Siapa bilang Jokowi akan menang dipasangkan dengan siapa saja?
Merdeka.com - Hasil survei Soegeng Sarjadi School of Goverment (SSSG) yang terbaru bisa menjadi acuan bagi PDIP dan tim pendukung termasuk Jokowi sendiri jika mereka akan berlaga di pemilihan umum presiden 2014. Jokowi harus hati-hati memilih calon presiden yang akan mendampinginya.
Direktur Eksekutif SSSG Fadjroel Rachman memaparkan, bila Jokowi dipasangkan dengan Ahok sebagai capres dan cawapres, maka elektabilitasnya hanya mencapai 9,28 persen. Jokowi - Wiranto 8 persen, Jokowi - Prabowo 18,8 persen, Jokowi - JK 7,2 persen, dan Jokowi - Dahlan 6,08 persen.
Dari survei ini, Fadjroel menegaskan tidak benar pernyataan bahwa siapa pun pasangan Jokowi bakal menang mutlak dalam Pilpres 2014. "Walaupun Jokowi memiliki elektabilitas individu yang tinggi, namun Jokowi harus menentukan pasangan yang tepat untuk mengkapitalisasi elektabilitas individu tersebut," ujarnya di Four Season Hotel, Jakarta, Kamis (13/3).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
Survei ini mengambil sampel sebanyak 1.250 responden dari 10 kota besar, dengan wawancara via telepon dari 10 Februari sampai 5 Maret 2014. Tingkat sampling error mencapai 2,77 persen.
Sebelumnya Fadjroel menjelaskan, elektabilitas Jokowi masih tetap nomor satu dengan angka 40,32 persen. "Kalau saya jadi konsultan PDIP maka saya sarankan agar Jokowi dideklarasikan sendiri saja," ucap Fadjroel.
Urutan kedua, Prabowo Subianto dengan elektabilitas 10,64 persen. Kemudian Jusuf Kalla 6,08 persen, Wiranto 4,96 persen, Aburizal Bakrie 1,12 persen dan Megawati 1,04 persen.
"Sedangkan 32,2 persen tidak tahu/tidak menjawab. Dan lainnya 3,68 persen," terangnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain itu, dia juga meminta agar pengusaha berhati-hati memilih pemimpin Indonesia Selanjutnya.
Baca SelengkapnyaHasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.
Baca SelengkapnyaSecara partai, Jokowi harusnya mendukung Ganjar. Namun, Jokowi juga terlihat mesra dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini siapapun presiden yang terpilih baik Anies Baswedan, Prabowo Subianto, maupun Ganjar Pranowo adalah kehendak rakyat dan Tuhan Yang Maha Esa.
Baca SelengkapnyaJokowi berbicara soal rencana turun gunung untuk kampanye di Pemilihan Presiden 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjawab mengenai dukungannya ke PDIP dan Ganjar Pranowo di 2024.
Baca SelengkapnyaProjo meyakini jika Presiden Jokowi akan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku mendapat telepon dari sejumlah kepala daerah yang berlaga di pilkada usai hari pencoblosan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mendukung semua capres dan cawapres yang akan maju di pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi beralasan, fokusnya bekerja saat ini juga dilandasi kekhawatiran situasi global yang tidak menentu.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, pengaruh Jokowi masih dinilai kuat sehingga diprediksi mampu menarik ceruk pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters pada Pilkada
Baca Selengkapnya