Sindir PSI, Sekjen PDIP minta beri daftar cawapres tak sekadar demi elektoral
Merdeka.com - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyindir Partai Solidaritas Indonesia (PSI) soal rekomendasi nama-nama calon wakil presiden dan menteri kabinet kepada Joko Widodo. Hasto menyarankan, agar rekomendasi yang disampaikan PSI tidak bertujuan mengambil keuntungan elektoral di Pemilu 2019.
"Kami juga memahami setiap pemimpin baik itu wakil presiden, jajaran menteri untuk rakyat melalui proses yang baik, tidak sekadar menyampaikan daftar, kemudian hanya untuk mendapatkan efek elektoral," kata Hasto di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin (26/8).
PDIP juga tak mau terburu-buru menerima usulan 12 nama cawapres Jokowi dari PSI. Hasto menegaskan, PDIP perlu menimbang dan mendengarkan suara rakyat soal cawapres yang cocok mendampingi mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
"Kami memerlukan langkah kontemplasi, kami memerlukan langkah mendengarkan rakyat, melihat putra-putri terbaik kita, yang nantinya memang layak diperjuangkan menempati posisi sebagai wakil presiden, mendamping Jokowi," tegasnya.
"Mana yang memiliki kemampuan, profesional, leadership, tetapi sekaligus kemampuan perorganisasian yang baik yang ditugas sebagai menteri, sesuai kompetensinya, terus menerus kita lakukan," sambung Hasto.
Lagipula, lanjut Hasto, PDIP punya cara dan mekanisme sendiri dalam menjaring cawapres. Pada saatnya, PDIP akan membuka cawapres yang akan diduetkan Jokowi.
"Setiap partai bebas menentukan strateginya. Tapi menurut kami, karena kami tidak megurus partai lain, kami mengetahui tahapan-tahapan. Ada waktunya kami mengusulkan siapa yang akan mendamping Jokowi," tandas Hasto.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengusulkan 12 nama calon wakil presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang.
Ke-12 nama itu adalah Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto, Pengusaha Chairul Tanjung, Mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Menko Maritim Luhut B Panjaitan, Mantan Panglima TNI Moeldoko, Mantan Ketua MK Mahfud MD, Pakar E-Commerce Nadiem Makarim, Pengusaha Rusdi Kirana, Ketua PBNU Said Aqil, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti, dan Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto mengaku enggan mencampuri kedaulatan partai politik lain termasuk PSI yang sebelumnya menyatakan dukungan terhadap Ganjar.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaSaat disinggung mengenai kedekatan Presiden RI Jokowi dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Hasto mengatakan merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaHasto ungkap hasrat Jokowi yang terus ingin berkuasa meski sudah tak lagi menjadi presiden.
Baca SelengkapnyaHasto mengkritik pedas aksi RK itu karena tengah mempertontonkan mentalitas yang lemah.
Baca SelengkapnyaSejak awal PDIP tak pernah meminta jatah menteri kepada Presiden Jokowi,
Baca SelengkapnyaHasto menduga terjadi fragmentasi atau perpecahan di jajaran menteri KIM.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai pilkada merupakan satu kesatuan kekuatan partai dengan paslon dengan tim pemenangan yang menyatu dengan rakyat.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan setelah penetapan pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran semakin semangat
Baca SelengkapnyaHasto menilai, upaya mengganjal Anies adalah proses demokrasi yang tidak sehat.
Baca SelengkapnyaHasto meminta Presiden Jokowi netral, dan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca Selengkapnya