Sindir Jokowi, PAN Bilang Pemimpin Harus Jujur, Amanah dan Cerdas
Merdeka.com - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Dedi S Gumelar menyoroti capres petahana Jokowi yang menyampaikan data tidak akurat tentang keberhasilan pemerintah dalam debat capres kedua.
Menurutnya, sebagai seorang pemimpin Jokowi tidak pantas menyampaikan capaian-capaian yang tidak ia torehkan. Sebab, klaim keberhasilan yang tak pernah dicapai bisa dikategorikan sebagai kebohongan.
"Dalam Islam, kalau memilih pemimpin itu syarat yang pertama adalah sidieq, dia harus jujur tidak boleh berbohong. Kemudian juga harus amanah dan terakhir baru yang cerdas. Ketika seseorang memanipulasi data, apalagi menyampaikan data yang tidak benar, sesungguhnya dia telah berbohong," kata Dedi dalam diskusi 'Salah Data yang Bikin Sesat' di Jalan Sriwijaya I No 35, Jakarta Selatan, Selasa (19/2).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Siapa yang tidak disalami oleh Jokowi? Dalam video yang merekam momen tersebut, terlihat Try Sutrisno telah bersiap menyambut Presiden Jokowi yang menyalami tamu undangan satu pe rsatu. Saat itulah Jokowi melewati Try Sutrisno tanpa memberi salam sebagaimana Jokowi kepada para wakil presiden sebelumnya.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang mengatakan tidak ada refleksi khusus karena Jokowi tidak diundang? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
Dedi mengatakan, ada sejumlah klaim keberhasilan yang diungkap Jokowi kemudian ramai-ramai dibantah oleh masyarakat. Di antaranya klaim berhasil mencegah kebakaran hutan, klaim tak ada konflik agraria dalam pembangunan infrastruktur, hingga klaim impor komoditas pangan turun.
Menurut Dedi, di era revolusi digital saat ini, masyarakat sudah semakin cerdas dan klaim keberhasilan Jokowi yang telah menjadi jejak digital akan melekat secara permanen diingatan publik.
"Menurut saya ketidaktahuan terhadap suatu hal yang menjadi senjata pihak 01 untuk memojokkan Pak Prabowo, itu bukan aib loh, apalagi dosa. Tapi berbohong adalah dusta," ujar Dedi.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf membela capres Joko Widodo yang dinilai menggunakan data yang salah. Wakil Direktur Saksi TKN Achmad Baidowi mengatakan, salah sebut adalah hal yang biasa.
Apalagi dalam debat kedua ditekankan tidak membawa sontekan. Karena itu penggunaan catatan diminimalisir, meski sebetulnya diperbolehkan.
"Ya karena semalam sifatnya bukan hafalan begitu," kata politisi PPP itu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/2).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Etika Jokowi sebagai presiden dipertanyakan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaYandri menilai upaya pelaporan terhadap Rocky berlebihan. Meski dia mengakui hal tersebut wajar sebagai sebuah respons kontra.
Baca Selengkapnya"Jangan kita malah saling menjatuhkan satu sama lain, tapi kita harus coba tampilkan yang terbaik," kata Sandi
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi politisi yang kerap mengumbar janji-janji manis tiap pemilu.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga meminta agar mencari kebenaran isu terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai permintaan maaf Presiden Jokowi di akhir masa jabatannya wajar saja
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memuji integritas Presiden Jokowi dalam memimpin negeri
Baca SelengkapnyaPrabowo menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai sikap politik seseorang.
Baca SelengkapnyaSetiap pernyataan yang keluar dari mulut pejabat negara selalu ada rekam jejaknya.
Baca SelengkapnyaMPR Yakin Masyarakat Memaafkan Jokowi, Tapi Perlu Ungkap Janji yang Sudah Ditepati dan Belum
Baca Selengkapnya