Sikap santai Dedi Mulyadi ditolak ulama Purwakarta maju Pilgub Jabar
Merdeka.com - Puluhan ulama yang berasal dari Purwakarta menolak nama Dedi Mulyadi dicalonkan oleh Partai Golkar dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2018. Mereka menilai Bupati Purwakarta itu telah menistakan agama.
Puluhan ulama mendatangi DPP Partai Golkar di kawasan Slipi, Jakarta Barat untuk menyampaikan penolakan ini. Mereka ditemui oleh Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid, Rabu (30/8) malam.
Ditolak oleh para ulama di kotanya, Dedi Mulyadi menanggapinya dengan santai. Dia menilai sikap para ulama itu dibumbui aroma politis.
-
Siapa yang mendukung Dedi Mulyadi? 'Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat,' kata Singgih dalam keterangannya.
-
Kenapa Dedi Mulyadi memilih untuk menerapkan norma dan etika Sunda di Purwakarta? Mengutip Wikipedia, Dedi saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta pernah menerapkan kebijakan tentang etika dan kebudayaan Sunda.
-
Kenapa Dedi Mulyadi harus di Jawa Barat? 'Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik,' kata dia.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Apa yang akan dilakukan Dedi Mulyadi? Dedi menyampaikan berterima kasih kepada jajaran pengurus Partai Golkar, terutama Ketum Airlangga Hartarto. 'Saya mengucapkan terima kasih ya buat Mas Singgih dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar, khususnya buat Ketua Umum DPP Partai Golkar Pak Airlangga Hartarto bahwa utusannya sudah datang ke Jawa Barat untuk ajak ngomong serius masalah tunangan di Provinsi Jawa Barat,' kata dia.
-
Siapa yang direkomendasikan ulama untuk menjadi Calon Gubernur Jateng? Ijtima ulama se-Jateng merekomendasikan Gus Yusuf sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada 2024. Para ulama yang berasal dari struktur DPC PKB serta para pengasuh pondok pesantren di Jawa Tengah telah mengerucutkan pilihannya pada pengasuh Ponpes API Tegalrejo itu.
"Misalnya yang protes itu lembaga ulama atau bagian Purwakarta ulama. Harusnya itu. Tetapi yang datang itu bukan kader Golkar, malah calon legislatif dari partai lain, kemudian menyampaikan aspirasi ke Golkar, menurut saya baik. Tapi tidak tepat," kata Dedi di Jakarta, Kamis (7/9).
Meski demikian, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat tersebut mengakui sikap para ulama yang melakukan penolakan tersebut sebagai bahan nasihat olehnya.
"Iya yang pertama saya anggap ini nasihat," ujarnya.
Nurdin Halid menjelaskan, para ulama membawa surat pernyataan dengan memperlihatkan video yang berisi pidato Dedi. Dalam video tersebut, kata Nurdin, terdapat kalimat Dedi yang menyakiti para ulama. "Lah iya itu dia mengatakan saya juga tidak terlalu detail. Dia mengatakan memindahkan Kabah. Tidak perlu orang pergi haji nah itu aja," tambah dia.
Kemudian atas laporan tersebut, pihak Partai Golkar, kata dia, akan menelusuri hal tersebut. Dan informasi dari para ulama perlu diverifikasi. "Kita akan telusuri nanti DPP tim fact finding," pungkas dia. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dedi sesumbar, menjelang Pilgub atau Pilkada serentak tahun 2024, cukup banyak tokoh, komunitas dan kelompok masyarakat yang memberikan dukungan untuknya.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Dedi Mulyadi mengalami peningkatan sebagai figur yang dikabarkan maju dalam Pilgub Jabar.
Baca Selengkapnya"Kita terbiasa di organisasi PAN samina waatona terhadap kebijakan pimpinan. Jadi saya kira pimpinan pasti sudah memikirkan yang terbaik."
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku mendapat serangan isu SARA. Dedi tidak terlalu memikirkannya karena yakin menang.
Baca SelengkapnyaTiket dukungan dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketum Golkar yakni Singgih Januratmoko
Baca SelengkapnyaPolitisi Gerindra, Dedi Mulyadi blak-blakan, bahwa upayanya membongkar kasus Vina Cirebon bukan sebagai aksi politisasi untuk maju Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mendapat dukung dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal ini bertolak belakang dengan sikap Prabowo sebelumnya yang pernah bilang tidak akan intervensi Pilkada.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar resmi mendukung Dedi Mulyadi untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPAN memastikan jika nama yang ditawarkan tak diinginkan hal itu kembali menjadi keputusan bersama.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku siap jika ditugaskan maju pada Pilgub Jabar
Baca SelengkapnyaPartai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca Selengkapnya