Semangati Kader Golkar, Akbar Tandjung Cerita Lalui Masa Sulit Usai Soeharto Lengser
Merdeka.com - Partai Golkar optimistis memenangkan Pemilu 17 April 2019 mendatang. Dengan modal segudang pengalaman, partai berlambang pohon beringin itu pun percaya diri, lantaran telah melalui situasi politik terberat tahun 1999 lalu.
Berbicara di hadapan kader partai Golkar se-Kaltim di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar, Akbar Tanjung, menjelaskan panjang lebar sejarah Partai Golkar, yang ikut dia besarkan sampai sekarang ini.
"Kita sudah pernah lalui masa-masa sulit itu," kata Akbar, dalam agenda konsolidasi Partai Golkar se-Kaltim, di Gedung Serbaguna Putri Karang Melenu, Tenggarong, Rabu (13/2).
-
Bagaimana cara Golkar mencapai hasil bagus di Pemilu 2024? 'Jelas itu prestasi yang layak diapresiasi karena tak mudah bagi Golkar bisa naik signifikan hasil pilegnya karena mereka tak punya kader internal yang maju pilpres,' sambung Adi.
-
Partai apa yang menang Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Apa partai pemenang pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Pernyataan politisi senior Golkar itu bukan tanpa dasar. Pada Pemilu 1999, usai Suharto mengundurkan diri setahun sebelumnya sebagai Presiden, Golkar mendapatkan tekanan politik luar biasa saat itu.
"Pada Pemilu 1999, kita mendapatkan tekanan luar biasa sebagai parpol pembela pemerintahan saat itu, pembela Soeharto, pembela pemimpin otoriter," ujar Akbar.
Imbasnya, berdampak negatif bagi Partai Golkar, yang harus menghadapi situasi politik luar biasa saat itu. "Sehingga mencuatkan keinginan membubarkan Golkar," ujarnya.
Namun demikian, seluruh kader Golkar saat itu, merapatkan barisan, dan terus melakukan konsolidasi menyeluruh. "Karena kita terus konsolidasi, kita bisa nomor 2 di bawah PDIP. Dan, di tahun 2004, kita jadi pemenang Pemilu di era reformasi. Karena kita jelas, politik untuk kepentingan bangsa dan negara," ungkap Akbar.
Akbar juga menyoroti masuknya Muhammad Zainul Majdi atau kerap disapa Tuan Guru Bajang di pengurus DPP Golkar. Kehadiran mantan gubernur NTB itu akan membuat Golkar semakin kokoh menatap masa depan.
Dalam waktu yang tersisa kurang lebih 1,5 bulan mendatang menjelang Pemilu 2019, Akbar kembali mengingatkan kadernya, agar benar-benar memahami untuk menjadi politisi yang bijak.
"Untuk apa jadi politisi, kalau tidak paham sejarah politik di Indonesia? Nanti, di Pemilu 2019, ada 16 parpol. Jangan pernah anggap enteng hadirnya parpol baru," pungkas Akbar.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Bamsoet, tantangan dan cobaan itulah yang membuat Golkar semakin menyatu dan saling menguatkan.
Baca SelengkapnyaPartai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaMeski ada badai ataupun pergantian kursi ketua umum, Agus Gumiwang memastikan Golkar solid dan tanpa gejolak.
Baca SelengkapnyaAirlangga sudah menjabat sebagai ketua umum sejak 2017.
Baca SelengkapnyaSelain dedikasi, Agus juga mengapresiasi segala prestasi ditorehkan Airlangga selama memimpin partai berlambang pohon beringin.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku mendapat pesan dan saran dari para senior partai berlambang pohon beringin.
Baca SelengkapnyaGolkar mendukung Prabowo usai Airlangga menemui para ketua DPD seluruh Indonesia di Bali.
Baca SelengkapnyaSelisih Golkar dan juara bertahan PDIP hanya tipis
Baca SelengkapnyaAgus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan bahwa partainya telah berpengalaman merasakan asam garam dan melewati berbagai badai disetiap era kepemimpinan.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku menerima masukan dan saran dari ketiga ketua dewan DPP Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaBahlil menyinggung, Ketum Golkar tidak melulu harus menjadi calon presiden.
Baca SelengkapnyaReal Count sementara KPU, Golkar meraih 15 persen suara
Baca Selengkapnya