Sesepuh PDIP: Mbak Mega sudah tua, kami dukung Jokowi nyapres
Merdeka.com - Sedikitnya 400 kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan berbagai ormas di Solo dan beberapa kabupaten lain di Jawa Tengah, mendeklarasikan Relawan Pro Jokowi Capres 2014.
Mereka juga mendesak Megawati Soekarnoputri sebagai penentu tunggal capres dari PDIP untuk memilih Jokowi sebagai Capres 2014.
Deklarasi yang dilakukan di Hotel Taman Sari, Karanganyar, Senin (20/1) tersebut juga dihadiri salah satu pendiri dan Mantan Ketua DPP PDIP periode 2000-2005, Gunawan Wirosaroyo.
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
-
Bagaimana Jokowi menilai transisi kepemimpinan? Dia mencontohkan, untuk RAPBN 2025, Prabowo sudah melakukan pertemuan beberapa kali dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. 'Hampir setiap minggu, hampir setiap hari bertemu untuk mempersiapkan. Artinya apa? Transisi kepemimpinan ini akan berjalan dengan lancar, insyaallah mulus, sehingga setelah dilantik, Presiden dan seluruh Kabinet langsung bisa bekerja dengan cepat melaksanakan program-program yang ada, tanpa ada jeda,' ucap Jokowi.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Apa keinginan Prabowo terkait Megawati? Begitu pula dengan Prabowo Subianto yang mengungkap ada rencana untuk melakukan pertemuan politik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, Prabowo belum tahu kapan Megawati bersedia menerimanya.
-
Kapan Megawati lahir? Megawati Hangestri lahir pada 20 September 1999 di Jember, Jawa Timur.
Kepada wartawan Gunawan menegaskan, dunia perpolitikan saat ini sudah memasuki era baru. Secara faktual saat ini rakyat Indonesia membutuhkan pemimpin apa adanya, seperti Jokowi. Bukan pemimpin yang adanya apa seperti yang ada sekarang ini.
"Kami akan mendesak Mbak Mega agar mencapreskan Pak Jokowi. Karena Pak Jokowi itu kader PDIP, sudah sepantasnya kita meminta kepada Mbak Mega agar memahami kemauan kami ini. Saya ini dulu juga ikut mendirikan PDIP," tegasnya.
Gunawan menuturkan, jika partainya tidak mencapreskan Jokowi, atau bahkan mantan wali kota Solo tersebut menjadi capres partai lain, mereka tetap akan mendukung Jokowi keluar dari PDIP.
"Kami akan terus mendukung pencapresan Pak Jokowi. Jika Megawati tetap mencalonkan diri sebagai capres, kami akan diam. Saat ini sudah bukan saatnya lagi Mega tampil di depan. Mbak Mega sudah tua, sudah tiga kali kalah dalam pemilihan presiden. Sudah saatnya Mega menyerahkan estafet kepemimpinan kepada yang muda," ujarnya.
Untuk menunjukkan keseriusannya tersebut, Gunawan berjanji akan mendirikan posko Pro Jokowi di seluruh kecamatan dan kabupaten se Jateng.
Gunawan menegaskan gerakan tersebut digagas para kader nasionalis dan memang sebagian besar adalah simpatisan dan pendukung PDIP. Namun gerakan non-struktural dan sama sekali tidak terkait dengan PDIP.
Langkah yang dilakukan Gunawan dan ratusan kader dan simpatisan PDIP tersebut merupakan gerakan spontanitas tanpa sponsor. Gerakan tersebut, kata Gunawan, tidak akan berbenturan dengan PDIP.
"Kami tidak bermaksud untuk memotong dinasti kepemimpinan keluarga Bung Karno. Namun sudah saatnya butuh regenerasi. Jokowi sosok yang tepat. Siapapun nanti partai yang mencapreskan Pak Jokowi, akan kami bela," katanya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kongres PDIP baru akan digelar pada 2025 mendatang.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani mengatakan bakal patuh dengan aturan partai.
Baca SelengkapnyaMegawati Goda Puan soal Posisi Ketum PDIP, Ini Kata Pakar Politik
Baca SelengkapnyaHal itu diketahui Hasto dari informasi seorang mantan menteri
Baca SelengkapnyaKetua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo membela Megawati Soekarnoputri usai menyebut penguasa hari ini seperti zaman orde baru
Baca SelengkapnyaPernyataan Megawati tersebut digaungkan berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Efriza menilai sulit jika Jokowi ingin mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaMegawati awalnya memilih untuk pensiun dari dunia politik di usianya yang ke-77
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) merespons usulan dirinya menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.
Baca SelengkapnyaDia menilai, untuk penetapan ketua umum terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan pihak yang ingin mengambilalih PDIP adalah Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-77 kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca Selengkapnya