Setelah PPP, Prabowo diduga bakal pecah belah PKS & PKB
Merdeka.com - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut sebagai dalang kekisruhan di internal PPP. Bahkan, Prabowo dituding menggunakan jaringan intelijen untuk membuat PPP pecah.
Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran, Muradi, menduga operasi di PPP sukses, maka operasi sejenis akan bisa dilakukan Prabowo di parpol lain. Menurut dia, target berikutnya adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menurut Muradi, ada empat alasan mengapa SDA berani datang ke acara kampanye Gerindra yang jadi biang kerok permasalahan di internal partainya itu.
-
Bagaimana operasi Prabowo? 'Saya ucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT beserta ucapan terima kasih kepada tim dokter yakni Brigjen TNI Purn dr. Robert Hutauruk, Kolonel dr. Sunaryo, dr. Siska Widayati, dibantu dengan dr. Thomas dan seluruh perawat serta para tenaga medis di RSPPN Sudirman atas keberhasilan tindakan operasi besar yang dilakukan kepada saya,' tulisnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
-
Apa operasi Prabowo? Prabowo diketahui baru saja menjalani tindakan medis berupa operasi besar hingga melibatkan tim dokter profesional dari kalangan TNI.
-
Kenapa Prabowo operasi? Akhirnya, ia memutuskan untuk melakukan operasi, namun Prabowo mengaku masih sering merasa kesakitan pada area cidera.
-
Apa operasi yang dilakukan Prabowo? Presiden terpilih yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto baru saja menjalani operasi besar di RSPPN Sudirman. Prabowo mendapat tindakan medis pada cidera kaki kiri yang dialaminya saat masih aktif menjadi anggota TNI.
-
Siapa yang operasi Prabowo? Tim dokter itu diketuai oleh Brigjen TNI Purn dr Robert Hutauruk.
-
Kenapa Prabowo dioperasi? 'Seperti sudah diketahui banyak pihak, saya pernah mengalami 2 kali kecelakaan terjun payung saat bertugas di TNI pada tahun 80an di kaki kiri saya, cidera ini selama ini masih saya rasakan,' tulisnya di akun Instagram @prabowo miliknya, Minggu (30/6/20204) kemarin.
Pertama, kata dia, suara PPP akan jeblok sehingga harus buru-buru mendekat ke calon pemenang, yakni Gerindra. Kedua, dia membaca konstelasi di Gerindra, bahwa Prabowo pasti jadi presiden, dan menafikan keberadaan Jokowi.
"Ketiga, ada akumulasi permasalahan di tubuh PPP, perbenturan antara kubu Nahdlatul Ulama (NU) dan Permusi yang selama ini memang saling menerkam," kata dia saat dihubungi wartawan, Kamis (17/4).
Keempat, lanjut dia, SDA menafikan ada poros lain di internal partainya yang juga kuat melihat bahwa Prabowo bukan lah calon pemimpin yang tepat untuk dipegang.
"Ternyata, perlawanan kubu lain di internal PPP menguat dan mau tak mau SDA pun mulai bertangan besi," kata dia.
Menurut Muradi, SDA percaya diri mengambil opsi itu karena ada orang Prabowo di dekatnya, yakni Muchdi PR, seorang mantan bawahan Prabowo yang dulu juga terlibat penculikan aktivis 1998. Muchdi adalah mantan Ketua DPD Gerindra di Papua yang belakangan pindah ke PPP.
"Muchdi lah Liaison Officer atau penghubung SDA dan Gerindra. Mungkin ada garansi luar biasa buat SDA dari posisi itu," tuding dia.
"Ada anomali dari apa yang dilakukan SDA saat hadir di kampanye Gerindra. Dia berani bermanuver yang sebenarnya bisa menampar muka sendiri. Saya duga karena ada back up politik itu. Dia mendapat garansi, kalaupun bermanuver, dia takkan apa-apa di PPP," imbuhnya.
Muradi melanjutkan, Prabowo masih memiliki basis purnawirawan dan intelijen yang luar biasa. Contoh Muchdi, merupakan alumni Kopassus, yang kemungkinan besar masih memegang jejaring dari apa yang biasa dia lakukan di masa lalu.
"Saya cenderung langkah ini akan dilakukan bukan hanya di PPP. Kasus di PPP hanyalah milestone. Kalau itu berhasil, bukan tak mungkin ini dilakukan di tempat lain juga," jelas Muradi.
Dia menjelaskan PPP adalah tempat 'operasi acak-acak' yang paling mudah dilakukan Gerindra karena keberadaan Muchdi di dalam. Untuk memetakan parpol mana selanjutnya yang akan 'diacak-acak', tinggal memetakan parpol mana yang punya jejaring Prabowo di dalamnya.
"Kalau PPP ini berhasil, maka dalam waktu dua tiga minggu ke depan, parpol lain merasakan juga," kata Muradi.
Kemungkinan selanjutnya adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), karena keberadaan Hilmi Aminuddin sebagai Ketua Majelis Syuro PKS. Di masa lalu, kata Muradi, Prabowo sempat memiliki dan mengelola kontak di kegiatan Negara Islam Indonesia (NII), di mana Hilmi adalah tokohnya.
Ormas Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Kammi), yang dekat dengan PKS, juga punya jejaring dekat ke Prabowo.
"Ini pertempuran antarbintang purnawirawan. Kalau 2009 itu perangnya terbuka. Sekarang ini underground, yang tak memunculkan perang lebih terbuka. Kalau PPP bisa dikoyak dan SDA menang, saya yakin masalah ini akan terjadi di tempat lain," jelasnya.
"Saya duga setelah itu PKB juga akan digarap," ujarnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPP saat ini tidak memiliki pengaruh dan daya tawar di Koalisi Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaPPP mengungkit posisinya di Koalisi Indonesia Maju bersama Golkar dan PAN sebelum pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPuan mengatakan, tak ada yang tidak mungkin di dalam dinamika politik termasuk gabungnya PDIP dengan pemerintah Prabowo.
Baca SelengkapnyaPPP merasa terhormat bila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke partainya.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar sangat terbuka jika PPP akan bergabung dalam koalisi Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSejumlah partai yang tidak mengusung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 diperkirakan akan bergabung dalam pemerintahan pasangan ini.
Baca SelengkapnyaGolkar, PAN dan PPP sebelumnya menggagas Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Baca SelengkapnyaGerindra menyebut, Prabowo akan menemui PPP usai bertemu Ketum NasDem Surya Paloh.
Baca Selengkapnya“(Mereka) kader individu? Kalau individu boleh kita sebut oknum, itu bisa terjadi dari partai apapun,” kata Ganjar
Baca SelengkapnyaPSI menanggapi, permintaan PPP dan PKS yang ingin diajak masuk pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSandiaga menyebut keinginan untuk mengajak kerja sama dengan Demokrat dan PKS itu ada.
Baca Selengkapnya