'Sentilan' Sandiaga Uno soal ekonomi pada pemerintahan Jokowi
Merdeka.com - Bakal cawapres Sandiaga Uno menemui bakal capres Prabowo Subianto dan sejumlah petinggi parpol pengusung di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/9). Pertemuan itu untuk mendiskusikan perkembangan terakhir koalisi.
Sandi juga membahas keadaan ekonomi yang belakangan menjadi sorotan. Berikut pernyataan Sandi mengenai ekonomi:
Ukuran tempe jadi kecil
-
Kenapa Sandiaga Uno menyoroti biaya hidup di Jakarta? Dia mengatakan saat ini biaya hidup masyarakat di Jakarta ini semakin mahal, mulai dari biaya kesehatan, biaya pendidikan, biaya transportasi, maupun juga biaya belanja sehari-hari harga-harga pangan.
-
Bagaimana Sandiaga Uno melihat perhelatan Pilkada Jakarta? 'Saya optimis para calon ini nanti akan beradu gagasan dan mencoba memenangkan hati dan pikiran dari warga masyarakat Jakarta,' kata Sandiaga.
-
Siapa yang diingatkan Sandiaga Uno soal biaya hidup di Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Kenapa Ganjar bilang rakyat sering sakit hati? 'Maka insyaallah Ganjar-Mahfud akan membawa amanah ini, agar kita lagi-lagi saya ceritakan sering kali rakyat sakit hati karena kepercayaan yang diberikan tidak amanah, ketika berbicara seringkali bohong, betul. Ketika dikasih kepercayaan sering kali berkhianat,' tegas Ganjar.
-
Apa pesan Sandiaga Uno untuk para calon Gubernur Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Siapa yang mendukung keputusan Sandiaga Uno terjun ke politik? Keputusan Sandi turun ke dunia politik mendapat dukungan penuh dari sang istri.
Bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno mengaku mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat terkait kondisi perekonomian. Terlebih saat nilai rupiah yang sempat anjlok dan hampir menembus angka Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat.
Menurutnya, kondisi ini berpengaruh banyak terhadap pengusaha. Salah satunya pengusaha tahu dan tempe. Sandi menyebut, ukuran tempe yang kini dijual di pasar menjadi semakin kecil dan tipis.
"Tempe sekarang sudah dikecilkan. Dan tipisnya sama kayak kartu ATM. Tahu Ibu Yuli di Duren Sawit, jualan tahu dikecilin karena tidak bisa menaikkan harga karena tidak akan laku karena daya belinya," kata Sandiaga Uno.
Rupiah melemah
Sandiaga Uno mengaku ikut prihatin atas merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Di mana nilai rupiah sempat menembus angka Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat. Melemahnya rupiah dinilai akan berdampak kepada rakyat kecil.
"Kami amat prihatin dengan melemahnya kurs rupiah yang berkepanjangan, yang tentunya memberatkan perekonomian nasional, khususnya rakyat kecil," kata Sandiaga di kediaman Prabowo, Jumat (7/9).
Menurutnya, melemahnya nilai rupiah ini disebabkan terjadinya defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan. Hal ini berdasarkan pembahasan bersama para ekonom dan pimpinan parpol koalisi.
Minta pemerintah kurangi impor
Beberapa waktu lalu, nilai tukar rupiah sempat menembus angka Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat. Kondisi tersebut membuat Sandiaga khawatir dan memikirkan rakyat kecil.
Oleh karena itu, Sandi memberikan solusi atas keprihatinan merosotnya nilai tukar rupiah ini. Salah satunya dengan mendayagunakan ekonomi nasional untuk mengurangi impor.
"Impor pangan dan impor barang konsumsi yang tidak urgent, bersifat pemborosan, dan barang mewah yang ikut mendorong kenaikan harga harga bahan pokok," katanya, di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/9).
Harga pokok dan lapangan kerja
Bakal cawapres Sandiaga Uno mengaku setiap kali kunjungan ke berbagai daerah, banyak masyarakat yang menanyakan soal kondisi ekonomi Indonesia. Apalagi setelah nilai tukar rupiah atas dolar Amerika anjlok. Warga yang ditemuinya semakin gencar bertanya terkait masa depan ekonomi. Karena itulah kubu Prabowo-Sandi tak ingin mengabaikan pertanyaan masyarakat tersebut.
"Yang selalu ditanyakan masyarakat itu adalah masalah ekonomi. Harga bahan pokok yang naik. Ketersediaan lapangan kerja, lapangan kerja makin sulit didapat. Enggak pernah rakyat menanyakan tim sukses. Belum pernah ada satu pun (bertanya) 'Pak Sandi, Pak Sandi timsesnya siapa?'," katanya Sandi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandiaga Salahudin Uno menyambangi kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di Gang Kutai Utara No 1, Sumber, Solo, Kamis (12/12).
Baca SelengkapnyaSandiaga menanggapi keluhan masyarakat di Lombok Tengah terkait kenaikan harga komoditas bahan pangan.
Baca SelengkapnyaSandiaga mengatakan saat ini biaya hidup masyarakat di Jakarta ini semakin mahal
Baca SelengkapnyaSejumlah kritikan itu lantas ramai diperbincangkan serta ditanggapi beragam komentar oleh warganet Indonesia.
Baca SelengkapnyaSandiaga bersama Sandination akan mengadakan pelatihan pemberdayaan bagi pelaku UMKM dan para ibu rumah tangga.
Baca SelengkapnyaAnak muda diharapkan dapat fokus ciptakan peluang usaha dan lapangan pekerjaan yang terbuka untuk menghadirkan solusi permasalahan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSandiaga berharap kegiatan seperti yang dilakukan Sandinesia ini terus bergerak dan banyak menyentuh kalangan yang termarjinalkan.
Baca SelengkapnyaSalim Segaf menilai, rakyat membutuhkan perubahan.
Baca SelengkapnyaAnies mencoba membaca satu persatu keluhan warga tersebut dengan Bahasa Sasak.
Baca SelengkapnyaMenteri Sandiaga minta masyarakat tidak terlalu berlebihan dalam menanggapi penilaian yang dilontarkan oleh WNA Malaysia tersebut
Baca SelengkapnyaMenurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.
Baca SelengkapnyaBak sudah jatuh, tertimpa tangga. Dia menjadi seorang pengangguran dan kembali ke Tanah Air saat terjadi krisis moneter.
Baca Selengkapnya