Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Setelah Bambang DH mundur, Risma kini 'jomblo' pimpin Surabaya

Setelah Bambang DH mundur, Risma kini 'jomblo' pimpin Surabaya Cagub Jatim Ir Tri Rismaharini. ©2013 Merdeka.com/Mochammad Andriansyah

Merdeka.com - Setelah Bambang Dwi Hartono mundur sebagai wakil wali kota Surabaya karena maju sebagai calon gubernur Jawa Timur periode 2014-2019, hingga kini kursi pendamping Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, masih kosong.

Sebagai pengganti, karena kursi itu menjadi hak PDI Perjuangan (PDIP) selaku partai pengusung Risma-Bambang, berhak menunjuk salah satu dari dua kandidat pengganti Bambang, yaitu Wakil Ketua DPRD Surabaya Wisnu Sakti Buana, dan Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya, Syaifudin Zuhri.

Namun hingga kini, penunjukan itu belum dilakukan. Sebab, panitia pemilihan belum terbentuk.

Orang lain juga bertanya?

Menurut Ketua DPRD Surabaya, Muhammad Machmud, terkait jadwal pemilihan wakil wali kota, DPRD belum bisa memastikan. Dia mengaku sudah berbuat banyak untuk memuluskan proses pemilihan Wawali Surabaya, namun hingga kini proses pemilihan belum ada kepastian.

"Kami sudah berupaya, bahkan mulai permintaan agenda rapat Banmus, rapat pimpinan dan lainnya selalu kami penuhi. Itu semata untuk membantu fraksi PDIP mengambil hak jabatan wakil wali kota, tapi ya begitu, sampai sekarang saya sendiri belum bisa memastikan kapan pemilihannya bisa dilaksanakan," kata Machmud, Jumat (6/9).

Sementara itu, molornya pembentukan panitia pemilihan pengganti Bambang ini juga diyakini ada campur tangan kubu Pemkot Surabaya yang tak menghendaki Wisnu Sakti Buana menggantikan Bambang menyelesaikan sisa masa jabatan sampai 2015.

Beberapa sumber di internal Pemkot Surabaya juga mengatakan, indikasi intervensi kubu pemkot tersebut merupakan kehendak Tri Risma sendiri yang tak ingin terganggu oleh unsur politik dalam menentukan kebijakan di Kota Surabaya.

Keputusan untuk tidak lagi melibatkan unsur politik di internal pemkot itu bukan tanpa alasan. Rekam jejak kepemimpinan Tri Risma sejak dilantik menjadi wali kota pada 2010 silam, hubungannya dengan politisi PDIP tidak berjalan mulus, meski partai berlambang kepala banteng ini menjadi kendaraan politik Tri Risma-Bambang menuju kursi Surabaya 1.

Salah satu alasan kenapa Risma enggan melibatkan orang PDIP untuk menuntaskan masa jabatannya adalah, keterlibatan PDIP dan Wisnu Sakti Buana karena mendukung pemakzulan Tri Risma pada 2011 silam.

Saat itu, Ketua DPRD Surabaya masih dijabat Wishnu Wardhana. Awal 2011 silam, Wishnu Wardhana sempat akan menurunkan wali kota kelahiran Kediri, itu dari jabatannya, karena kebijakan Risma dinilai tidak populis. Misalnya menaikkan pajak reklame 400 persen untuk papan reklame raksasa dan penurunan 40 persen untuk papan reklame di bawah 8 meter.

Kemudian keberaniannya mendukung warga menentang pembangunan tol tengah kota sejauh 23 km dari Waru, Sidoarjo sampai Tanjung Perak, Surabaya. Padahal, proyek tersebut sudah disetujui oleh DPRD Surabaya dan merupakan proyek nasional dengan biaya mencapai Rp 8 triliun.

Kebijakan pertama Risma setelah terpilih sebagai wali kota itu merupakan wujud kepeduliannya untuk mencegah Kota Pahlawan menjadi 'hutan reklame' seperti kota-kota besar lainnya.

Selain merusak pemandangan kota, berdirinya 'hutan reklame' juga bisa mengancam keselamatan pengguna jalan. Papan reklame besar bisa saja menimpa pengguna jalan seperti kasus di beberapa kota besar lainnya.

Sementara pemotongan pajak untuk papan reklame kecil semata-mata untuk memacu pengusaha menengah ke bawah agar lebih mudah beriklan.

Tak hanya itu, kebijakan Risma dalam menjalankan pemerintahan juga cenderung berjalan sendiri, terbukti Bambang yang kala itu menjadi wakilnya, sempat merasa dipinggirkan karena tidak pernah dilibatkan.

"Di samping tak ingin di rusuhi (diganggu), wali kota jelas takut dengan masuknya Wisnu Sakti Buana, jika nanti benar-benar menggantikan Bambang. Apalagi selama ini Risma sudah menata orang-orangnya untuk duduk di posisi strategis. Bahkan, ini ada kaitannya dengan Pilwali mendatang," ujar sumber itu.

Dia mengatakan, usaha untuk menghambat langkah Wisnu Sakti menggantikan Bambang juga ditengarai melibatkan internal DPRD Surabaya. Bahkan, muncul indikasi perang politik transaksional menggunakan money politik.

"Jika sebelumnya muncul kabar ada kompensasi bagi anggota dewan yang memuluskan langkah Wisnu Sakti, kita kubu Pemkot juga melakukan hal serupa dan menggunakan tangan beberapa anggota dewan. Ada komunikasi antara kubu pemkot dan internal dewan untuk menghambat laju Wisnu Sakti menjadi wakil wali kota," terang orang dekat Risma ini.

Sementara itu, Risma setiap kali ditanya soal siapa pengganti Bambang DH, dia selalu menolak berkomentar. "Jangan tanya itu," kata Risma singkat.

Hingga kini penetapan panitia pemilihan wakil wali kota masih belum terbentuk. Dari tujuh fraksi di DPR, hanya tiga yang sudah mengirimkan wakilnya, yaitu Fraksi PDIP, Fraksi PD, dan Fraksi PDS, sedangkan FPG, FPKS, FPKB, dan APKINDO (Gabungan) belum mengirimkan nama anggotanya untuk menjadi panitia pemilihan. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sisi Lain Tri Rismaharini, Pernah Nyaris Didepak dari Jabatan Walkot Surabaya hingga Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta dan Jatim
Sisi Lain Tri Rismaharini, Pernah Nyaris Didepak dari Jabatan Walkot Surabaya hingga Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta dan Jatim

Risma masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Lebih Dekat dengan Tri Rismaharini Bakal Calon Gubernur Jatim, Perempuan Asli Kediri yang Punya Segudang Prestasi
Lebih Dekat dengan Tri Rismaharini Bakal Calon Gubernur Jatim, Perempuan Asli Kediri yang Punya Segudang Prestasi

Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini dipastikan maju dalam bursa Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya
Risma Ingin Mundur dari Mensos Usai Maju Pilkada Jatim, Jokowi: Itu Lebih Baik
Risma Ingin Mundur dari Mensos Usai Maju Pilkada Jatim, Jokowi: Itu Lebih Baik

Jokowi sendiri telah merestui Risma maju Pilkada Jatim 2024.

Baca Selengkapnya
Kepala Otorita IKN Mundur, Menteri Basuki Yakin Tak Pengaruhi Kepercayaan Investor
Kepala Otorita IKN Mundur, Menteri Basuki Yakin Tak Pengaruhi Kepercayaan Investor

Basuki justru berharap kepercayaan investor tetap tinggi kendati Bambang mundur. Sebab, IKN kini dipimpin oleh seorang menteri.

Baca Selengkapnya
Kursi Mensos Diisi Gus Ipul, PDIP Tegaskan Tak Pernah Ajukan Kader Gantikan Posisi Risma
Kursi Mensos Diisi Gus Ipul, PDIP Tegaskan Tak Pernah Ajukan Kader Gantikan Posisi Risma

Gus Ipul menggantikan Risma yang mengundurkan diri karena ikut kontestasi Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya
Ditanya Peluang Dicalonkan PDIP Maju Pilkada DKI, Risma: Enggak Berani, Enggak Punya Uang
Ditanya Peluang Dicalonkan PDIP Maju Pilkada DKI, Risma: Enggak Berani, Enggak Punya Uang

Menurut mantan Wali Kota Surabaya ini, memimpin suatu daerah memiliki tanggung jawab yang besar

Baca Selengkapnya
Besok Menghadap Jokowi, Risma Mundur dari Mensos usai Maju Pilkada Jatim
Besok Menghadap Jokowi, Risma Mundur dari Mensos usai Maju Pilkada Jatim

Risma berencana mengundurkan diri dari kursi Menteri Sosial (Mensos) menyusul pencalonan Pilkada Jatim.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Istana Umumkan Kepala dan Wakil Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri
VIDEO: Istana Umumkan Kepala dan Wakil Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan Wakilnya Donny Rahajoe menyatakan mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Kepala OKIN Bambang Susantono Sudah Lama Singgung Ingin Mundur dari Jabatannya
Ternyata, Kepala OKIN Bambang Susantono Sudah Lama Singgung Ingin Mundur dari Jabatannya

Keputusan Bambang dan Dhony untuk mundur dari Badan Otorita IKN, diterima oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi Tunjuk Menteri Basuki sebagai Pengganti
Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi Tunjuk Menteri Basuki sebagai Pengganti

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan wakilnya Donny Rahajoe menyatakan mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya
Profil Bambang Susantono yang Mundur dari Kepala Badan Otorita IKN
Profil Bambang Susantono yang Mundur dari Kepala Badan Otorita IKN

Selain Bambang, Wakil Badan Otorita IKN juga memutuskan untuk mundur. Tidak disampaikan alasan keduanya mundur.

Baca Selengkapnya
Respons Risma Ditanya soal Rencana Mundur dari Mensos karena Maju Pilgub Jatim
Respons Risma Ditanya soal Rencana Mundur dari Mensos karena Maju Pilgub Jatim

Risma berencana mengundurkan diri dari jabatan Mensos usai maju Pilgub Jawa Timur (Jatim) 2024.

Baca Selengkapnya