Sempat Anjlok 2 Persen, Jokowi Klaim Elektabilitasnya di Jateng Sudah Kembali Naik
Merdeka.com - Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo mengakui elektabilitasnya di Jawa Tengah sempat turun hingga dua persen. Itu terjadi beberapa pekan lalu.
"Empat minggu lalu, Jateng turun dua persen elektabilitasnya," kata Joko Widodo (Jokowi) saat berpidato dalam acara Temu Silaturahmi Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah di MG Setos, Semarang, Sabtu (2/2).
Merespon kondisi itu, Jokowi kemudian mengundang Tim Kampanye Daerah Jawa Tengah ke Jakarta untuk membahas strategi lanjutan. Konsolidasi tersebut akhirnya membuahkan hasil. Jokowi mengklaim elektabilitasnya kembali naik.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
"Tapi setelah saya undang tim kita ke Jakarta sekarang sudah naik lagi," katanya.
Jokowi berharap dukungan sekitar 1.500 pengusaha dari berbagai wilayah di Jawa Tengah yang hadir dalam pertemuan tersebut. Tujuannya agar elektabilitasnya kembali terdongkrak signifikan.
Mantan Gubernur DKI itu juga mengajak para pendukungnya yang hadir untuk menyebarkan semangat optimisme dan bukan pesimisme kepada masyarakat.
"Dengan pertemuan ini kita harapkan sebarkan optimisme sehingga angka yang ada sesuai yang ingin kita targetkan," katanya.
Pada kesempatan itu hadir sekitar 1.500 pengusaha, mulai dari pengusaha muda, start up, pengusaha milenial, hingga pengusaha senior di wilayah Jateng.
Hadir mendampingi Jokowi politisi PDIP Pramono Anung, Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Jokowi-Ma'ruf, Bahlil Lahadalia, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding, Ketua DPC PDIP Kota Semarang Hendrar Prihadi, dan CEO Suara Merdeka Kukrit Suryo Wicaksono.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi effect diyakini mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaDalam menunjuk seorang juru kampanye, masing-masing paslon memang diwajibkan melampirkan daftar nama-nama yang akan tampil.
Baca SelengkapnyaDi Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (29/1), Jokowi dan Prabowo meresmikan graha utama Akademi Militer.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAirlangga menilai arah dukungan Jokowi di Pilpres 2024 sudah jelas
Baca SelengkapnyaJokowi juga menginginkan produksi pertanian Jawa Tengah kembali ke posisi dua
Baca SelengkapnyaPDIP yakin elektabilitas Capres Ganjar Pranowo akan meningkat tajam. Setelah tidak lagi menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaElektabilitas paslon nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jawa Tengah menurun menurut lembaga survei Indikator Politik Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo mendapatkan dukungan sebesar 33,7 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPenurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaMenurutnya, pengaruh Jokowi masih dinilai kuat sehingga diprediksi mampu menarik ceruk pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters pada Pilkada
Baca Selengkapnya