Sindiran-sindiran halus SBY pada pemerintahan Jokowi
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kembali menyindir pemerintahan Jokowi-JK. Sindiran itu dia lontarkan saat menyampaikan pidato politik dalam rangka HUT Partai Demokrat ke-17 di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Senin (17/9).
Secara tidak langsung SBY menyatakan jika pemerintahan Jokowi gagal membuat masyarakat sejahtera. Hal ini dapat dilihat dan didengar dari keluhan dan kritikan masyarakat terhadap pemerintah. Dia pun membanggakan pada masa pemerintahannya yang berhasil menyelamatkan rakyat miskin dari krisis. Berikut sindiran SBY pada pemerintahan Jokowi:
Kenaikan harga pokok
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Bagaimana Jokowi bantu warga? 'Tadi sudah saya sampaikan yang meninggal segera akan diberikan santunan, kemudian yang rumahnya rusak untuk menenangkan beliau-beliau masyarakat akan segera bantuannya diberikan dan dimulai pembangunannya. Tetapi sekali lagi, dengan catatan lahan untuk relokasi sudah ditetapkan dari Pak Bupati,' jelas Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Sepanjang satu tahun terakhir ini, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama kader Demokrat sering berkeliling nusantara untuk mengunjungi ratusan kabupaten dan kota. Di sana SBY berdialog langsung dengan berbagai lapisan masyarakat. SBY mengaku saat bertemu masyarakat banyak yang mengeluh soal kondisi saat ini, terutama mengenai harga bahan pokok.
"Saya mendengarkan keluhan ibu-ibu atas kenaikan harga-harga bahan pokok, sementara penghasilan mereka tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Senin (17/9).
Soal lapangan pekerjaan
SBY mengaku sering dicurhati masyarakat ketika melakukan kunjungan ke berbagai daerah. Salah satu curhatan itu terkait sulitnya mendapat pekerjaan. Menurutnya, lapangan pekerjaan harusnya menjadi perhatian khusus pemerintah agar masyarakat bisa mendapat pekerjaan yang layak.
"Saya menerima keluhan mereka-mereka yang sulit mendapatkan pekerjaan, juga yang justru kehilangan pekerjaan. Saya menangkap kecemasan anak-anak muda, termasuk yang masih sekolah dan kuliah, atas kepastian pekerjaan yang akan mereka dapatkan," kata SBY.
Kebijakan perpajakan
Kondisi negara saat ini dianggap krisis. Di mana semua lapisan masyarakat mengeluh kesulitan di berbagai bidang, salah satunya bidang usaha. SBY menilai para pengusaha saat ini mengalami kekhawatiran akibat menurunnya penghasilan dari bisnis mereka.
Selain itu, menurut SBY masyarakat juga mengeluh soal perpajakan yang diterapkan pemerintah. "Saya menangkap kekhawatiran kalangan dunia usaha baik papan atas, menengah maupun bawah, atas terus menurunnya bisnis mereka. Keluhan mereka juga menyangkut kebijakan perpajakan yang dianggap membebani," katanya di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Senin (17/9).
Penegakan hukum
SBY juga mendengarkan kritik masyarakat atas penegakan hukum dianggap kurang adil, termasuk dalam pemberantasan korupsi yang dinilai ada tebang pilihnya. Mereka, kata dia, merasa takut untuk berbicara di ruang publik, maupun di media sosial, karena khawatir akan dikriminalisasi atau ditindak secara hukum.
"Sebenarnya, kalau kita simak hasil survei dari berbagai lembaga survei, hal-hal inilah yang merupakan elemen ketidakpuasan masyarakat. Sama dengan yang saya dapatkan ketika bertemu dan berdialog dengan rakyat. Namun, Partai Demokrat juga harus jujur, bahwa sebagian masyarakat puas dengan sejumlah hal, yang tentunya ini merupakan capaian pemerintah yang harus kami berikan apresiasi," jelas dia.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.
Baca SelengkapnyaSalim Segaf menilai, rakyat membutuhkan perubahan.
Baca SelengkapnyaMeski tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi, ada lima kondisi masyarakat di era Jokowi yang menjadi perhatian.
Baca SelengkapnyaHasil survei menjelaskan 76,5 persen masyarakat mengaku puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.
Baca SelengkapnyaSusilo Bambang Yudhoyono merespons soal kritikan yang disampaikan kalangan akademisi terkait demokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca SelengkapnyaPemerintahan Jokowi mewariskan masalah yang cukup besar pada sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaDeddy pun menantang Jokowi untuk mencabut aturan yang membuat rakyat menderita.
Baca SelengkapnyaNamun, Jokowi tetap berani mengambil keputusan memotong subsidi BBM
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang mengaku puas itu adalah karena Presiden Jokowi banyak memberikan bantuan sosial kepada rakyat kecil
Baca SelengkapnyaPidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang hari kemerdekaan Indonesia, mengejutkan banyak pihak.
Baca Selengkapnya