Setia mendukung Dedi Mulyadi
Merdeka.com - Teka-teki calon diusung Partai Golkar dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur 2018 akhirnya terjawab. Partai Golkar akhirnya memutuskan mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur berpasangan dengan politisi Golkar yang juga anggota Komisi V DPR, Daniel Muttaqien Syafruddin.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, pihaknya memutuskan mendukung Ridwan Kamil dengan pertimbangan hasil survei. Berdasarkan hasil survei, elektabilitas dan popularitas Emil sapaan Ridwan Kamil berada di posisi tertinggi ketimbang calon lain.
Keputusan mengusung Emil-Daniel juga diputuskan setelah tim Pilkada pusat berkonsultasi dengan Ketua Umum Setya Novanto. Surat keputusan penetapan Emil-Daniel telah ditandatangani Ketua Umum dan Sekjen Partai Golkar.
-
Siapa yang mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta? Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono menerima dukungan dari sopir angkutan umum di Jakarta Utara yang merupakan anggota Koperasi Wahana Kalpika (KWK).
-
Siapa yang mendukung Dedi Mulyadi? 'Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat,' kata Singgih dalam keterangannya.
-
Siapa yang mengapresiasi Ridwan Kamil? Kendati demikian, dirinya mengapresiasi Ridwan Kamil yang memberi perhatian terkait kesehatan mental di Jakarta.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Ridwan Kamil mengkampanyekan dirinya di Pilkada DKI Jakarta? 'Saya akan sosialisasikan dan membantu Pak Ridwan Kamil menjadi gubernur. Saat mengemudikan angkot, saya akan mengajak penumpang untuk memilih nomor 1, pasangan RIDO,' tuturnya.
"Sesuai dengan hasil rapat tim pilkada pusat, rapat pleno maka DPP Partai Golkar telah menetapkan calon gubernur adalah Ridwan Kamil dan saudara Daniel Muttaqien sebagai cawagub untuk Pilkada Jabar," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (27/10).
Keputusan DPP Golkar ini sekaligus memupus harapan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Nama Dedi Mulyadi sebelumnya digadang-gadang diusung partai berlambang pohon beringin tersebut. Namun, Idrus meminta semua kader mematuhi keputusan itu.
"Sebelum diambil keputusan, semua bebas berwacana, tapi setelah diambil keputusan maka seluruh keluarga besar Partai Golkar harus ikuti seluruh kebijakan partai yang diputuskan melalui proses-proses demokratis," kata Idrus.
Kendati begitu, kader Partai Golkar Kota Bandung diketahui masih setia memberikan dukungan kepada Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi. Sikap kader Golkar di wilayah yang dipimpin oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kang Emil) tersebut dapat terlihat dalam kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun Partai Golkar ke 53 yang digelar di Lapangan Gasmin Kelurahan Antapani Tengah, Kecamatan Antapani, Bandung pada Jumat (27/10) malam.
Berdasarkan pantauan, tampak para kader mengenakan atribut Partai Golkar dari mulai kemeja, kaos hingga jas dan menyatakan dukungan kepada Dedi Mulyadi yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Salah satu pengurus DPD Golkar Kota Bandung, Gantira Alvindy Pratama mengatakan, pihaknya tetap memberikan dukungan penuh kepada Dedi Mulyadi. Bahkan Gantira menyebut siap atas konsekuensi yang mungkin terjadi akibat langkahnya tersebut.
"Walaupun tidak ada rekomendasi tetapi kami kader di Kota Bandung tetap satu suara mendukung Kang Dedi,” tegasnya di lokasi kegiatan.
Dia menjelaskan bahwa selama ini arus bawah sangat merindukan kader internal Partai Golkar untuk menang dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat. Ini dibuktikan dengan dukungan bulat yang sudah diberikan oleh Pengurus DPD Kabupaten/Kota se-Jawa Barat kepada Dedi Mulyadi dalam Rapat Pimpinan Daerah yang sudah digelar di Hotel Resinda, Karawang.
"DPP tidak boleh menutup mata. Kita ini di daerah tahu siapa yang bekerja dan siapa yang tidak. Kang Dedi sudah bekerja maksimal untuk Partai Golkar. Tapi silakan saja DPP Golkar mendukung Ridwan Kamil, suara kami di daerah tetap akan kami berikan kepada Kang Dedi Mulyadi," katanya menambahkan.
Sementara itu, meski telah ditinggal Golkar, namun Dedi Mulyadi tak sepi peminat. PDIP menjadi salah satu partai yang tengah mempertimbangkan untuk mengusung Dedi.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya mempertimbangkan nama Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar atau yang akrab disapa Demiz untuk diusung sebagai bakal calon gubernur. Tak hanya Demiz dan Dedi, PDIP juga melirik sejumlah nama seperti Ketua DPD PDIP Jawa Barat Tubagus Hasanudin, Sekda Jabar Iwa Karniwa hingga mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan.
"Kalau dari sisi suasana kebatinannya ada peluang bagi dua-duanya, Dedi Mulyadi punya kans yang cukup kuat dapat dicalonkan. Kemudian Pak Deddy Mizwar belum lama ketok pintu ke PDIP juga terbuka. Itu masih kami pertimbangkan," kata Hasto saat dihubungi, Jumat (27/10).
Hasto mengakui muncul pula usulan untuk mengombinasikan Demiz dan Dedi. Tetapi, PDIP tak mau terburu-buru memutuskan usulan tersebut. PDIP telah melakukan kajian soal pasangan calon yang akan diusung dengan melibatkan para ahli dan tokoh.
Menurut Hasto, PDIP akan memilih kombinasi pasangan yang memiliki komitmen untuk membangkitkan kembali kebanggaan terhadap kebudayaan Sunda, mampu merancang tata ruang yang baik, serta menjaga keseimbangan keindahan alam Jawa Barat.
"Tentu saja PDIP punya desain untuk melihat pasangan mana yang mampu membawa perubahan Jawa Barat. Perubahan yang cukup signifikan melalui tata ruang yang benar sehingga Jawa Barat tidak lagi menjadi korban akibat pembangunan yang melupakan perencanaan secara menyeluruh atas jati diri dari Jawa Barat," ujar Hasto.
Isu tak sepenuh hati mendukung Dedi Mulyadi sebetulnya telah menyeruak sebulan lalu. Saat itu beredar Surat Keputusan (SK) DPP Partai Golkar menetapkan Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat.
Namun SK itu langsung diklarifikasi DPP Golkar. Melalui Sekjen Idrus Marham, DPP Golkar menyatakan bahwa SK yang beredar palsu alias hoax. Dedi sempat meradang terkait SK bodong tersebut. Ia bahkan melaporkan kasus SK bodong ini ke pihak kepolisian.
Pelaporan tersebut dilakukan karena sudah mencatut tanda tangan ketua umum dan sekjen. Menurut Dedi, hal itu dilakukan untuk menjaga wibawa dari mengadu domba kepartaian, ditambah krisis berat yang dialami Partai Golkar hari ini. Kasus SK bodong ini masih dalam penyelidikan di kepolisian dan telah memeriksa sejumlah saksi termasuk Dedi Mulyadi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaElektabilitas Dedi Mulyadi mengalami peningkatan sebagai figur yang dikabarkan maju dalam Pilgub Jabar.
Baca SelengkapnyaBanyak pihak meyakini, jika RK didukung untuk Pilkada Jakarta, maka peluang Dedi Mulyadi di Jabar terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga enggan menjelaskan lebih detil mengapa memberikan rekomendasi dukungan kepada Dedi Mulyadi dan bukan RK.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar resmi mendukung Dedi Mulyadi untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar telah memutuskan untuk mengusung Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaUsai mengundang Jokowi, RK kemudian berharap agar nantinya mantan Wali Kota Solo itu dapat hadir nantinya.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan dukungan dari Effendi Simbolon, berarti mendapat dukungan dari perkumpulan masyarakat Batak se-Jakarta.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menyatakan mendukung KDM di Pilgub Jabar tahun ini.
Baca SelengkapnyaCalon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil buka suara perihal kehadiran politikus PDIP Effendi Simbolon di pertemuan dengan Presiden ke-7 Jokowi.
Baca SelengkapnyaBasri ingin agar mimpi selama 25 tahun ini akan terwujud pada 27 November 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya