Setelah PDIP, pemilih Jokowi paling banyak dari Demokrat
Merdeka.com - Cirus Surveyors Group melakukan survei tentang capres pilihan dari konstituen partai masing-masing. Hasilnya cukup mengejutkan, pemilih Demokrat justru lebih banyak memilih Joko Widodo ( Jokowi ) sebagai capres ketimbang para peserta konvensi.
Direktur Riset Cirus Surveyors Group Kadek Dwita Apriani menjelaskan, sebanyak 44,7 persen pemilih Demokrat memilih Jokowi sebagai capres. Sementara Dahlan Iskan sebagai peserta konvensi Demokrat hanya dipilih sebanyak 6,8 persen.
"Pilihan capres pemilih masing-masing partai, untuk Jokowi , PDIP 64,5 persen, Golkar 21,7 persen, Gerindra 21,8 persen dan Demokrat paling banyak, 44,7 persen," kata Kadek saat memaparkan hasil riset di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (9/1).
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
Dia menjelaskan, bahwa pihaknya melakukan metode cross tabulation dalam riset ini. Sehingga, kata dia, responden diklasifikasi terlebih dahulu sesuai dengan partai masing-masing.
"Kita menanyakan di dalam proses analisis kita punya satu metode yang disebut cross tabulation, bikin cluster dulu, siapa pilih Demokrat, siapa pilih Golkar dan seterusnya. Kemudian disilangkan dengan pilihan capres mereka," kata dia.
Dia pun tak paham mengapa pemilih Demokrat justru lebih memilih Jokowi ketimbang peserta konvensi. Padahal, dalam penelitian pun sudah disodorkan nama kuat seperti Dahlan Iskan.
"Faktanya dalam Demokrat tidak keterkaitan dengan capres pilihan. Ketika ditawarkan Dahlan dapat 24 persen, tapi ketika disandingkan dengan capres lain angka 24 merosot ke 6 persen," terang dia.
Sekedar diketahui, survei ini dilakukan selama 40 hari dari 20 November sampai 30 Desember, dengan metode multistage random sampling dengan 2.200 responden yang sudah memiliki hak pilih di Pemilu 2014. Sementara margin of error sebesar 2,0 persen.
Berikut hasil survei pilihan capres pemilih masing-masing partai:
1. Memilih Aburizal Bakrie
Pemilih PDIP: 2,5 persen
Pemilih Golkar: 39,7 persen
Pemilih Gerindra: 2,4 persen
Pemilih Demokrat: 10,6 persen
2. Memilih Dahlan Iskan
Pemilih PDIP: 0,2 persen
Pemilih Golkar: 0,3 persen
Pemilih Gerindra: 1,2 persen
Pemilih Demokrat: 6,8 persen
3. Memilih Joko Widodo
Pemilih PDIP: 64,5 persen
Pemilih Golkar: 21,7 persen
Pemilih Gerindra: 21,8 persen
Pemilih Demokrat: 44,7 persen
4. Memilih Jusuf Kalla
Pemilih PDIP: 1,2 persen
Pemilih Golkar: 14,9 persen
Pemilih Gerindra: 0,6 persen
Pemilih Demokrat: 8,3 persen
5. Memilih Megawati Soekarnoputri
Pemilih PDIP: 20,9 persen
Pemilih Golkar: 5,0 persen
Pemilih Gerindra: 3,0 persen
Pemilih Demokrat: 8,3 persen
6. Memilih Prabowo Subianto
Pemilih PDIP: 4,5 persen
Pemilih Golkar: 8,6 persen
Pemilih Gerindra: 67,9 persen
Pemilih Demokrat: 12,1 persen (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada dua alasan utama mengapa dukungan publik untuk PDIP tinggi.
Baca SelengkapnyaKetika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat pengaruh figur Jokowi dan Megawati dalam mempengaruhi pillihan publik ke PDIP
Baca SelengkapnyaPantai pemenang pemilu 2019 adalah PDIP. PDIP berhasil meraih posisi pemenang dengan jumlah kursi terbanyak di parlemen.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan 28 Januari sampai 4 Februari 2024 dengan metode multistage random sampling
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKemenangan Prabowo-Gibran diyakini karena efek Jokowi
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaPeta koalisi jelang Pilpres 2024 semakin jelas. Prabowo menjadi bakal capres yang mendapat sokongan terbanyak dari parpol parlemen.
Baca Selengkapnya