Sindiran-sindiran pedas PPP buat Koalisi Merah Putih
Merdeka.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meradang dengan Koalisi Merah Putih (KMP). Menyokong Prabowo pada pemilihan presiden, namun mereka justru tak dapat jatah apa-apa di DPR/MPR.
Setelah tak dapat tempat di KMP, PPP pun mulai ancang-ancang menyeberang ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Bahkan, satu nama dari PPP yaitu Hasrul Azwar sudah dimasukkan dalam paket yang akan diajukan oleh KIH sebagai calon pimpinan MPR.
Situasi ini langsung disikapi para elite Koalisi Merah Putih. Mereka pun langsung menggelar pertemuan tertutup.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Siapa saja yang mendukung Prabowo? Prabowo mengungkapkan, dirinya dan Gibran didukung sederet tokoh nasional. Mulai dari mantan Kapolri hingga Habib Luthfi.
-
Apa yang ditolak Prabowo? Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Kenapa Prabowo tidak mau pilih Menteri Keuangan dari partai? 'Saya rasa Pak Prabowo juga akan mempertimbangkan itu. Artinya dia tidak akan ambil orang sembarangan. Tidak akan ambil orang partai, saya pikir itu. Lebih merupakan harapan,' kata Faisal.
"Tentu para dewa masih rapat di Hotel Mulia. Tanyakan saja, atau kalian tanyakan ke PKB," kata Ketua DPP Gerindra Desmond Junaidi Mahesa.
Berikut sindiran pedas PPP ke KMP:
PPP tuding kursi pimpinan MPR diserobot PKS
Wakil Sekjen PPP Syaifullah Tamliha kesal dengan sejumlah partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) terutama PKS. Gara-gara PKS, PPP tidak dapat jatah kursi pimpinan MPR dalam paket yang diajukan KMP."Riwayatnya ketika itu PPP enggak kompak kemudian itu diberikan kepada PKS," kata Syaifullah saat dikonfirmasi di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (7/10).Syaifullah kali ini ingin meminta kembali hak yang dimiliki partai berlambang Kabah itu. Sebab, saat ini partainya tengah berjalan harmonis dan lebih baik dari sebelumnya."Nah sekarang kan PPP sedang kompak jadi wajar kita meminta itu kembali," tegasnya.Merasa tak digubris oleh kubu Prabowo tersebut, Syaifullah meminta kepada PKS agar sadar diri. "Sampai sekarang PKS tidak mengembalikan itu kepada PPP," tandasnya.
PPP ancam loncat ke koalisi Jokowi
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) gerah tak masuk dalam paket pimpinan MPR oleh Koalisi Merah Putih. Partai berlambang Kabah itu pun berencana loncat ke kubu Jokowi.Waketum PPP Suharso Monoarfa menyatakan, PPP saat ini sedang dalam proses keluar dari Koalisi Merah Putih. Sebab, koalisi Prabowo itu tak memasukan PPP dalam paket pimpinan MPR."Kita dalam proses sudah tidak dalam KMP, karena KMP sudah memutuskan PPP tidak dalam paket," kata Suharso di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/10).Dia menegaskan tak akan bergabung kembali dengan Koalisi Merah Putih. Meskipun PPP akhirnya diberi posisi pimpinan MPR."Waktunya sudah lewat. Kita gak mungkin dibuat seperti anak kecil," kata Suharso.Selain pertemuan di dua tempat itu, kabarnya para elite Koalisi Merah Putih lainnya juga menggelar pertemuan di Hotel Mulya.
PPP merasa kehormatannya diinjak-injak
Wakil Ketua Umum PPP Suharso Manoarfa menegaskan, PPP akan memperjuangkan hak yang memang layak didapatkan partai berlambang Kabah tersebut. Hal ini terkait dengan tidak tercantumnya nama kader PPP untuk duduk di kursi pimpinan MPR."Yang kita perjuangan kehormatan partai, salah satu wujud dari itu adalah bahwa kita mengapa tidak. Mesti memenangkan salah satu pimpinan di MPR," kata Suharso di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/10).Suharso menegaskan, PPP sudah mengalah dalam pemilihan pimpinan DPR dengan merelakan diri tidak tercantum dalam paket pimpinan DPR. Meski demikian, PPP tetap berkomitmen untuk mendukung Koalisi Merah Putih secara solid.Belajar dari hal itu, Suharso mengatakan, PPP akan memperjuangkan sendiri hak kursinya di MPR setelah KMP kembali tidak mencantumkan PPP untuk masuk dalam paket pimpinan MPR."Karena kita sudah berdarah-darah di DPD, sekarang harus memperjuangkan diri sendiri. Sekarang bersahabat untuk menghitung diri sendiri bagaimana PPP mampu dan bisa memenangkan. PPP bisa mendapatkan kursi di MPR," tegas Suharso.
PPP tegaskan tak bisa diperlakukan semena-mena
Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa merasa sudah saatnya keluar dari Koalisi Merah Putih. Hal ini dikarenakan, pihaknya tak mendapatkan jatah kursi pimpinan MPR dalam paket pemilihan pimpinan MPR. Sebelumnya, PPP pun tak mendapat jatah pimpinan DPR.Suharso mengatakan, pihaknya menghormati jika KMP tidak memasukkan nama PPP dalam paket pimpinan MPR. Oleh sebab itu, dia juga meminta agar KMP menghormati sikap PPP yang jika nantinya keluar dari koalisi kubu Prabowo itu."Kita enggak bisa diperlakukan seperti itu, jangan setelah lakukan (tak masukan PPP) itu kita hormati saja putusan KMP, kalau KMP berubah waktunya sudah lewat," ujar Suharso di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/6).Menurut dia, sudah terlambat jika akhirnya nanti KMP memberikan kursi pimpinan MPR. Pihaknya juga akan memutuskan bahwa PPP keluar dari KMP setelah rapat fraksi sore ini."Kita dalam proses sudah tidak dalam KMP karena KMP sudah memutuskan PPP tidak dalam paket," imbuhnya.Suharso juga mengaku tak masalah jika nanti tidak menduduki alat kelengkapan dewan seperti yang dijanjikan KMP. Akan tetapi dia yakin bakal mendapatkan posisi itu setelah gabung ke kubu Jokowi."Kita bisa hitung lagi, berjuang lagi," terang dia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alih-alih didukung rakyat, suaranya malah turun di Pemilu.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Penyebab PSI Berpaling dari Ganjar ke Prabowo
Baca SelengkapnyaMuhamad Mardiono mengaku, belum mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMajelis Pertimbangan PPP merekomendasikan kepada Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono untuk memecat kader PPP yang mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMenurut Awiek, kader itu telah melenceng dari sikap PPP yang sudah mengusung paslon nomor urut 1 Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaKader yang mengatasnamakan Pejuang PPP ini mengaku aksinya merupakan aspirasi dari masyarakat
Baca SelengkapnyaPresiden terpilih Prabowo Subianto menyindir pihak yang pamrih dalam berkoalisi.
Baca SelengkapnyaPPP saat ini tidak memiliki pengaruh dan daya tawar di Koalisi Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaMengenai deklarasi ini, Witjaksono siap disanksi oleh PPP.
Baca SelengkapnyaDukungan gerakan rakyat akan memperbesar peluang Ganjar menang.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tidak ambil pusing. Menurut dia hal itu lumrah dalam kehidupan berdemokrasi.
Baca SelengkapnyaSejumlah kader PPP dikabarkan bakal mendukung pasangan calon nomor urut dua Prabowo dan Gibran di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya