Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Setelah Soeharto tak ada tokoh yang bisa satukan Golkar

Setelah Soeharto tak ada tokoh yang bisa satukan Golkar Jk pertemukan ical dan agung. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Setahun terakhir, iklim politik nasional diwarnai kisruh internal partai-partai paling senior yakni Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dualisme kepemimpinan dan perebutan kekuasaan jadi penyebab pecahnya dua partai tersebut. Aburizal Bakrie dikukuhkan sebagai ketua umum dari hasil musyawarah nasional (munas) di Bali. Sementara Agung Laksono didaulat sebagai ketua umum hasil munas di Ancol, Jakarta.

Perseteruan dan konflik dalam tubuh partai sempat dikhawatirkan bakal melahirkan partai baru. Sejarah partai politik Indonesia mencatat, Golkar sudah melahirkan empat partai baru di antaranya Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Hati Nurani Rakyat (Hanura), Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Nasional Demokrasi (NasDem). Perlu diakui, perpecahan Partai Golkar yang berujung lahirnya partai baru justru muncul setelah Soeharto tak lagi berkuasa.

Bukan rahasia, Soeharto merupakan tokoh sentral dalam sejarah perjalanan politik Partai Golkar. Sampai saat ini sepertinya belum ada yang menggantikan posisinya. Ketiadaan sosok sentral disinyalir sebagai penyebab mudahnya sebuah partai mengalami perpecahan internal. Tidak terkecuali menimpa partai senior di republik ini, Partai Golkar.

"Tidak punya tokoh sentral makanya bisa digoyah, berbeda dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kan ada Megawati Soekarno Putri, Partai Gerindra ada Prabowo Subianto, Partai Demokrat ada susilo Bambang Yudhoyono, dan Partai Hanura ada Wiranto," jelas Juru bicara Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendro Satrio dalam acara Peluncuran Survei Calon Ketua Umum Golkar di Resto Dua Nyonya, Cikini, Jakarta, Kamis (3/3).

Meski mengalami beberapa kali perpecahan yang berujung keluarnya tokoh senior partai dan mendirikan partai baru, keberadaan Golkar dalam kancah perpolitikan nasional tetap kuat. "Saya mengatakan Golkar itu partai paling dewasa dari yang lain," ujar Hendro.

Dalam kasus perseteruan di internal Partai Golkar akhir-akhir ini, tokoh senior yang dimunculkan adalah Jusuf Kalla atau akrab disapa JK. JK mempertemukan Ical dan Agung serta meminta keduanya tidak lagi berseterua, dan legowo untuk tidak maju sebagai calon ketua umum.

Kuatnya sosok Soeharto sebagai tokoh sentral dalam tubuh Partai Golkar bisa terlihat dari ritual kader Golkar yang masih mendatangi makamnya di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah. Pemandangan ini sama dengan orang-orang melakukan ziarah ke makam leluhurnya atau guru spiritual mereka.

"Pak Soeharto kan yang mendirikan Golkar, jadi ini semacam guru," ujar peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro.

Dia menuturkan, orang-orang yang dinilai berjasa besar dan memiliki kharisma atau posisi yang cukup terhormat, akan terus dihormati.

"Wajar saja makamnya dikunjungi sebagai bentuk penghormatan," tambahnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap, Begini Cara Soeharto Atur Hanya Ada 3 Parpol Saat Orde Baru
Terungkap, Begini Cara Soeharto Atur Hanya Ada 3 Parpol Saat Orde Baru

Jelang Pemilu 2024, terdapat 24 partai politik yang akan bertarung. Sementara Orde Baru hanya ada tiga partai.

Baca Selengkapnya
Airlangga dan Beringin yang Tak Pernah Berhenti Gonjang Ganjing
Airlangga dan Beringin yang Tak Pernah Berhenti Gonjang Ganjing

Partai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jusuf Hamka Blak-Blakan Airlangga Terzalimi Hingga Kursi Ketum Direbut Orang Powerfull
VIDEO: Jusuf Hamka Blak-Blakan Airlangga Terzalimi Hingga Kursi Ketum Direbut Orang Powerfull

Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!

Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Isu Munaslub Golkar: Itu Urusan Internal, Tak Ada Hubungan dengan Kita
Jokowi soal Isu Munaslub Golkar: Itu Urusan Internal, Tak Ada Hubungan dengan Kita

Jokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.

Baca Selengkapnya
Ini Kata Jusuf Hamka soal Aktor Dibalik Mundurnya Airlangga
Ini Kata Jusuf Hamka soal Aktor Dibalik Mundurnya Airlangga

Jusuf Hamka lebih memilih untuk tidak berbicara soal itu lantaran dirinya tidak mau lagi mencampuri urusan internal Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Kesedihan Ahok Usai Jusuf Hamka Mundur dari Partai Golkar
Kesedihan Ahok Usai Jusuf Hamka Mundur dari Partai Golkar

Ahok pun juga pernah dihubungi Jusuf Hamka untuk membahas Pilkada DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Ramai Dibicarakan, Ini 4 Fakta Partai Golkar yang Jarang Diketahui Orang
Ramai Dibicarakan, Ini 4 Fakta Partai Golkar yang Jarang Diketahui Orang

Golkar tengah menjadi perbincangan hangat usai Ketua Umum partai berlogo beringin ini mundur. Ini sejumlah fakta menarik Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten

Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.

Baca Selengkapnya
Bamsoet: Gelombang Cobaan Datang Silih Berganti Timpa Golkar, tapi Kita Tidak Hancur dan Terkoyak
Bamsoet: Gelombang Cobaan Datang Silih Berganti Timpa Golkar, tapi Kita Tidak Hancur dan Terkoyak

Menurut Bamsoet, tantangan dan cobaan itulah yang membuat Golkar semakin menyatu dan saling menguatkan.

Baca Selengkapnya
Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden
Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden

Ternyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja

Baca Selengkapnya
Mundur dari Golkar, Jusuf Hamka Ungkap Airlangga Terzalimi karena Kursi Ketum Direbut Orang Powerful
Mundur dari Golkar, Jusuf Hamka Ungkap Airlangga Terzalimi karena Kursi Ketum Direbut Orang Powerful

Jusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.

Baca Selengkapnya