Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Setya Novanto 'terjungkal' saat berada di puncak karier politik

Setya Novanto 'terjungkal' saat berada di puncak karier politik Setya Novanto. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Setya Novanto akhirnya memilih mengundurkan diri sebagai ketua DPR periode 2015-2020 sebelum Majelis Kehormatan Dewan (MKD) menjatuhkan sanksi terhadap dirinya. Hanya satu tahun dua bulan dia menjadi ketua DPR dan harus terjungkal saat berada di puncak karier politiknya.

Sebagai politikus, Setya merupakan salah satu yang senior di Partai Golkar. Berlatar belakang pengusaha, Setya menjadi anggota DPR sejak tahun 1999 dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur.

Di Golkar, Setya termasuk disegani karena selalu mendapat posisi penting. Dia pernah menjabat sebagai bendahara umum partai, ketua fraksi di DPR, hingga wakil ketua umum versi Munas Bali.

Karakter Novanto sendiri bukan seorang politikus yang sering berkomentar atau tampil di media dia lebih banyak berada di belakang layar dan tipe pelobi. Sebelum menjadi ketua DPR, dia bukan tipe anggota DPR yang gampang dimintai keterangan terhadap suatu isu baik terkait bidang tugasnya maupun terkait partai. Bahkan saat menjadi ketua DPR pun, Setya masih kalah populer dengan dua wakilnya Fadli Zon dan Fahri Hamzah.

Setya lebih dikenal terkait kasus-kasusnya. Beberapa kasus yang sempat menyeret Setya adalah kasus hak tagih Bank Bali pada 2001, kasus KTP elektronik, dan kasus suap pembangunan venue PON XVII di Riau. Namun dari semua kasus itu, dia selalu lolos dan tidak pernah berurusan dengan hukum.

Karier politik Setya dimulai saat dia bergabung dengan Kosgoro pada tahun 1974. Bergabungnya dia ke Kosgoro karena dia merupakan karib Hayono Isman yang telah dikenalnya ketika sama-sama menjadi siswa SMA IX Jakarta. Dari situlah dia kemudian bergabung ke Partai Golkar.

Setya juga bersama teman-temannya menerbitkan buku berjudul "Manajemen Soeharto". Namun, buku tersebut dilarang beredar pasca bentrokan Mei 1997.

Selain aktif di Partai Golkar Setya tercatat pernah aktif di kepengurusan KONI serta beberapa organisasi kemasyarakatan lainnya. Setelah reformasi dia sukes melenggang ke Senayan tiga kali berturut-turut dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur.

Bagi seorang politikus dan seorang anggota DPR, puncak karier mereka kalau tidak menjadi ketua umum partai ya menjadi ketua DPR. Itulah yang dinikmati Setya saat dia didukung Koalisi Merah Putih menjadi ketua DPR. Setya menjabat sejak dilantik pada 2 Oktober 2014.

Hanya berselang 14 bulan kemudian, tepatnya 16 Desember 2015, Setya Novanto akhirnya terjungkal karena kasus 'Papa Minta Saham'. Ketimbang mendapat sanksi dari MKD yang tetap berujung pada pencopotan dirinya sebagai ketua DPR, Setya memilih mundur. Sejarah mencatat, baru kali ini ada ketua DPR mundur terkait kasus pelanggaran etik.

Berikut isi petikan surat pengunduran diri Setya yang dibacakan Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad:

Sehubungan dengan penanganan dugaan pelanggaran etik maka untuk menjaga harkat dan martabat serta menjaga kehormatan DPR RI, serta ketenangan masyarakat, dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua DPR RI periode keanggotaan 2014-2019.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan tulus, semoga bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara.

Surat pengunduran inilah yang mengakhiri sementara puncak karier politik Setya Novanto.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Bobrok 3 Kepala Lembaga di Era Jokowi Ketua MK Langgar Etik, KPK Meras & KPU Asusila
VIDEO: Bobrok 3 Kepala Lembaga di Era Jokowi Ketua MK Langgar Etik, KPK Meras & KPU Asusila

Jelang akhir periode jabatan Presiden Jokowi, terdapat tiga kepala lemba negara diberhentikan tidak hormat dari jabatannya.

Baca Selengkapnya
Profil Brigjen Asep Guntur, Dirdik KPK  Mengundurkan Diri Buntut OTT Basarnas
Profil Brigjen Asep Guntur, Dirdik KPK Mengundurkan Diri Buntut OTT Basarnas

Buntut pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang menyebut penyelidik khilaf dalam OTT yang melibatkan Marsekal Madya Henri Alfiandi.

Baca Selengkapnya
Riwayat Panjang Airlangga di Golkar dan Jejak Politiknya Sejak Muda
Riwayat Panjang Airlangga di Golkar dan Jejak Politiknya Sejak Muda

Airlangga mengundurkan diri dari Ketua Umum Golkar.

Baca Selengkapnya
Effendi Simbolon Sayangkan Dirjen Aptika Kominfo Mundur: Harus Menterinya yang Mundur atau Dipecat
Effendi Simbolon Sayangkan Dirjen Aptika Kominfo Mundur: Harus Menterinya yang Mundur atau Dipecat

Effendi pun berharap agar di Kabinet Prabowo Subianto dilakukan fit and proper test untuk memilih para menterinya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jabatan Ketua DPC Gerindra Semarang Dicopot Buntut Bogem Kader PDIP Gara-Gara Bendera
VIDEO: Jabatan Ketua DPC Gerindra Semarang Dicopot Buntut Bogem Kader PDIP Gara-Gara Bendera

Majelis Kehormatan Partai Gerindra Habiburokhman memutuskan mencopot jabatan Joko Santoso sebagai Ketua DPC Gerindra Semarang.

Baca Selengkapnya
Usai Bermasalah Dengan Kader PDIP, Ketua KPU Solo Mundur
Usai Bermasalah Dengan Kader PDIP, Ketua KPU Solo Mundur

Pengunduran diri Bambang dilakukan sebagai respons terhadap pemberitaan media mengenai dugaan pelanggaran kode etik yang melibatkan dirinya.

Baca Selengkapnya
Profil Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Terpilih Jadi Ketua KPK Baru
Profil Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Terpilih Jadi Ketua KPK Baru

Setyo memperoleh suara tertinggi dalam voting sebagai ketua KPK mengalahkan kandidat lainnya yakni Fitroh Rohcayanto dan Johanis Tanak.

Baca Selengkapnya
Respons Puan Maharani Soal Pengakuan Agus Rahardjo Diperintah Jokowi Hentikan Kasus Korupsi e-KTP
Respons Puan Maharani Soal Pengakuan Agus Rahardjo Diperintah Jokowi Hentikan Kasus Korupsi e-KTP

Sebelumnya, Agus Rahardjo mengungkapkan dirinya pernah dipanggil dan diminta Presiden Jokowi untuk menghentikan penanganan kasus korupsi pengadaan e-KTP

Baca Selengkapnya
Anwar Usman Dicopot Terbukti Langgar Etik Berat, PDIP: Sungguh Pelajaran untuk Hakim MK!
Anwar Usman Dicopot Terbukti Langgar Etik Berat, PDIP: Sungguh Pelajaran untuk Hakim MK!

PDIP nilai pemberhentian Anwar Usman sebagai ketua Mahkamah Konstitusi menjadi pembelajaran terhadap hakim-hakim konstitusi

Baca Selengkapnya
Ikut Seleksi Capim KPK, Johan Budi Beberkan Komunikasi Internal PDIP
Ikut Seleksi Capim KPK, Johan Budi Beberkan Komunikasi Internal PDIP

Secara prosedur, Johan Budi memang harus mundur dari partai dan keanggotaan di DPR.

Baca Selengkapnya
Bocoran KPK soal Sosok Pengganti Firli Bahuri usai Diberhentikan Jokowi
Bocoran KPK soal Sosok Pengganti Firli Bahuri usai Diberhentikan Jokowi

Jokowi resmi menandatangani keputusan presiden (Keppres) tentang Pemberhentian Firli Bahuri sebagai Ketua sekaligus Anggota KPK pada 28 Desember lalu.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP: Pemberian Pangkat Jenderal Bertentangan dengan Fakta Demokrasi
Sekjen PDIP: Pemberian Pangkat Jenderal Bertentangan dengan Fakta Demokrasi

Hasto mengingatkan masa reformasi atau saat Prabowo diberhentikan sebagai TNI.

Baca Selengkapnya