Sindiran keras Sandiaga soal Djarot ditolak Salat Jumat
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat diduga kembali mendapat perlakuan tak menyenangkan dari warga saat melakukan kampanye. Kejadian itu dialami Djarot saat Salat Jumat di Masjid Al Atiq, Jalan Masjid 1, Kampung Melayu Besar, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, kemarin.
Sebagian warga di sekitar wilayah ini tampaknya memberikan penolakan dengan kedatangan Djarot. Hal itu terlihat dengan adanya spanduk bertuliskan 'Tolak Penista Agama di Kampung Melayu Tercinta'.
Namun, kedatangan Djarot tak begitu menimbulkan keributan. Sebagian warga bersalaman dengan Djarot.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Bagaimana Sandiaga Uno melihat perhelatan Pilkada Jakarta? 'Saya optimis para calon ini nanti akan beradu gagasan dan mencoba memenangkan hati dan pikiran dari warga masyarakat Jakarta,' kata Sandiaga.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa yang dikatakan Sandiaga tentang Ganjar? 'Saya justru melihatnya dari sisi positif dan karena Pak Ganjar ini kan adalah sosok pemimpin yang paling mirip sama Pak Jokowi dari segi pendekatan yang sangat dekat dengan rakyat, blusukan, sat set, cepat geraknya. Saya menyebutnya (Ganjar sebagai) Jokowi 3.0. Pak Ganjar ini adalah versi Pak Jokowi 2024,' tuturnya.
-
Kenapa Said Abdullah mengajak kader PDI Perjuangan untuk menjaga suasana menjelang hari H pilkada? 'Kepada semua kader PDI Perjuangan Jawa Timur, khususnya para calon kepala dan wakil kepala daerah yang di usung oleh PDI Perjuangan untuk senantiasa mengedepankan dan penghormatan terhadap peraturan dan perundang undangan dalam menghadapi seluruh dinamika pilkada, seperti keteladanan yang dicontohkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputeri yang senantiasa patuh dan menjunjung tinggi hukum,' imbuh Said.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
Di masjid tempat Djarot menunaikan Salat Jumat, ceramah khatib menyisipkan soal masalah Pilkada DKI putaran kedua. Khatib Jumat mengajak para jemaah yang hadir untuk memilih pemimpin muslim karena dinilai dapat memberikan keberkahan bagi Jakarta.
Seusai salat, keadaan menjadi gaduh. Djarot keluar dari dalam masjid diiringi dengan teriakan takbir dan penolakan. Sebagian jemaah pun terlihat memberikan tanda 'OK OCE' dengan menggunakan tangan mereka.
"Takbir, Allahu Akbar," serta teriakan "usir, usir, usir," teriak sebagian jemaah.
Djarot di Masjid Al-Atiq ©2017 Merdeka.com/renald ghiffari
Mendapat penolakan, Djarot menilai aksi sebagian jemaah dan isi ceramah yang disampaikan menunjukkan masjid telah dipolitisasi untuk kepentingan politik.
Djarot mengajak semua umat muslim untuk tidak memunculkan persoalan SARA dalam gelaran Pilgub DKI Jakarta. Sebab, kata dia, Islam pun mengajarkan umatnya untuk menjaga persatuan dan persaudaraan antar umat.
"Islam juga mengajak kita untuk menjamin menjaga hubungan antar manusia, ukhuwah insaniyah. Nah oleh karenanya dalam Pilkada Jakarta ini janganlah sekali lagi lah persoalan SARA dimunculkan. Kami tidak pernah seperti itu," kata Djarot.
Insiden serupa juga dialami Djarot saat hendak menghadiri selawat dan zikir memperingati Supersemar di Masjid At-Tin TMII, Jakarta Timur, Sabtu (11/3) malam. Mantan Wali Kota Blitar ini disoraki peserta yang berada di halaman Masjid Attin. Meski sempat ditolak peserta yang hadir, pihak panitia akhirnya mempersilakan Djarot masuk ke masjid.
Kejadian tersebut mendapat sindiran keras lawannya di Pilgub DKI, Sandiaga Salahuddin Uno. Sandiaga menilai, insiden penolakan beberapa warga itu terhadap Djarot merupakan strategi kampanye.
"Jadi saya percaya sih semua warga masyarakat menerima, kecuali itu bagian dari strategi kampanye mereka untuk hal seperti itu," kata Sandiaga di bilangan Lebak Bulus, Jakarta, Jumat (14/4).
Menurut calon wakil gubernur nomor tiga ini, berdasarkan pengalaman jika ingin datang ke sebuah acara sudah dikondisikan oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, insiden penolakan tersebut tak mungkin terjadi.
"Dari pengalaman saya kita kalau Salat Jumat atau ke acara dalam pemilu ini pasti sudah dikontrol mengkondisikan didaftarkan oleh masyarakat," ujarnya
Namun, Sandi juga menambahkan, penolakan tersebut bisa juga terjadi karena kurangnya komunikasi. Sebab, dia menilai, jika ada komunikasi dengan baik kampanye yang dilaksanakan mudah diterima masyarakat.
"Saya selama 18 bulan karena terjadwal dan terkomunikasikan dengan baik alhamdulilah selalu diterima. Dan mestinya juga begitu Pak Djarot selalu diterima selama terkomunikasi yang baik dan sosialisasi yang baik," ucapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandiaga Uno mengomentari pencabutan spanduk dan poster pasangan bakal capres-cawapres, Ganjar-Mahfud, di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno menanggapi santai dijadikan tertawaan Presiden Jokowi dan para menteri kabinet soal PPP yang gagal masuk DPR RI.
Baca SelengkapnyaLewat akun Instagram resmi @sandiuno, Sandiaga menyatakan tawaran dari PKB tidak dia terima setelah berdiskusi dengan keluarga.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno resmi bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Rabu, (14/6) lalu.
Baca SelengkapnyaSandiaga mengaku mendapatkan intimidasi dan tekanan politik saat 2017 dan 2019.
Baca SelengkapnyaViral baliho Prabowo-Sandiaga diedit menjadi Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAwak media sempat menjelaskan isi spanduk yang dimaksud. Setelah mendapatkan penjelasan, Gibran menjawab santai.
Baca SelengkapnyaTerlebih, petahana di Jawa Barat juga digadang-gadang akan maju kembali di Pilkada.
Baca SelengkapnyaSelain foto, Lucky mengaku memiliki bukti lainnya seperti dokumen hingga video.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu PPP Sandiaga Salahuddin Uno terpaksa nyeker atau tidak mengenakan alas kaki saat memberikan sambutan di depan simpatisan partainya.
Baca SelengkapnyaKomunikasi terakhir diungkapkan Sandiaga Uno adalah pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp ketika Ganjar beserta keluarga menunaikan ibadah umrah.
Baca Selengkapnya"Saya tentunya menyerahkan kepada pimpinan partai politik," kata Sandi
Baca Selengkapnya