Siapa Menteri Berapor Merah di Tengah Isu Reshuffle?
Merdeka.com - Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman) Emmanuel Ebenezer meyakini Presiden Jokowi bakal segera melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Tak tanggung-tanggung, menurut dia, Jokowi akan mengganti banyak menteri.
Menanggapi isu itu, Pengamat Komunikasi Politik Kunto Adi Wibowo mengatakan, ada beberapa menteri yang mendapar rapor merah dalam kabinet Indonesia Maju. Salah satunya, yaitu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Menurut dia, Nadeim memunculkan pro dan kontra terkait Pembelajaran Tatap Muka Terbatas(PTM) hingga pergantian kurikulum.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Apa yang bisa dilakukan Jokowi untuk kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
"Menurut saya terkait kinerja para menteri ini, kita lihat saja isu yang berkembang di media sosial maupun di media massa. Kalau dilihat di sektor pendidikan ini pro kontra terkait PTM, lalu kemudian pergantian kurikulum yang katanya senyap enggak ada angin dan enggak ada apa-apa, tiba-tiba kurikulum diganti, yang berarti buku-buku paket enggak bisa pakai dan segala macam," kata Kunto kepada merdeka.com, Rabu(8/9).
Tidak hanya soal pendidikan yang dicatat kurang baik, pada sektor keuangan juga saat ini membengkak. Walaupun pertumbuhan ekonomi saat ini mulai meningkat.
"Tapi kemudian membengkaknya budget anggaran cepat Jakarta-Bandung yang kemudian melibatkan BUMN strategis dan segala macam jadi perhatian. So ekonomi, BUMN, juga menjadi problem," ungkapnya.
Tidak hanya itu, persoalan Hukum dan HAM, hingga kejaksaan juga masih ada isu-isu yang harus difokuskan. Sementara itu, dia menilai, kemungkinan para menteri-menteri yang menjadi catat tersebut bisa tergeser dalam kabinet Indonesia Maju. Hal itu juga setelah PAN masuk dalam koalisi pemerintah.
"Sangat mungkin menteri-menteri profesional yang diganti dengan PAN ini," pungkasnya.
Sementara itu, Pakar Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menilai, jika isu reshuffle kali ini cukup menarik. Dengan titik berat pada loyalitas dari para menteri.
"Namun demikian, reshuffle kali ini agak unik karena aspek loyalitas yang jadi paramater. Hal ini tentu agak subjektif, meskipun itu semua adalah hak prerogatif," kata Wasis saat dihubungi merdeka.com, terpisah.
Menteri Non Parpol Rentan
Sehingga, Wasis memprediksi jika perombakan akan menyentuh kepada kalangan Menteri yang berasal dari kalangan profesional, ketimbang kalangan partai politik maupun purnawirawan.
"Karena menteri kalangan profesional hampir rata-rata ini tidak memiliki backup politik dan kinerja mereka lebih pada kerja teknokrat yang mana kebijakan yang diambil haruslah berdampak signifikan. Kalau tidak memenuhi target, maka rentan dicopot," jelasnya.
Walau tidak menyebutkan siapa nama menteri yang layak untuk diganti, Wasis menyebutkan, indikator menteri yang bakal masuk radar reshuffle yaitu, kebocoran data pribadi, konsolidasi tahapan Pemilu serentak di 2024, dan percepatan investasi untuk memacu rehabilitasi.
"Indikator tersebut sudah mengarah kepada menteri yang dimaksud karena sering kali reshuffle itu dilakukan tidak dasar evaluasi, namun akomodasi," tambahnya.
"Bisa jadi jumlah menteri profesional ini diperkecil untuk menampung kader PAN atau mungkin relawan masuk kabinet," tambahnya.
Motif Reshuffle
Dihubungi secara terpisah, Analis politik dan Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mempertanyakan urgensi perombakan kabinet. Dia mengingatkan, reshuffle harus berbasis kinerja.
"Reshuffle ini agenda apa dulu, apakah benar benar reshuffle berbasiskan kinerja atau reshuffle sharing power. Apakah wacana reshuffle kali ini berbasiskan the right man in the right place, atau hanya berbasiskan akomodir kepentingan politik untuk agenda lain,” kritik dia.
Oleh sebab itu, Pangi menyarankan kepada pemerintah untuk kedepannya memastikan proses reshuffle bisa tetap berjalan baik. “Jangan sampai reshuffle berkali kali justru citra pemerintah tetap buruk. Mestinya reshuffle harus punya korelasi linear terhadap approval rating (kepuasan) terhadap pemerintah," jelasnya.
"Sebenarnya soal nama menteri yang diganti harus berbasiskan riset bukan asumsi, harus ada alat ukuran yang jelas, bukan semata-mata berdasarkan like or dislike," jelasnya
Sebelumnya, Ketua Umum relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer meyakini Presiden Jokowi bakal segera melakukan perombakan kabinet atau reshuffle. Dia pun menyinggung menteri Jokowi sebagai ‘brutus’. Tidak loyal kepada presiden.
"Kalau kabinet yang tidak loyal kita sudah tahu dari awal, kan mereka pada ‘brutus'. Mereka memang oriented-nya pertama nyari duit, ngegarong di pemerintahan Jokowi, Jokowi sudah tahu itu," katanya kepada merdeka.com pekan lalu.
Menurut dia, Jokowi akan melakukan reshuffle pada Oktober atau September mendatang. Salah satunya untuk mengakomodir dukungan PAN di dalam kabinet.
"Kalau enggak September ini atau Oktober ini kan ada reshuffle besar-besaran," katanya.
Ada dua menteri yang disebutkan Noel yang pasti terkena reshuffle. Sebab, menurutnya dua menteri ini kerap sekali melakukan tindakan yang salah dan merugikan pemerintahan Jokowi. Satu di antaranya Mensesneg Pratikno dan Menteri Perdagangan M Luthfi.
"Salah satu yang di reshuffle yang ketara bangetlah itu pasti Pratikno itu, mulai enggak dilibatkan dalam proses politik sekarang ini. Karena sudah berkali-kali blunder. Pratikno yang pertama kali direshuffle, entah kedua Lutfhi (Menteri Perdagangan), lah ketiga siapa yang jelas ini yang besar-besaran nih reshuffle-nya,” jelasnya.
Tidak cuma Pratikno dan M Luthfi, pria karib disapa Noel ini juga menilai, Jokowi akan mereshuffle Menteri Kesehatan Budi Gunadi dan Menteri ATR Sofyan Djalil.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain empat menteri, Jokowi dikabarkan juga akan melantik dua kepala badan di Istana besok.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaMeski tak membenarkan isu tersebut, Jokowi menyebut reshuffle bisa dilakukan apabila dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaReshuffle kabinet saat ini masih hak prerogatif Jokowi sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi soal rencana perombakan kabinet jelang purnatugas Oktober mendatang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons heboh kabar beberapa menteri di Kabinet Indonesia Maju akan mundur
Baca SelengkapnyaJokowi dikabarkan bakal melakukan reshuffle kabinet pada Senin 19 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju, Senin 19 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, bila ada kebutuhan perubahan kabinet, dirinya akan melakukan reshuffle.
Baca SelengkapnyaPPP pesimis Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet di akhir 2023.
Baca SelengkapnyaSaat kunjungan kerja di Jawa Timur, hari ini, Jumat (6/9), Jokowi memberi kode akan melakukan reshuffle kabinet.
Baca Selengkapnya