Siapa cagub paling paham masalah atau yang mewakili Jakarta?
Merdeka.com - Lembaga Survei and Polling Indonesia (SPIN) menilai, publik DKI Jakarta mengharapkan pemimpin yang memiliki respek, integritas, mereprentasikan semua lapisan masyarakat Jakarta, sanggup menciptakan lapangan pekerjaan, dan punya kemampuan memajukan pendidikan bagi warganya.
Dua bulan jelang pemungutan suara, persaingan semakin seru dan ketat antara tiga pasangan calon (paslon) yang berkontestasi di Pilkada DKI 2017.
Masing-masing paslon nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni (Agus - Sylvi), pasangan nomor urut dua yakni Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat (Ahok - Djarot) dan nomor urut tiga, Anies Baswedan - Sandiaga Uno (Anies - Sandi) berpeluang untuk menang dan sekaligus juga berpotensi kalah, atau tidak lolos masuk ke putaran kedua.
-
Siapa saja yang bertarung di Pilgub Jakarta? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara. Sementara itu pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) meminta sejumlah pihak bersabar menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Kapan putaran kedua Pilkada DKI 2017? Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 mempertemukan dua pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama bersama Djarot Saiful Hidayat.
Hal ini tercermin dari hasil survei terbaru yang dilakukan oleh lembaga SPIN yang dilaksanakan pada tanggal 5 - 14 Desember 2016.
"Ketika responden ditanya jika pemilihan dilakukan saat ini, Ahok-Djarot masih unggul 31 persen disusul pasangan Anies - Sandi 27 persen dan Agus - Sylvi 23 persen dan yang belum menentukan pilihan sebesar 19 persen," kata Direktur Igor Dirgantara dikutip dari Antara, Minggu (18/12).
Dukungan kepada tiga pasangan calon yang berkompetisi di Pilkada DKI 2017 Jakarta pun masih cair sampai saat ini, dan cenderung masih bisa berubah, katanya.
Meskipun tingkat akseptabilitas (favorability) terhadap Ahok cenderung menurun, namun publik DKI Jakarta tetap melihat Ahok sebagai figur yang paling memahami masalah di DKI Jakarta hingga 73 persen, dibanding Anies 40 persen atau Agus 33 persen.
Sebaliknya, Anies lebih dilihat sebagai sosok yang lebih punya perhatian (caring) terhadap warga DKI Jakarta sebesar 57 persen, daripada Ahok sebesar 52 persen, bahkan Agus sebesar 47 persen. Anies juga lebih dianggap mewakili semua lapisan penduduk Jakarta 52 persen, ketimbang Ahok sebesar 41 persen dan Agus sebesar 39 persen.
"Masih ada 30 persen yang percaya bahwa Ahok pantas untuk dipilih kembali sebagai Gubernur, sedangkan 55 persen menginginkan sosok Gubernur DKI yang baru. Berbeda dengan Ahok yang kontroversial di mata publik, Anies Baswedan yang paling punya potensi dan peluang untuk dipilih warga DKI Jakarta sebagai Gubernur DKI baru, sekalipun sangat rentan diterpa isu-isu negatif keagamaan. Agus Harimurti juga punya kesempatan yang sama layaknya Anies sekalipun minim pengalaman," kata Igor.
Survei dilakukan dengan responden 773 menggunakan teknik multistage random sampling. Margin of error 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dilakukan melalui tatap muka langsung dengan bantuan kuisioner. Uji kualitas dilakukan melalui spot check dengan mengambil 20 persen total sampel.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaPartai politik mulai menjaring jagoan masing-masing untuk diusung menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaHasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaMulai dari politisi Golkar hingga NasDem sudah mulai ramai diperbincangkan sebagai Cagub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPartai politik sudah mulai menjaring sejumlah tokoh yang dipertimbangkan diusung menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaUntuk di Jakarta sendiri, menjadi daerah yang menjadi sorotan. Terlebih, dinantinya gagasan para paslon setelah Jakarta tak lagi menjadi ibu kota.
Baca SelengkapnyaKetua KPU DKI Jakarta, Wahyu Dinata menyampaikan terdapat perbedaan antara debat pertama dengan debat kedua.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai sosoklah yang harus lebih menonjol dibanding partai di Pilkada.
Baca SelengkapnyaDemokrat Nilai Budi Djiwandono-Raffi Ahmad Calon Potensial di Pilkada DKI, Kode Siap Mendukung?
Baca SelengkapnyaFraksi parpol disilakan untuk mengusulkan nama pejabat eselon 1 yang dianggap mumpuni memimpin Jakarta sebagai Pj Gubernur.
Baca SelengkapnyaPertarungan Pilkada Jakarta 2024 semakin panas karena melibatkan para tokoh penting.
Baca SelengkapnyaPengundian nomor urut dilakukan dalam rapat pleno terbuka. Ridwan Kamil-Suswono no 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana no 2 dan Pramono Anung-Rano Karno no 3.
Baca Selengkapnya