Serangan politik menohok Sandiaga Uno buat Ahok
Merdeka.com - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Gerindra Sandiaga Uno mulai sering melakukan serangan politik kepada incumbent Basuki T Purnama (Ahok). Meskipun, serangan tersebut dilakukan melalui sindiran-sindiran yang dalam buat seorang Ahok. Namun sindiran ini bisa dibilang berdampak negatif buat citra Ahok.
Cara Ahok memimpin DKI nampaknya salah satu amunisi Sandiaga untuk menyerang. Salah satunya, saat Sandiaga berkunjung ke kantor Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/8) kemarin. Dalam pertemuan itu, Sandiaga menceritakan berapi-apinya Ahok saat diajak berdiskusi sampai dirinya tak mendapat kesempatan untuk bicara.
"Tadinya saya pikir mau senyum-senyum, tapi langsung nge-gas (tidak basa-basi) aja. Saya baru ngomong sepatah kata, digas lagi," kata Sandiaga usai bertemu Ahok.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
Menurut Sandiaga, saat pembicaraan berdua, Ahok lebih dominan. Selama 25 menit pembicaraan, Ahok berbicara selama 24 menit, sementara ia kebagian berbicara satu menit.
"Tapi ya itu memang karakter Beliau, jadi kita tentunya hormati beliau yang menjabat," kata Sandiaga.
Tidak cuma soal gaya bicara, Sandiaga juga menyindir bahwa Ahok bakal kalah di Pilgub DKI Jakarta 2017. Dia yakin, Balai Kota akan menjadi kantornya usai Pilgub DKI yang digelar Februari nanti. Hal itu disampaikan saat berkunjung ke Balai Kota untuk bertemu Sekda DKI Saefullah.
"Sekalian saya lihat kantor baru saya nanti 2017. Bagus banget kantornya," sambungnya.
Sandiaga juga mengungkap isi pertemuan dengan Ahok. Menurut dia, Ahok berapi-api mengungkap kekecewaannya pada Gerindra yang selalu bermain isu SARA menyerang mantan Bupati Belitung Timur. Ahok disebut punya dendam. Komentar ini yang kemudian membuat Ahok ingin dilaporkan ke polisi oleh Politisi Gerindra Habiburokhman.
"sepertinya Pak Gubernur dendam. Dendam kesumat kepada oknum-oknum yang gak disebutkannya namanya siapa, tapi oknum-oknum tersebut terus mengobarkan isu-isu SARA. Dan dia akan melawan masalah rasisme ini sampai betul-betul menjadi suatu hal yang dia kedepankan. Istilahnya dia bilang saya bersedia untuk mati untuk melawan isu-isu itu," terang Sandiaga.
Kemudian, Sandiaga mengucapkan selamat kepada Ahok. Entah apa maksudnya, tapi Sandiaga minta Ahok terus menjaga sifat emosionalnya.
"Selamat Pak Ahok, terus jaga emosinya. Karena rakyat ingin perubahan Jakarta lebih sejuk, ingin penciptaan lapangan pekerjaan," kata Sandiaga di Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan, Minggu (12/8).
Dia menganggap, warga ibukota saat ini tidak tertarik dengan perpolitikan yang gaduh. Sebab lebih memilih demokrasi yang sejuk sehingga lebih sejahtera.
"Fokus mereka bukan politik, saya melihat dalam Pilkada ini warga ingin pilihan yang jelas, yang bagus," ungkap pengusaha muda ini.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaSandiaga mengaku mendapatkan intimidasi dan tekanan politik saat 2017 dan 2019.
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil memberikan sindiran yang menohok ke Pramono Anung
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaAhok menjelaskan, permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada masa yang akan datang dinilai cukup berat.
Baca Selengkapnya"Jangan kita malah saling menjatuhkan satu sama lain, tapi kita harus coba tampilkan yang terbaik," kata Sandi
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyebut Ahok gubernur paling banyak melakukan penggusuran, bahkan menyebut paling brutal.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaYunarto juga mengomentari munculnya nama Pramono Anung, sosok yang dekat dengan Jokowi
Baca Selengkapnya