Sindiran dua partai biru ke NasDem soal biaya transfer politisi
Merdeka.com - Pendaftaran calon legislatif 2019 ramai dengan fenomena kader kutu loncat. Bahkan, muncul isu biaya transfer artis calon legislatif yang pindah ke NasDem, yaitu bekas politisi PAN Lucky Hakim pindah ke partai besutan Sura Paloh karena diduga menerima duit Rp 5 miliar.
Fenomena ini pun tak luput dari sindiran dua partai biru, PAN dan Demokrat dalam sebuah diskusi bertajuk 'Colak Colek Caleg' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/7).
Wasekjen PAN Erwin Izharuddin menyindir partai yang menggelontorkan duit untuk menarik kader partai lain. Menurutnya anggota legislatif yang dihasilkan bukan lagi menyuarakan untuk rakyat, melainkan menjadi wakil partai.
-
Kenapa PAN usung banyak artis ke Pemilu? “PAN adalah partai terbuka untuk menjadi anggota Dewan selama dia mewakafkan dirinya untuk mengabdi kepada masyarakat,“
-
Kenapa artis maju di Pilkada 2024? Seringnya mereka tampil di televisi menjadi nilai plus bagi mereka. Karena sudah dikenal banyak orang dan itu bisa menarik warga untuk mencoblos mereka.
-
Siapa artis yang maju Pilkada? Ramzi, selebritas yang juga dikenal sebagai pembawa acara, resmi mendaftarkan diri sebagai calon Wakil Bupati Kabupaten Cianjur untuk Pilkada 2024, mendampingi Muhammad Wahyu sebagai calon Bupati.
-
Siapa saja yang daftar jadi calon legislatif? KPU Gunungkidul DIY, mencatat ada empat narapidana yang mendaftar sebagai bakal caleg DPRD kabupaten setempat untuk Pemilu 2024.
-
Bagaimana artis bisa masuk ke PAN? PAN adalah partai terbuka untuk menjadi anggota Dewan selama dia mewakafkan dirinya untuk mengabdi kepada masyarakat,“
-
Bagaimana cara Pantarlih Pilkada 2024 mendapatkan gaji? Gaji ini diberikan sebagai bentuk penghargaan dan kompensasi atas keterlibatan mereka dalam menjalankan tugas sebagai Pantarlih.
"Artis itu sudah enggak menjamin menang, tapi fenomena yang mengerikan saat ini wakil rakyat itu dibeli, kalau dibeli dia bukan lagi wakil rakyat tapi wakil owner," kata dia.
Erwin lantas menyindir partai yang mengaku tak mengeluarkan mahar politik, tapi malah isu pembelian kader menerpa mereka. Meski, dia enggan menyebut partai mana yang dimaksud.
"Katanya ada yang bilang partai tanpa mahar tapi diisukan beli caleg. Saya enggak tahu partai apa, mungkin semuanya tahu," imbuhnya.
Erwin menambahkan kepindahan kader partai ke partai lain merupakan hal yang sudah biasa. Namun, dia mengecam jika sudah ada duit yang bermain.
"Colak-colek caleg itu sih lumrah, tapi ada bayar-bayaran ini yang bahaya. Nantinya mereka menganggap partai hanya sebagai panggung hiburan mereka," kata dia.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo ikut menambahkan sindiran Erwin. Roy menuding partai tersebut telah berbohong telah menyatakan telah mengkaderisasi selama enam bulan. Padahal, hal itu berbeda dengan kenyataan.
Kader yang dimaksud adalah Chris John dan Venna Melinda, dua publik figur yang akhirnya menjadi caleg di NasDem. Mantan Menpora itu menyindir sebagai 'partai biru agak palsu'.
"Ada satu partai maaf yah, bohong. 'Semua yang pindah ke partai kami sudah kami didik selama 6 bulan', Chris John itu jelas-jelas pada hari Kamis 15 Febeuari 2018 diinagurasi oleh pak SBY di Cikeas, jadi kalau ada yang bilang sudah 6 bulan itu bohong sekali. Partainya enggak ada di sini warnanya biru-biru agak palsu," kata Roy.
"Begitu pula VN (Venna Melinda) Jadi saya tahu pasti 3-4 bulan lalu masih bersama-sama saya di Tulungagung ada kegiatan bersama, jadi kalau ada partai yang menyebut sudah 6 bulan bersama-sama dia itu bohong," imbuhnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak politikus pindah partai dan maju sebagai Caleg di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaWajah-wajah baru dari kalangan artis mencoba peruntungan di dunia politik. Mereka mengincar kursi anggota DPR.
Baca SelengkapnyaNovita Hardini jadi peraih suara terbanyak sementara dari kalangan artis yang bersaing di Dapil Jatim.
Baca SelengkapnyaDaftar para mantan koruptor manju sebagai calon anggota legislatif itu berdasarkan temuan Indonesia Corruption Watch (ICW).
Baca SelengkapnyaIkhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaGanjar memutuskan irit bicara terkait adanya temuan PPATK tersebut. Kenapa?
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan saat rapat dengan Komisi III DPR
Baca SelengkapnyaPerebutan kursi antara calon anggota DPR petahana dan wajah baru tersaji di beberapa daerah.
Baca SelengkapnyaKPU telah mengatur batasan mengenai sumbangan dana kampanye di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyaartai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menyerahkan laporan terbaru terkait Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) partai politik peserta Pemilu 2024 kepada KPU.
Baca SelengkapnyaPengumuman hasil rekapitulasi nasional perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024, berdasarkan berita acara KPU nomor 218/PL.01.08-BA/05/2024.
Baca Selengkapnya