Seruan Prabowo: Pilih membela kebenaran atau ikut yang zalim

Merdeka.com - Capres-cawapres nomor urut satu Prabowo-Hatta menyatakan menolak hasil rekapitulasi dan menarik semua saksinya dari KPU. Dalam jumpa pers di Rumah Polonia, Jakarta Timur, itu dia beralasan ada kecurangan dalam pilpres.

"Kami Prabowo-Hatta dengan ini menggunakan hak konstitusional kami sesuai UU yaitu menolak pelaksanaan pilpres 2014!" kata Prabowo disambut tepuk tangan pendukungnya.

Setelah menggelar jumpa pers, beberapa menit kemudian mantan Danjen Kopassus itu juga menulis kicauan di Twitter. "Manakala kita melihat ketidakadilan, maka kita harus memilih. Memilih berdiri membela kebenaran, atau mengikuti yang dzolim," kata Prabowo dalam akun @Prabowo08.

Kicauan Prabowo itu mendapat tanggapan beragam dari pendukungnya yang rata-rata mendukung sikap calonnya. Pada 9 Juli 2014, setelah pencoblosan lalu, Prabowo optimistis bakal menang dalam pilres yang juga ditulis dalam akun Twitternya.

Waktu itu, begini dia menulis di akun @Prabowo08, "Sekali lagi, saya bersyukur dan merasa terharu serta sangat terhormat dengan diberi kepercayaan demikian besar. Terima kasih."

Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah mengetuk palu tanda rekapitulasi suara Pilpres 2014 telah selesai. Pasangan nomor urut dua, Jokowi-JK, sesuai hasil rekapitulasi suara lebih unggul dibanding seterunya pasangan nomor urut satu Prabowo-Hatta.

Dari total perolehan suara di 33 provinsi dan 130 panitia pemilihan luar negeri (PPLN), total yang masuk sebanyak 133.574.277 suara, pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 62.576.444 suara, sedangkan pasangan Jokowi-JK memperoleh 70.997.833 suara.