Sindir Sudirman Said, PDIP tanya Jateng mau diubah jadi kandang semut?
Merdeka.com - Bakal calon gubernur Jawa Tengah Sudirman Said merasa tak nyaman dengan sebutan kandang banteng di Jateng. Sudirman merasa tak ada perubahan yang signifikan selama ini di Jateng. Diketahui, 15 tahun terakhir Jateng dipimpin oleh kader PDIP.
Banteng sendiri identik dengan PDIP. Karena logo partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini adalah banteng.
Namun, pernyataan Sudirman itu ditanggapi santai oleh Ketua Tim Pemenangan DPD PDIP Jateng, Agustina Wilujeng. Dengan nada menyindir, dia mengatakan, Jateng bukan kandang semut.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi Pilgub Jateng? 'Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh,' imbuh dia.
-
Mengapa Pilkada Jateng menarik? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Apa yang diminta Ganjar kepada pendukungnya di Jawa Tengah? 'Kalau partai sudah kokoh, relawan sudah bersatu, tutup rapat, kunci, wis gembok, kuncine ojo ilang, dikunci rapat,' sambungnya.
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
"Kalau ada orang yang ingin membuat Jateng tidak lagi jadi kandang banteng kita ketawa saja, emangnya mau jadi kandang semut? Kan aneh," kata Agustina saat dihubungi merdeka.com, Senin (29/1).
Agustina mengungkapkan, basis massa terbesar PDIP memang di Jawa Tengah, sehingga wajar masyarkaat menyebutnya sebagai kandang banteng. Terlebih lagi, calon PDIP yakni Ganjar Pranowo dan Taj Yasin memiliki elektabilitas yang tinggi.
"Sebuah keniscayaan bahwa hari ini Jawa Tengah itu memang kandang banteng. Kalau ada pihak yang tidak terima monggo saja, kita tidak akan terpengaruh," kata dia.
Agustina mengaku sangat optimis bahwa Ganjar bisa kembali berkuasa di Jawa Tengah. Menurut dia, tugas tim pemenangan lebih mudah ketimbang lawan Ganjar yakni Sudirman Said. Sebab, menurut dia, masyarakat Jateng sudah mengenal dan suka dengan Ganjar.
"Tahapan orang memilih itukan kenal, suka, pilih. Calon kita kan sudah dikenal, sudah disuka, pekerjaan kita lebih ringan daripada kita mengusung calon baru," jelas anggota DPR RI ini.
Agustina juga merasa yakin bahwa isu di Pilgub DKI Jakarta tak akan mempan di Jawa Tengah. Sebab, kultur masyarakat di Jateng berbeda dengan DKI. Dia mengatakan, di Jateng lebih percaya pada ketokohan ketimbang media massa dan provokasi.
Dia pun menambahkan, para banteng PDIP menjaga agar Pilkada Jateng berjalan kondusif tidak main isu SARA dan hoax.
"Keputusan mereka (memilih di Pilkada), tergantung ketokohan di Jateng, mereka itu banteng kita, jadi kalau orang di luar merasa terganggu Jateng disebut kandang banteng ya wajar, karena itu pengaruhi gerak tempur mereka," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, mitos Jawa Tengah sebagai kandang banteng alias basis massa PDI Perjuangan ingin dipecahkan oleh bakal calon Gubernur Jawa Tengah yang diusung Partai Gerindra, PKS dan PAN yakni Sudirman Said. Keinginan itu karena Sudirman melihat Jawa Tengah tidak ada perubahan signifikan. Terutama dalam pengentasan kemiskinan.
Sudirman menegaskan, Jawa Tengah bukanlah kandang banteng. "Saya tidak nyaman Jawa Tengah disebut kandang Banteng. Jawa Tengah harus dikembalikan pada martabatnya, yakni sebagai tempatnya manusia seutuhnya," kata Sudirman, saat menerima Relawan Masjid, pemuda Cilacap, dan relawan lintas generasi di markas Perjuangan Merah Putih, Jalan Pamularsih 95, Semarang, Minggu (28/1)
Sudirman menyadari, saat ini ada 17 bupati/walikota di Jawa Tengah yang berasal dari PDIP. Di antaranya Semarang, Solo, Banyumas, Purbalingga, Brebes, Boyolali. Namun dia seolah tidak mengkhawatirkan kekuatan PDIP.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP PDIP Puan Maharani menargetkan Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng di tengah blusukan Jokowi dan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaNamun Deddy menyampaikan kandang banteng bergeser ke Jakarta, hal ini bisa dilihat dari Pilkada Jakarta dan Pileg.
Baca SelengkapnyaDi Jawa Tengah, elektabilitas paslon 02 Prabowo-Gibran dan pasangan 03 Ganjar-Mahfud hanya selisih sedikit.
Baca SelengkapnyaGanjar yakin wilayah Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng.
Baca SelengkapnyaKetua Timnas Pemenangan AMIN, Muhammad Syaugi Alaydrus percaya dengan kekuatan PKB bisa membantu pemenangan AMIN di Jateng.
Baca SelengkapnyaPDIP berhasil meraup total 5.859.448 suara di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyampaikan Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi lumbung suara PDIP di Pilpres 2024 harus dijaga
Baca SelengkapnyaPuan menegaskan wilayah Solo merupakan salah satu basis PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaTerungkap alasan Solo dan Semarang menjadi lokasi kampanye akbar Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari internal, PDI Perjuangan memenangkan 19 Kabupaten/Kota di Pilkada Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaNamun, Yenny mengingatkan agar Jokowi lebih baik cuti dahulu sebelum berkampanye untuk Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMantan Wali Kota Semarang mengatakan jika pernyataan itu merupakan hak asasi Luthfi.
Baca Selengkapnya