Sindiran keras PDIP sebut SBY baper soal penyadapan
Merdeka.com - Suhu politik nasional memanas menyusul pengakuan terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan kuasa hukumnya memiliki rekaman pembicaraan telepon antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin. Pengakuan Ahok itu terlontar menanggapi kesaksian Ma'ruf Amin terkait kasus dugaan penistaan agama pada Selasa 31 Januari lalu.
SBY yang tak terima diseret dalam persidangan kasus tersebut langsung memberikan reaksi keras. Presiden ke-6 Indonesia itu menilai penyadapan ini merupakan pelanggaran hukum pada mantan presiden.
"Penyadapan ilegal ini kejahatan serius di negara mana pun juga. Saya ingin mencari keadilan," kata SBY saat menggelar jumpa pers di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2).
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Bagaimana PDIP menjelaskan tentang tidak diundangnya Jokowi? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5). Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput.'Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput,' tuturnya.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana komunikasi PDIP dan Prabowo? 'Saya kira kalau konteksnya dekat itu komunikasi, selama ini komunikasinya bagus-bagus saja (dengan PDIP). Pak Prabowo kan selama ini narasi yang dibangun adalah kita harus bersatu kembali ya,' ucap Doli.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
SBY mengatakan, penyadapan demi kepentingan politik dan dilakukan dengan ilegal merupakan kejahatan yang sangat serius. Dia pun meminta pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo mengusut dugaan penyadapan tersebut.
"Saya mohon kepada negara mengusut siapa yang menyadap. Ada KPK, Polri, BIN dan BAIS TNI. Itu institusi negara yang punya kemampuan untuk menyadap," kata SBY.
Presiden Jokowi mengaku malah heran lantaran bola panas kasus dugaan penistaan agama dilakukan Ahok kembali diarahkan ke pemerintahannya. Padahal, kasus yang melibatkan Ahok tidak ada hubungannya dengan pemerintahannya.
"Gini lho saya hanya ingin menyampaikan yang kemarin ya. Itu kan isu pengadilan itu isunya di pengadilan lho ya. Dan yang bicara itu kan pengacara, pengacaranya pak Pak Ahok dan pak Ahok, iya ndak? iya kan. Lah kok barangnya dikirim ke saya. Iya? Iya nggak ada hubungannya," kata Jokowi sembari tertawa usai membuka Konferensi Forum Rektor Indonesia 2017 di JCC, Kamis (2/2).
PDIP ikut bereaksi terhadap tudingan SBY itu. Politisi PDIP Masinton Pasaribu menilai SBY terbawa perasaan soal isu penyadapan yang dilakukan kubu Ahok. Sebab, menurutnya, pernyataan kubu Ahok membantah transkrip rekaman antara SBY dan Ketua MUI Ma'ruf Amin didapat dengan cara menyadap.
"Beliau juga tidak menjelaskan siapa yamg menyadap itu nah jadi ini kalau menurut saya adalah bentuk dari terlalu bawa perasaan (baper)," kata Masinton di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2).
Masinton menegaskan sikap SBY ini tidak pantas diperlihatkan ke publik. SBY, kata Masinton, terlalu mendramatisir situasi dengan menganggap dirinya sebagai korban fitnah.
"Terus juga seakan-akan disadap dan kemudian ini juga bentuk politiknya semacam dramatisasi 'korfit'. Korban fitnah. Ada dramatisasi seakan-akan sebagai korban fitnah dan juga sesungguhnya tidak etis disampaikan presiden ke enam," tegasnya.
Anggota Komisi III DPR ini menyarankan SBY untuk tidak melempar isu yang dapat membuat kegaduhan publik. "Seharusnya bangsa ini diberi tenang tidak dikisruhkan dengan isu-isu yamg menurut saya pribadi isunya sangat pribadi, privat," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY meminta kader Demokrat itu tidak bicara dan mendengarkan arahan penting darinya.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan seluruh kader Demokrat wajib bersyukur dikhianati NasDem dan Anies.
Baca SelengkapnyaSBY marah melihat ada kadernya yang asyik ngobrol saat dia sedang memberikan arahan.
Baca SelengkapnyaKPK dinilai tidak berhak menyita barang-barang milik Hasto
Baca SelengkapnyaPeristiwa tidak disangka terjadi ketika SBY mendadak marah sampai menunjuk ke arah kader.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikannya dalam peresmian Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Taruna Merah Putih (DPP TMP) di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (28/10).
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku masih bersukur. Meskipun, ditelikung oleh Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY terlihat menahan emosi melihat sikat Capres Anies Baswedan yang memilih Cak Imin dibanding AHY.
Baca SelengkapnyaYasonna mengatakan, sebagai Presiden kelima RI, Megawati pasti punya jaringan luas dan banyak yang penasaran dengan aktivitasnya.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca Selengkapnya