Seskab: Silakan tanya PDIP, siapa yang jauhkan Jokowi dan Mega?
Merdeka.com - Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto membantah kabar adanya pihak di lingkaran dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin menjauhkan kepala pemerintahan dari elite-elite partai pendukung, termasuk Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Andi pun meminta hal itu ditanyakan kepada partai yang bersangkutan.
"Silakan ditanyakan dengan PDIP, yang dimaksudkan siapa (yang menjauhkan Jokowi dan Mega)?" kata Andi di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/2).
Menurut Andi, setiap partai pendukung memiliki akses langsung ke presiden. "Tidak hanya lewat Mensesneg yang atur jadwal," ujar dia.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Jokowi dibolehkan ikut kampanye? Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
Sebelumnya, sumber di internal PDIP menyebutkan, setelah dilantik sebagai presiden 20 Oktober lalu, Jokowi dan Mega baru bertemu satu kali. Selebihnya, permintaan Mega, yang selalu menaati prosedur untuk bertemu presiden, selalu tidak digubris.
Keterbatasan komunikasi ini juga relatif dialami oleh semua ketua umum partai koalisi. "Ada tiga orang di ring 1 Jokowi yang ingin sengaja menjauhkan Mega dan Jokowi," ujar sumber tersebut tanpa menyebut nama.
Namun, belakangan tiga nama yang beredar di media sosial adalah Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Staf Kantor Kepresidenan Luhut Panjaitan dan Seskab Andi Widjajanto.
Kabar tersebut juga sudah didengar oleh beberapa anggota Koalisi Masyarakat Sipil. Saat menemui anggota Wantimpres Hasyim Muzadi di kantornya 30 Januari lalu, Ray Rangkuti mengendus ada pihak-pihak di Istana yang sengaja memotong komunikasi antara Mega dan Jokowi.
Menurut Ray, justru karena komunikasi Mega dan Jokowi terganggu, polemik soal pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri tak kunjung selesai.
"Saya punya keyakinan, kalau kedua bertemu akan terdapat titik temu di antara mereka. (Tapi) keduanya ini dipisahkan," jelas Ray di kantor Wantimpres. Turut serta bersama Ray yakni Chalid Muhammad, Romo Benny Susetyo, Dani Setiawan dan Riza Damanik.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAndika kagum dan tersentuh dengan dukungan yang diberikan para kader banteng moncong putih.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, kedatangan Presiden Jokowi nanti akan didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Menteri PURP Basuki Hadimuljono.
Baca SelengkapnyaNamun Kaesang menegaskan tidak ingin mencampuri urusan dapur partai lain.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaBudi tak mengetahui apakah ada pihak yang menghalangi pertemuan Jokowi dan Megawati.
Baca SelengkapnyaPDIP ibaratkan hubungan Jokowi dan Megawati ibarat ibu dan anak, yang pastinya sering terjadi perbedaan pendapat.
Baca SelengkapnyaPDIP punya aturan satu keluarga harus satu partai. Kaesang resmi gabung PSI.
Baca SelengkapnyaFX Rudy sudah tidak lagi menganggap Jokowi sebagai kader partai banteng moncong putih itu.
Baca SelengkapnyaMenurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut dihembuskan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
Baca SelengkapnyaGangguan politik ini menimbulkan tantangan besar, terutama dengan adanya kampanye presiden yang akan datang pada bulan November dan pemilihan selanjutnya.
Baca Selengkapnya