Setengah hati dukung Deddy Mizwar
Merdeka.com - Nasib Deddy Mizwar, dalam bursa Pilgub Jawa Barat 2018, belum jelas. Semula Deddy mendapat sokongan PKS dan Gerindra, diduetkan dengan wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, pada Agustus lalu.
Namun DPD Gerindra belakangan menyatakan menarik dukungan terhadap Deddy dan Ahmad Syaikhu. Pertimbangannya, nama keduanya kurang mendapat respons menggembirakan dari para calon pemilih.
Nasib Deddy semakin tak jelas setelah pengurus partai wilayah Jabar, Gerindra, PAN, Demokrat dan PPP memunculkan sejumlah nama yang akan didorong pada Pilgub Jabar 2018. Tidak ada nama Deddy Mizwar sebagai bakal calon gubernur Jabar yang sebelumnya sempat diusung oleh Gerindra.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ikut pemilu susulan di Demak? Meskipun saat ini masih mengungsi ke rumah saudara di Kudus, namun saya bersama istri tetap antusias menggunakan hak pilih karena itu sudah kewajiban sebagai warga negara,' kata Sunoto, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Demak, yang saat hari pemilu susulan digelar, rumahnya masih terendam banjir.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Siapa yang akan didaftarkan PDIP Jabar? 'Hampir dipastikan bahwa malam hari ini DPD PDIP Jabar akan mendaftarkan secara resmi pasangan Calon Gubernur dan calon wakil gubernur yaitu Anies Baswedan dan Kang Ono Surono. Nah ini kita tinggal menunggu tahapan-tahapan berikutnya agar proses pendaftaran secara resmi ini bisa berjalan dengan lancar,' kata Folmer saat dikonfirmasi, Kamis (29/8).
Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Mulyadi, mengatakan nama yang diusulkan partainya adalah dirinya sendiri yang sebelumnya diusulkan pada saat Rapimda Partai Gerindra Jabar dan Burhanudin Abdullah yang merupakan kader Partai Gerindra dan Gubernur BI pada 2003.
Sedangkan dari PAN mengusulkan Anggota DPR RI Desy Ratnasari. Adapun dari DPD Partai Demokrat Jabar diusulkan nama Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Iwan Sulandjana, Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf, dan Herman Khaeron yang juga anggota DPR RI. Terakhir dari PPP diusulkan nama Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum dan Asep Maoshul.
"Partai poros baru mengusulkan nama-nama untuk diukur oleh lembaga survei yang kredibel. Kami sepakat tidak mau terjebak mengunci nama kandidat. Tidak harus terpaksa mendukung yang diusung PKS (Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu). Dari Poros baru tidak ada nama itu," kata Mulyadi di Kantor DPD Partai Gerindra Jabar, Rabu (11/10).
Dia mengatakan, nama-nama yang dimunculkan ini nantinya akan diukur baik dari popularitas dan elektabilitasnya. Berbagai simulasi juga dilakukan untuk melihat langsung pasangan mana yang nantinya diterima masyarakat langsung.
Disinggung tidak adanya nama Deddy Mizwar, Mulyadi mengatakan, dimunculkannya nama-nama itu karena memang merupakan kader partainya masing-masing. Adapun Deddy Mizwar sejauh ini belum juga mendaftarkan diri sebagai kader Gerindra. "Kita belum ada sampai saat ini ditunggu-tunggu. Kan syaratnya kemarin harus menjadi kader," jelasnya.
Merasa nasib pencalonannya tak jelas, wagub Jabar itu kini mencari alternatif partai lain yang mau mendukungnya. Dia pun menyiapkan plan B dengan mendekati beberapa partai, salah satunya Partai Demokrat dan PDIP yang belum punya calon yang akan diusung.
Tak hanya ke Demokrat dan PDIP, Deddy pun melakukan safari politik ke kantor Gerindra Jabar. Padahal Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi menolak pasangan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu yang direkomendasikan DPP Gerindra dan DPP PKS.
Demiz, sapaan akrabnya, tiba di kantor DPD Partai Gerindra Jabar, di Jalan PH Mustopa, Kota Bandung, pukul 17.45 WIB. Demiz yang baru saja tiba di Tanah Air usai menjalani ibadah umroh diterima Sekretaris DPD Gerindra Jabar Haris Bobihoe, Ketua Bapilu Gerindra Jabar Bucky Wikagoe, dan jajaran pengurus lainnya.
"Ini silaturahmi saja. Ketemu pengurus Gerindra," kata Demiz setiba di kantor Gerindra.
Gerindra menyatakan membuka kembali kans untuk mendukung Deddy Mizwar (Demiz) sebagai bakal calon Gubernur Jabar 2018.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris DPD Gerindra Jabar Haris Bobihoe, usai menerima kehadiran Wakil Gubernur Jabar tersebut di Kantor DPD Partai Gerindra, Kota Bandung, Senin (23/10) sore.
"Peluangnya tetap besar kok usung Pak Deddy Mizwar ini," kata Haris yang didampingi Ketua Bapillu Gerindra Jabar Bucky Wikagoe, dan jajaran pengurus lainnya.
Dia tak menampik, Demiz adalah satu nama potensial selain nama seperti Ridwan Kamil atau Dedi Mulyadi. Ini merunut beberapa hasil lembaga survei yang selalu menempatkan selalu Demiz di urutan tiga besar. "Kita lihat sendirian elektabilitas dia selalu bagus," ujarnya.
Namun, Gerindra Jabar tidak mau mengambil kewenangan DPP Partai Gerindra akan sikap politiknya di Pilgub Jabar 2018. Gerindra Jabar dalam konstelasi politik di 2018 hanya diberi kewenangan di ranah Pilkada di 16 kabupaten/kota.
Namun kembali dibukanya dukungan terhadap Demiz terasa setengah hati. Sebab, dalam safari politiknya, Demiz tak disambut Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Mulyadi.
Demiz sendiri menghargai sikap politik Gerindra berubah-ubah dengan cara mencabut dukungan pada dirinya. Hal ini dianggapnya wajar dan sebagai dinamika politik. Apalagi Pilgub Jabar masih berlangsung pada Juni 2018. Meski pendaftaran akan dibuka pada akhir tahun ini.
"Bisa saja asalnya mengusung, terus tidak. Bisa jadi pengusung. Ini politik harus dipahami," terangnya.
Terpisah, Ahmad Syaikhu menegaskan sampai saat ini tidak ada pencabutan dukungan dari Partai Gerindra terhadap dirinya dan Dedi Mizwar dalam bursa Pilgub Jabar 2018. Dia mengaku belum menerima putusan pencabutan baik lisan ataupun tulisan dari pimpinan puncak partai.
"Saya sudah dipanggil pimpinan puncak partai dan saya pikir segala keputusan akan diambil pimpinan puncak. Sampai dengan hari ini saya tidak mendapatkan ungkapan ataupun tertulis soal pencabutan dari pimpinan pusat. Jadi koalisi ini masih berjalan," kata Syaikhu saat menghadiri acara konsolidasi internal PKS di Depok, Jawa Barat, Minggu (22/10).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak pihak meyakini, jika RK didukung untuk Pilkada Jakarta, maka peluang Dedi Mulyadi di Jabar terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi - Erwan Setiawan resmi mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBeredar dukungan cagub Dedi Mulyadi berpasangan dengan politikus Golkar Nurul Arifin sebagai cawagub untuk Pilkada Jabar 2024.
Baca SelengkapnyaDasco mengatakan, pasangan Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat dan Ridwan Kamil di Jakarta segera diumumkan.
Baca SelengkapnyaPengurus Partai Gerindra Jawa Barat menyebut ada dua nama yang dipertimbangkan untuk diusung, yakni Dedi Mulyadi dan Taufik Hidayat.
Baca SelengkapnyaDasco mengungkap, sudah ada kesepakatan di antara partai Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaPartai Golkar telah memutuskan untuk mengusung Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPAN memastikan jika nama yang ditawarkan tak diinginkan hal itu kembali menjadi keputusan bersama.
Baca SelengkapnyaTiket dukungan dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketum Golkar yakni Singgih Januratmoko
Baca SelengkapnyaDedy Mulyadi dipastikan bakal maju untuk menjadi Calon Gubernur (Cagub) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2024.
Baca SelengkapnyaNantinya, Dedi Mulyadi akan didampingi calon dari PAN untuk Pilgub Jawa Barat 2024.
Baca Selengkapnya