Seskab: 2015, Tahun penuh tantangan bagi pemerintah
Merdeka.com - Pergantian tahun dari 2015 ke tahun 2016 sudah di depan mata. Setiap kementerian, lembaga dan instansi lainnya memiliki catatan sepanjang dalam tahun 2015. Baik itu catatan penuh gonjang-ganjing ataupun capaian-capaian yang diraih.
Selama pemerintahan Presiden Joko Widodo di tahun 2015, Istana memandang tahun 2015 merupakan tahun penuh tantangan. Sebab, hal yang utama di awal pemerintahan Jokowi-JK adalah konsolidasi politik. Baik itu antar partai politik, maupun pemerintah dengan parlemen.
"Ya tantangan di 2015 memang adalah tahun penuh tantangan, karena persoalan konsolidasi politik. Kemudian juga masih adanya dua kubu di parlemen pada waktu itu KMP dan KIH," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana, Jakarta, Rabu (30/12).
-
Apa yang menjadi pencapaian Kejagung? Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni menilai pencapaian ini sebagai bentuk konsistensi Kejagung yang patut dicontoh lembaga penegak hukum lainnya. 'Komisi III memberi apresiasi luar biasa kepada Kejagung, khususnya saat di bawah kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin ini.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Siapa yang mengapresiasi kinerja Kejagung? Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni mengapresiasi kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam mengungkap sejumlah kasus dugaan tindak pidana korupsi yang mengakibatkan kerugian negara bernilai fantastis.
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
Awal tahun 2015, dua kubu antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) masih terasa panas pasca Pilpres 2014. Tidak seperti saat ini yang dirasa lebih mencair dan membaur.
Selanjutnya, kata Pramono, di tahun 2015 persoalan kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan juga mencuri perhatian publik. Sebab, peristiwa tersebut berlangsung hampir 3 sampai 4 bulan lamanya.
"Tetapi kalau dilihat bahwa di ujung pemerintahan Pak Jokowi-JK ini persoalan utama adalah ekonomi mengalami rebon. Jadi kalau dilihat semester pertama ini pertumbuhan 4,67 kemudian naik 4,73 kemudian naik menjadi 4,8 lebih dan terakhir sudah 5 persen," jelas Pramono.
"Ini menunjukkan bahwa titik terbawahnya sudah dilampaui sehingga apalagi apa yang menjadi basis tumpuan pemerintah ini kan membangun infrastruktur, kemudian mengubah dari konsumsi menjadi produksi," tambahnya.
Oleh karena itu, tegas Pramono, pemerintah optimis dan yakin bila di tahun 2016 kondisi ekonomi Bangsa Indonesia akan menjadi lebih baik. Banyak indikasi-indikasi bila ekonomi Tanah Air lebih maju dibandingkan tahun 2015.
Di antaranya, kebutuhan akan semen, baja, dan kebutuhan lainnya mengalami peningkatan yang sangat luar biasa. Disebabkan karena pemerintah sedang giat-giatnya membangun infrastruktur di seluruh Indonesia.
"Jadi ini merupakan indikasi dan pada satu tahun ini setelah reshuffle kabinet pada bulan Agustus ada 8 paket kebijakan yang ternyata bisa menstabilkan ekonomi kita dan membuat Indonesia menjadi tempat investasi yang menarik di dunia usaha. Maka dengan hal tersebut apalagi relatif persoalan stabilitas politik walaupun ada kegaduhan di parlemen berbagai hal, tetapi dilihat secara nasional politik relatif stabil," tandasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selanjutnya, ada aspek daya beli masyarakat yang terus menerus menurun dari waktu ke waktu. Menurutnya, ini ada pengaruh dari ketatnya kebijakan fiskal.
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca Selengkapnya"Kedepan kita tahu tantangan akan makin berat. Ada apa dikit viralkan ke depan makin banyak tuntutan masyarakat itu," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPertumbuhan PDB selama 10 tahun Jokowi memperlihatkan pencapaian positif bagi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaMendekati akhir tahun 2023, antusiasme untuk menyambut tahun 2024 mulai tumbuh. Terlebih lagi, keputusan Pemerintah tentang jadwal hari libur nasional dan cuti.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, kata Eddy, Gapki tidak mempermasalahkan penambahan Kementerian Lembaga di kabinet Merah Putih Presiden Prabowo.
Baca Selengkapnya