Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Serangan Rachmawati ke Megawati, dari soal KPK sampai Budi Gunawan

Serangan Rachmawati ke Megawati, dari soal KPK sampai Budi Gunawan Rachmawati Soekarnoputri. kapanlagi.com

Merdeka.com - Rachmawati Soekarnoputri terkenal tidak akur dengan saudara perempuannya Megawati Soekarnoputri. Bahkan, perseteruan dua anak Soekarno tersebut kerap diumbar di ranah umum.

Hampir segala sesuatu yang menyangkut Megawati akan dikritik Rachmawati dengan keras. Bahkan, mantan Dewan Pembina Partai Nasional Demokrat ini selalu mengambil sikap politik yang berlawanan dengan Mega yang tak lain adalah kakaknya.

Kali ini, Rachmawati dengan terbuka menyerang Megawati sebagai salah satu penyebab Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad ditetapkan sebagai tersangka kasus pemalsuan dokumen pembuatan paspor. Hal itu akibat lembaga anti-rasuah menyatakan berani membongkar kembali kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Kasus tersebut dikabarkan akan menyeret nama Mega yang menjabat sebagai ketua umum PDI Perjuangan.

Berikut Serangan Rachmawati ke Megawati, dari soal KPK sampai Budi Gunawan, seperti dihimpun merdeka.com, Kamis (19/2):

Megawati sebabkan Abraham Samad jadi tersangka

Mantan dewan pembina Partai Nasional Demokrat Rachmawati Soekarnoputri menuding penetapan status tersangka Ketua KPK Abraham Samad telah diskenariokan lama. Hal itu akibat, KPK mencoba membuka kembali kasus Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI) yang menyeret nama Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.  "Saya mendengar saat menjelang pilpres, KPK mengungkapkan akan membongkar kasus BLBI yang tentunya akan memanggil Megawati. Di sini Abraham sudah menjadi target operasi, karena kasus ini tidak berdiri sendiri," kata Rachmawati di kediamannya di Jatipadang, Jakarta Selatan, Kamis (19/2).Menurutnya saat ini Polri yang belum mempunyai pimpinan definitif terkesan tidak mematuhi perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebelumnya, Jokowi meminta tidak ada kriminalisasi terhadap KPK. Namun, semua pimpinan KPK kini terjerat kasus hukum. Bahkan, Ketua KPK Abraham Samad dan wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto telah ditetapkan sebagai tersangka."Presiden mengatakan bahwa pimpinan jangan dikriminalisasi. Namun Polri tetap melakukan itu, dan Kabareskrim ini yang melakukan hal itu dan tidak patuh terhadap instruksi Presiden," terang dia.

Megawati belenggu kebijakan Jokowi

Rachmawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus tegas dalam pemberantasan korupsi. Jokowi tidak boleh terbelenggu oleh Megawati walaupun disebut sebagai petugas partai."Presiden sudah harus jadi seorang negarawan bukan lagi seorang partisan yang disebut petugas partai. Beliau harusnya sudah tahu lah, dia kan presiden, jadi dia sudah harus kembali ke janji dia saat kampanye kemarin," kata Rachmawati di kediamannya Jalan Jati Padang, Jakarta, Kamis (19/2).Lebih jauh, Rachmawati berharap penunjukan Komjen Badrodin Haiti menjadi Kapolri oleh Jokowi akan mampu memulihkan hubungan antara Polri dengan KPK. Sinergisitas kedua institusi penegak hukum itu akan tercipta jika Badrodin Haiti berani mencopot Kabareskrim Komjen Budi Waseso dari jabatannya."Semoga saja hubungan KPK-Polri kembali membaik, apalagi BH sudah memberikan statement untuk membangun hubungan baik lagi. BH harus mencopot Budi Waseso, itu bikin kisruh di dalam dan terlihat arogan, tebang pilih dia. Itu harus dikembalikan ke fungsi tugas pengayom negara dan alat negara. Kalau Kabareskrim mbalelo harus diganti, dia akan merusak institusi Polri sendiri, saya mendukung jika mau ada reformasi di tubuh Polri," terang dia.

Megawati tekan Jokowi lantik Budi Gunawan jadi Kapolri

Rachmawati Soekarnoputri menyatakan lambannya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil sikap atas polemik calon Kapolri Komjen Budi Gunawan tidak terlepas dari sosok Megawati Soekarnoputri. Ketua umum PDI Perjuangan ini dituding sebagai dalang yang menekan Jokowi untuk tetap melantik."Sebenarnya masalah ini ada di Megawati, yang membuat Jokowi lama mengambil keputusan dan tetap ngotot agar BG dilantik. Kita tahu BG itu mantan ajudan dari Megawati," kata Rachmawati di kediamannya Jalan Jati Padang, Jakarta, Kamis (19/2).Dia pun menolak jika pembatalan pelantikan Budi Gunawan diganjar jabatan Wakapolri. Jika itu terjadi, berarti pembatalan Budi Gunawan sebagai Kapolri hanya akal-akalan saja."BG akan dijadikan wakapolri, ya itu sama saja, kok tersangka korupsi bisa jadi pejabat di kepolisian. Saya pribadi tidak setuju," terang dia.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Megawati Heran PDIP Dicari Kesalahannya: Anak-Anak Saya Banyak Preman, Enggak Ada Takut
Megawati Heran PDIP Dicari Kesalahannya: Anak-Anak Saya Banyak Preman, Enggak Ada Takut

Megawati mengaku meski mampu melawan dan memiliki anak buah yang kuat, namun dia memutuskan tidak melawan.

Baca Selengkapnya
Kaleidoskop 2023: Panas Dingin Hubungan Megawati dengan Keluarga Jokowi
Kaleidoskop 2023: Panas Dingin Hubungan Megawati dengan Keluarga Jokowi

Hubungan Megawati dengan keluarga Jokowi menjadi peristiwa politik yang menyita perhatian di tahun 2023.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pandangan Mahfud Usai Megawati Tajam Bicara Curigai KPK Target Kader PDIP
VIDEO: Pandangan Mahfud Usai Megawati Tajam Bicara Curigai KPK Target Kader PDIP

Mantan Menko Polhukam Mahfud Md memberi pandangan mengenai kerja KPK. Dia merespons curhatan Mega soal kerja KPK

Baca Selengkapnya
Potret Keakraban Puan Maharani Bersama Sang Ibu Megawati, Sama-Sama Terjun di Dunia Politik
Potret Keakraban Puan Maharani Bersama Sang Ibu Megawati, Sama-Sama Terjun di Dunia Politik

Terkadang ibu dan anak terlihat seperti sahabat yang kerap menghabiskan waktu bersama, seperti Puan dan Megawati

Baca Selengkapnya
Megawati Mengaku Sekarang jadi Tukang Ngamuk: Kalau Enggak Diamukin, Banteng Dipanahin Melulu
Megawati Mengaku Sekarang jadi Tukang Ngamuk: Kalau Enggak Diamukin, Banteng Dipanahin Melulu

Megawati Mengaku Sekarang jadi Tukang Ngamuk: Kalau Enggak Diamukin, Banteng Dipanahin Melulu

Baca Selengkapnya
Megawati Tuding Kadernya Jadi Target Penegak Hukum, Begini Respons KPK
Megawati Tuding Kadernya Jadi Target Penegak Hukum, Begini Respons KPK

KPK menjelaskan penyidik hanya bekerja sesuai sebagaimana tugasnya dalam memberantas korupsi

Baca Selengkapnya
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Ketum Pro-Jokowi: Dia Punya Kepentingan tapi Tidak Terlibat Sengketa
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Ketum Pro-Jokowi: Dia Punya Kepentingan tapi Tidak Terlibat Sengketa

Menurut Budi, pihak yang mengajukan Amicus Curiae, meskipun memiliki kepentingan namun tidak terlibat sengketa.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Emosi Megawati Akui Jadi Provokator, Tunjuk-Tunjuk Kader PDIP Panas Dicap Tukang Ngamuk!
VIDEO: Emosi Megawati Akui Jadi Provokator, Tunjuk-Tunjuk Kader PDIP Panas Dicap Tukang Ngamuk!

Penuh emosional, Megawati menegaskan saat ini dirinya menjadi provokator.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Halus Airin Soal 'Dibentak' Kena Ospek Mega PDIP saat Diusung Maju Pilkada Banten
VIDEO: Jawaban Halus Airin Soal 'Dibentak' Kena Ospek Mega PDIP saat Diusung Maju Pilkada Banten

Usai resmi diusung Golkar maju Pilkada Banten hari ini, Selasa (27/8), Airin menegaskan reaksi biasa dalam politik.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Megawati Ungkap Tugas Khusus untuk Ahok di PDIP, Sebut Puan Ternyata Lebih Cengeng!
VIDEO: Megawati Ungkap Tugas Khusus untuk Ahok di PDIP, Sebut Puan Ternyata Lebih Cengeng!

Megawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.

Baca Selengkapnya
Megawati Marahi Yasonna Laoly: Jadi Menteri Ngapain, Anak Buah Kita Ditarget Melulu
Megawati Marahi Yasonna Laoly: Jadi Menteri Ngapain, Anak Buah Kita Ditarget Melulu

Megawati Marahi Yasonna Laoly: Jadi Menteri Ngapain, Anak Buah Kita Ditarget Melulu

Baca Selengkapnya
VIDEO: Megawati Singgung Pemerintah Otoriter yang Timbulkan Penculikan Aktivis
VIDEO: Megawati Singgung Pemerintah Otoriter yang Timbulkan Penculikan Aktivis

Megawati menyinggung terkait kondisi Mahkamah Konstitusi akhir-akhir ini, yang dipenuhi manipulasi hukum.

Baca Selengkapnya