Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Setya Novanto mundur, Sudirman Said sebut DPR tak lagi terbebani

Setya Novanto mundur, Sudirman Said sebut DPR tak lagi terbebani Sudirman Said bersaksi di sidang MKD. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Ketua Institut Harkat Negeri Sudirman Said angkat suara terkait mundurnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR. Sudirman yang pernah mengungkap skandal Papa Minta Saham yang diduga melibatkan Novanto tersebut menilai pengunduran diri tersangka kasus korupsi e-KTP itu dapat tak lagi membebani DPR.

"Info yang saya dapat, SN sudah menyampaikan pengunduran diri dari kedudukan sebagai Ketua DPR. Semoga ini benar. Sehingga DPR sebagai lembaga terhormat tidak terbebani proses hukum yang harus dijalani SN," kata Sudirman, yang juga salah satu pendiri Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) melalui keterangan tertulis, Senin (11/12).

Menurut Sudirman, saat peringatan hari antikorupsi Sabtu (9/12) lalu, panggung politik dan kepemimpinan nasional disuguhi pertunjukan yang tidak membanggakan. Ketua DPR, lembaga legislatif, lembaga penegak hukum mempertontonkan sikap yang jauh dari menghormati hukum. Di samping kasus-kasus terdahulu yang penuh kontroversi dan tanda tanya besar, kasus e-KTP adalah puncak dari perilaku melanggar hukum, korup, manipulatif, dan pelecehan terhadap penegakan hukum.

Terkait kasus Novanto, Sudirman menyebutkan satu per satu, perangkat yang mendukung siasat-siasat pelecehan hukum Novanto sudah rontok. Para pendukungnya di Partai Golkar pun mulai balik badan. Bahkan, dua pengacaranya pun telah mengundurkan diri.

"Ini memberi pesan dan menjadi bukti bahwa kejahatan tak bisa disembunyikan terlalu lama. Juga memberi pelajaran bahwa uang bukan segalanya," ujarnya.

Sudirman Said hadir dalam diskusi memperingati hari antikorupsi dunia, Sabtu (9/12) di Jakarta. Selain Sudirman Said, tampil juga sebagai pembicara peneliti LIPI Siti Zuhro, pakar hukum tata negara Refly Harun, pengamat kebijakan publik Said Didu, dan Najwa Shihab. Dalam kesempatan itu ditampilkan juga wayang politik dengan dalang Ki Rohmad Hadiwijoyo.

"Malam itu kita berkumpul bukan hendak merayakan tertangkapnya Setnov, karena tidak baik berbahagia di atas penderitaan orang. Kita berhimpun di sini ingin menggarisbawahi bahwa korupsi merupakan persoalan besar negara kita, dan di banyak negara lain. Dan karena itu upaya pemberantasan korupsi harus terus dipacu. Para aktivis dan pegiat gerakan antikorupsi harus terus memperkuat diri," katanya lagi.

Lebih lanjut, Sudirman mengungkapkan, sejak KPK mulai menjalankan tugasnya, kasus-kasus korupsi dan pelaku yang berhasil ditindak luar biasa masif. Hari ini, jika dilihat deretan elit nasional, hampir seluruh pimpinan lembaga tinggi negara terlibat dalam kasus korupsi, seperti Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, BPK, DPD, DPR.

"Ini suatu landskap politik yang sama sekali tidak membanggakan sebagai bangsa," lanjut Sudirman

Sudirman menyebutkan, hingga kini sudah 643 pelaku korupsi yang ditangani KPK. Sejumlah 237 di antaranya adalah politisi: gubernur, bupati/walikota, anggota DPR dan DPRD. Selebihnya, pejabat eselon I, II, III, hakim, jaksa, duta besar, sampai komisioner. Hasil kajian Laboratorium Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) nilai kerugian negara yang ditimbulkan mencapai Rp 203,9 triliun.

"Melihat perilaku korup para pemimpin politik, yang terus saja terjadi, kita harus mengkaji apa yang salah dengan proses rekrutmen kepemimpinan kita," ujarnya.

Menurut Sudirman, ada 'missmatch' yang sangat kentara, yaitu orang-orang berintegritas dan punya kemampuan enggan masuk ke dunia politik. Sebaliknya politik diisi oleh banyak aktor yang super pragmatis dan mudah terjebak dalam pusaran korupsi.

Sementara, pelajaran dari kasus Novanto, mantan Menteri ESDM ini mengibaratkan 'sepandai-pandai tupai akrobat akhirnya jatuh juga'. Seharusnya memberi efek jera, bagi para pemimpin politik untuk tidak masuk ke urusan-urusan korupsi.

"Kasus E-KTP harus menjadi momentum bagi perbaikan tata kelola negara, perilaku pejabat publik, perilaku pemimpin politik," kata Sudirman yang berniat maju dalam Pilgub Jawa Tengah ini.

(mdk/rzk)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Rencana Budiman Sudjatmiko Usai Dipecat dari PDIP, Fokus Kembangkan Relawan Prabu
VIDEO: Rencana Budiman Sudjatmiko Usai Dipecat dari PDIP, Fokus Kembangkan Relawan Prabu

Budiman mengaku legowo menghadapi pemecatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Ikuti Jejak Guntur Romli, Dua Kader PSI Mundur karena Lebih Pilih Ganjar daripada Prabowo
Ikuti Jejak Guntur Romli, Dua Kader PSI Mundur karena Lebih Pilih Ganjar daripada Prabowo

Dwi menyatakan mundur dari proses pencalegan di PSI dan fokus memenangkan Ganjar Pranowo melalui kelompok sukarelawan Ganjarian Spartan.

Baca Selengkapnya
Mensesneg Pratikno Bantah Kabar Ada Menteri Mundur dari Kabinet
Mensesneg Pratikno Bantah Kabar Ada Menteri Mundur dari Kabinet

Pratikno membantah Jokowi akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet.

Baca Selengkapnya
Bantah Dadakan, Istana: Pembicaraan Mundurnya Kepala dan Wakil OIKN Sudah Lama
Bantah Dadakan, Istana: Pembicaraan Mundurnya Kepala dan Wakil OIKN Sudah Lama

Pratikno mengaku tidak tahu alasan Kepala dan Wakil OIKN mundur.

Baca Selengkapnya
Dewan Kehormatan Tegaskan Presiden Jokowi dan Gibran Bukan Lagi Kader PDIP
Dewan Kehormatan Tegaskan Presiden Jokowi dan Gibran Bukan Lagi Kader PDIP

Dewan Kehormatan Tegaskan Presiden Jokowi dan Gibran Bukan Lagi Kader PDIP

Baca Selengkapnya
Puan Ogah Lagi Bicara soal Budiman Sujatmiko: Sudah Selesai Urusannya
Puan Ogah Lagi Bicara soal Budiman Sujatmiko: Sudah Selesai Urusannya

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menilai tak ada lagi yang perlu dibahas soal pemecatan Budiman.

Baca Selengkapnya
PDIP Beberkan Alasan Tia Rahmania dan Rahmad Handoyo Dipecat, Gagal Jadi Anggota DPR Baru
PDIP Beberkan Alasan Tia Rahmania dan Rahmad Handoyo Dipecat, Gagal Jadi Anggota DPR Baru

omarudin menjelaskan, kasus pemecatan terjadi tak hanya kepada mereka berdua. Akan tetapi, terjadi pula di berbagai wilayah kabupaten/kota.

Baca Selengkapnya
PDIP: Ada 11 Kader yang Disidang Mahkamah Partai, Tia Rahmania dan Rahmad Handoyo Dipecat
PDIP: Ada 11 Kader yang Disidang Mahkamah Partai, Tia Rahmania dan Rahmad Handoyo Dipecat

Komaruddin mengatakan mahkamah partai tidak hanya memecat Tia Rahmania, tetapi juga Rahmad Handoyo.

Baca Selengkapnya
Penjelasan PDIP soal Bobby Nasution Langsung Diberhentikan Beda dengan Gibran
Penjelasan PDIP soal Bobby Nasution Langsung Diberhentikan Beda dengan Gibran

Hasto juga menjelaskan alasan Bobby Nasution diberhentikan sementara Gibran Rakabuming yang juga cawapres nomor urut 2 tidak dipecat.

Baca Selengkapnya
Tidak Masalah Diberhentikan PPP, Witjaksono Tegaskan Kader Daerah Dukung Prabowo-Gibran
Tidak Masalah Diberhentikan PPP, Witjaksono Tegaskan Kader Daerah Dukung Prabowo-Gibran

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi memastikan Witjaksono diberhentikan posisinya dari Wakil Ketua Majelis Pertimbangan PPP.

Baca Selengkapnya
FX Rudy: Jika Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Otomatis Keluar dari PDIP
FX Rudy: Jika Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Otomatis Keluar dari PDIP

Rudy menilai fenomena politikus berpindah-pindah partai sebagai sesuatu yang lumrah. PDIP tidak pernah mempersoalkan kadernya yang lompat ke partai lain.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Caleg PDIP Tia Rahmania dan Rahmad Handoyo Dipecat dan Batal jadi Anggota DPR
Duduk Perkara Caleg PDIP Tia Rahmania dan Rahmad Handoyo Dipecat dan Batal jadi Anggota DPR

PDIP memecat dua kadernya Tia Rahmania dan Rahmad Handoyo.

Baca Selengkapnya