon Presiden petahana. Kondisi itu membuat peta koalisi menjadi luas.
PKS dan PDIP dinilai bisa saling melengkapi antara kekuatan nasionalis dan Islam. Pertemuan tersebut juga bisa menurunkan tensi politik karena PDIP dan PKS seringkali berlawanan sikap.
"Ini cara PKS membabat semak belukar mengaspal jalan panjang menuju koalisi 2024," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.
Pengamat Politik dari LIPI Lili Romli juga mengamini ada peluang poros PDIP-PKS terwujud untuk 2024. Meski pertemuan hanya sebatas level Sekjen, Romli menduga komunikasi elite keduanya sudah pasti atas seizin Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri maupun Majelis Syuro PKS.
Romli meyakini arah pertemuan antara partai politik saat ini untuk kepentingan Pilpres 2024. Meskipun dibungkus dengan membahas permasalahan kebangsaan.
"Sekarang melakukan penjajakan itulah bagian dari politik praktis meskipun bungkusnya dalam rangka Covid dan ekonomi itu, tetapi the end nya adalah 2024," ucapnya.
Menurutnya, mendekati pemilu nasional 2024, pertemuan lanjutan antara PKS dan PDIP dengan dihadiri Megawati Soekarnoputri dan Ahmad Syaikhu bisa terjadi. Terlebih, PKS punya sosok Anies Baswedan yang menurutnya punya elektabilitas dan popularitas tinggi.
"Bisa saja PKS mengusung gubernur Anies, bagaimana dapat dukungan dari PDIP untuk memasangkan dengan apa, kan gitu kan," ucapnya.
Tetapi, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari, menilai berbeda. Dia melihat tak akan ada kelanjutan yang lebih istimewa dari pertemuan PKS dan PDIP. Apalagi jika dikaitkan dengan koalisi di 2024.
Qodari berpandangan, koalisi PDIP-PKS bakal berat terbentuk tanpa kesediaan Megawati bertemu pimpinan PKS. Ditambah lagi, jarak antara PKS dan PDIP selama ini selalu jauh, berbeda, dan bertentangan.
Jika pun punya tujuan sama, tampaknya sebatas pencalonan kepala daerah yang notabenenya tidak terlalu rumit. Serta asal mencukupi syarat mengajukan calon maju.
"Dan itu sebabnya pertemuan hanya sebatas Sekjen, saya kira bu Mega masih belum bersedia atau mau. Apalagi memang belum ada agenda yang sangat besar karena bu Meganya belum bisa dan mau maka otomatis di PKS pun Presiden Partai enggak datang," katanya.
"Jadi kalau ditanya apakah bisa bersatu dalam Pilpres rasanya sih enggak. Kalau Pilkada sering. Tapi kalau Pilpres rasanya enggak," tgas Qodari.
Koalisi PKS-PDIP di Tangan Megawati
Ketidakhadiran Megawati dan Syaikhu menambah daftar Presiden PKS yang gagal bertemu putri proklamator Soekarno itu. Sejak rezim Jokowi, tercatat belum ada Presiden PKS yang bertemu Megawati. Mulai Anis Matta, Sohibul Iman sampai Syaikhu pernah berupaya sowan ke Megawati. Tak ada satupun yang berhasil menemui Presiden ke-5 RI.
Suatu waktu jelang Pemilu 2014, Anis Matta pernah melakukan melakukan penjajakan ke ketum partai. Hampir seluruh ketum partai ditemui. Anis telah mengutarakan keinginan bertemu Megawati tapi pertemuan urung terjadi.
"Kita juga mau ketemu Bu Mega. Kita harus ubah politik sekarang dari dangerous game jadi atraktif. Lucu, seru, tapi nggak membahayakan. Jadinya asyik-asyik saja, menang-kalah biasa," terang Anis pada 28 Januari 2014 lalu.
Karena hal ini PKS dan PDIP tidak satu kubu di Pemilu 2014. PKS akhirnya merapat ke Gerindra membentuk koalisi merah putih bersama Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang dan Partai Golkar. Koalisi ini mengusung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Begitupun Sohibul yang menyebut Megawati adalah satu-satunya ketua umum partai politik di Indonesia yang belum pernah dia temui secara empat mata. Pada November 2019, Sohibul berkesempatan bertemu Megawati di perayaan ulang tahun Partai NasDem di Jiexpo, Kemayoran.
Sohibul sudah meminta waktu untuk mengunjungi Megawati. Puan Maharani yang menjawab permintaan Sohibul dengan berjanji mengatur waktu pertemuan. Tetapi, lagi-lagi Sohibul gagal menemui Megawati.
"Yang merespons Mbak Puan. 'Iya mas, kita udah lama enggak ketemu'. Kalau dengan Mbak Puan kan saya sering ketemu. Saya bilang, saya menunggu dari Ibu Mega kapan ada waktu. 'Iya nanti kita cari waktu' (kata Puan)," ujar Sohibul bercerita seperti dikutip Tempo.co.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hanya tinggal menunggu rapat pengurus DPP PDIP untuk membahas kapan pertemuan dengan Cak Imin dan PKB digelar.
Baca SelengkapnyaRencana Cak Imin bertemu Megawati ternyata masih belum menemukan hilal. Waktu pertemuan belum ditentukan. Kenapa ya?
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto mengaku jika komunikasi yang dilakukan dengan Partai Demokrat tidak menemukan jalan buntu (deadlock).
Baca SelengkapnyaHasto tampak keluar dari kediaman Megawati sekitar pukul 20.00 WIB.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua M Hidayat Nur Wahid dan Sekjen Aboe Bakar Alhabsyi turut menyambut hangat kunjungan silaturahmi Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Baca SelengkapnyaSenyum Megawati saat rapat perdana masa kampanye dengan TPN di Kebon Sirih.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PSI Kaesang Pangarep menyambangi Kantor DPP PKS Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaFraksi PDIP dan PKB akan saling mendukung dalam kinerja di Parlemen. Dan terakhir, terkait rencana pertemuan antara Cak Imin dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto memberikan jawaban atas tuduhan menjadi penghambat pertemuan Jokowi dan Megawati
Baca SelengkapnyaKomunikasi politik tetap dibangun meski beda poros.
Baca SelengkapnyaMegawati datang didampingi putranya yang juga Ketua DPP PDIP M Prananda Prabowo.
Baca SelengkapnyaKaesang disambut oleh Wakil Bendahara Umum (Wabendum) PKB Bambang Susanto.
Baca Selengkapnya