Sikap ulama Purwakarta tolak Dedi Mulyadi tak mewakili MUI
Merdeka.com - Persatuan Ulama Purwakarta atau Ittihaadul Ulama Purwakarta mengeluarkan petisi penolakan terhadap pencalonan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat. Bahkan, mereka menyambangi markas DPP Partai Golkar untuk meminta partai berlambang pohon beringin itu mencabut mandat Dedi sebagai cagub yang akan diusung di Pilgub Jabar 2018.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Purwakarta, Kiai John Dien menegaskan, petisi Ulama Purwakarta bukan merupakan fatwa MUI secara keorganisasian. Penegasan itu dituangkan melalui Maklumat MUI Kabupaten Purwakarta yang sudah ditandatangani, Kamis (24/8).
"Berdasarkan Maklumat tersebut, meskipun beberapa personalia yang tergabung dalam PUP ada yang menjadi Pengurus Majelis Ulama Indonesia Purwakarta tetapi itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan MUI Purwakarta. Saya kira poin yang ada di dalamnya itu merupakan pendapat pribadi," ujar Kiai John Dien saat dihubungi, Kamis (31/8).
-
Siapa yang mendukung Dedi Mulyadi? 'Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat,' kata Singgih dalam keterangannya.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Kenapa Dedi Mulyadi memilih untuk menerapkan norma dan etika Sunda di Purwakarta? Mengutip Wikipedia, Dedi saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta pernah menerapkan kebijakan tentang etika dan kebudayaan Sunda.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Kenapa Dedi Mulyadi harus di Jawa Barat? 'Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik,' kata dia.
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
Dalam Maklumat Nomor 13/07/MUI/VIII/2017 tersebut, MUI Purwakarta secara organisasi juga meminta kepada seluruh pengurus agar tidak mengeluarkan pernyataan kontroversial yang akan berakibat pada terganggunya dinamika sosial di masyarakat.
Sebaliknya, pengurus MUI Purwakarta diminta untuk menjadi pengayom seluruh unsur-unsur sosial politik kemasyarakat dengan cara menjaga Ukhuwah Wathaniyah (persatuan tanah air) dan ukhuwah Islamiyah (persatuan keislaman) di seluruh lini mulai dari Kabupaten sampai tingkat Desa atau Kelurahan.
"MUI secara keorganisasi ada dalam posisi netral dan mengayomi seluruh kekuatan sosial dan politik yang ada. Sama sekali kami tidak boleh terpengaruh oleh dinamika politik Pilkada serentak 2018," katanya.
Terakhir, melalui Maklumat itu Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Purwakarta juga mengimbau seluruh komponen umat agar senantiasa melantunkan zikir dan doa untuk keberkahan dan keselamatan bangsa. Selain itu juga agar memiliki pemimpin yang peduli terhadap kesejahteraan umat.
Sebelumnya diketahui, Persatuan Ulama Purwakarta atau Ittihaadul Ulama Purwakarta mengeluarkan Petisi penolakan terhadap pencalonan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat.
Selain itu, mereka juga sempat menyampaikan petisi tersebut ke Kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Nelly Murni, Jakarta. Langkah ini dilakukan agar partai berlambang pohon beringin tersebut membatalkan rekomendasi yang dikeluarkan untuk Dedi Mulyadi untuk maju dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada Tahun 2018 mendatang.
Para ulama yang mengatasnamakan Persatuan Ulama Purwakarta itu menilai Dedi Mulyadi tidak layak menjadi pemimpin daerah.
"Itu juga mau dibicarakan, tentang masalah pak Dedi, apakah itu layak akan diusung oleh Golkar atau tidak nanti, alim ulama dari Purwakarta akan mengungkapkan masalah itu," kata Ketua Persatuan Ulama Purwakarta, Asep Djamaludin.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Acara Munas Ahmadiyah rencananya diadakan pertengahan November mendatang dengan mengundang ribuan peserta seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaMustofa mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh Aliansi Santri Gus Dur menggugat, tidak sesuai dengan sikap Nahdliyin.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memberhentikan KH Ate Mushodiq sebagai Ketua Umum MUI Kota Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, Prabowo bertemu denganya hanya untuk meminta doa dan bukan meminta dukungan.
Baca SelengkapnyaCawapres Muhaimin Iskandar tegas menolak usulan DPR soal Gubernur DKI dipilih oleh presiden.
Baca SelengkapnyaPeserta aksi mengaku kecewa karena DPP Partai Golkar tidak mengusung kadernya pada Pilkada Jambi dan justru mendukung politisi dari partai lain.
Baca SelengkapnyaMuktamar Luar Biasa NU direncanakan berlangsung di Cirebon.
Baca SelengkapnyaMardiono menegaskan jika ada kader tidak mentaati aturan, maka dianggap mengingkari.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menyatakan mendukung KDM di Pilgub Jabar tahun ini.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko membantah tuduhan meminta jatah menteri ke PDIP.
Baca SelengkapnyaDedi meyakini dukungan partai KIM Plus tak terganggu putusan MK soal partai politik bebas mengusung calon sendiri untuk Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaBudiman mengaku akan menerima tawaran menjadi menteri. Apabila tidak ada orang yang lebih baik dari dirinya untuk mengisi jabatan tersebut.
Baca Selengkapnya