Singgung SandiwaraUno, Hasto Bandingkan Kepemimpinan Jokowi dengan Prabowo-Sandi
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto kembali menyinggung ramainya tagar SandiwaraUno di mikroblog Twitter. Dia mengatakan, itu hampir mirip dengan Ratna Sarumpaet, yang sebenarnya tak laku di masyarakat.
Adapun ini disampaikannya di depan ribuan kader PDIP dari DPC Deli Serdang, Tebing Tinggi, dan Serdang Bedagai dalam safari politik kebangsaan III.
"Kemarin ada yang blusukan di Sumatera Utara, kemudian pura-pura mengatakan jadi korban, didzalimi. Ratna Sarumpaet sudah tidak laku. Berbagai sandiwara hanya untuk dikasihani yang tidak laku," ucap Hasto di Hotel Wings, Deli Serdang, Sumut, Jumat (14/12/2018).
-
Bagaimana Wismoyo mengingatkan Prabowo? 'Dia mengingatkan saya untuk dekat dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Barulah saya sadar,' kata Prabowo.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang disoroti Hasto soal Prabowo di debat capres? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti saat capres nomor urut 2, Prabowo Subianto kesulitan dalam menjawab pertanyaan mengenai penuntasan kasus Hak Asasi Manusia (HAM) dalam debat perdana capres di KPU, Selasa (12/12) malam.
-
Apa yang selalu diingat Prabowo dari Wismoyo? 'Ada juga motto beliau yang sampai sekarang masih saya pakai. Disiplin adalah nafasku, kesetiaan adalah jiwaku, kehormatan adalah segala-galanya.'
-
Siapa yang mendapatkan peringatan Prabowo? Prabowo turut mengulas peringatan tegasnya kepada jajaran dalam sidang kabinet pertama beberapa waktu lalu, yang menekankan tekat kuat merealisasikan program makan bergizi gratis bagi siswa di sekolah dan ibu hamil.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Otto Hasibuan? Otto menegaskan bahwa dalam diskusi tersebut, mereka membahas berbagai aspek hukum, termasuk pengadilan dan hakim. 'Kami berbicara mengenai hukum, bagaimana sistem peradilan, dan soal hakim,' tegas Otto.
Dia membandingkan, dengan Joko Widodo atau Jokowi saat menjadi Wali Kota. Ketika niat memindahkan pasar untuk dilakukan renovasi.
"Berdialog dulu, makan malam dulu, makan siang dulu, diajak berdialog pentingnya pasar untuk direnovasi, rakyat mula-mula menolak. Tapi karena kepiawaiannya Pak Jokowi berkomunikasi dengan rakyat, pasar dibangun tanpa menggusur pedagang-pedagang tradisional yang ada di situ," ungkap Hasto.
Dia juga menyinggung, pemimpin itu tak suka marah-marah. "Pemimpin itu baik dimulai dari keluarganya," tutur Hasto.
Dia kembali mengingatkan soal sikap Prabowo yang dianggap lupa akan sejarah. Dimana mengeluarkan pernyataan soal pemindahan Duta Besar Australia untuk Israel, dari Tel Aviv ke Yerusalem.
"Padahal sebagai seorang pemimpin yang seharusnya sadar akan sejarah, beliau harusnya mengatakan dengan rasa hormat, bukan maksud mencampuri urusan pemerintahan Australia, saya tidak setuju pemindahan kedutaan besar tersebut. Itu pemimpin seperti itu," jelas Hasto.
Selain itu, masih kata dia, meskipun Jokowi sebagai Presiden, tidak melupakan sejatinya kekuasaan, datang dari rumah ke rumah melalui blusukan.
"Pak Jokowi tak pernah sekalipun menolak rakyat yang ingin berfoto bersama dengan Presidennya. Karena menjadi pemimpin itu sikap yang tulus melayani rakyatnya sendiri," pungkasnya.
Video saat Sandiaga Uno berdialog dengan pedagang di pasar Kota Pinang Labuhanbatu, Sumatera Utara jadi viral. Ada pedagang yang memajang poster bertuliskan "Pak Sandiaga Uno, sejak kecil kami sudah bersahabat. Jangan pisahkan kami gara-gara pilpres, pulanglah!!!".
Imbas viralnya video itu pun berujung pada tagar #SandiwaraUno di Twitter pada Rabu 12 Desember 2018 malam yang menjadi trending topic. Warganet memajang tagar itu untuk merespons dugaan cawapres nomor urut 02 itu berakting menjadi korban penolakan.
Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosdiade, mengaku bahwa tulisan yang dipajang di pasar tersebut sudah ada sejak Sandiaga Uno datang.
"Saya sudah tanya, jadi Bang Sandi dan teman-teman masuk (ke pasar) sudah ada poster itu. Oleh relawan mau dicopot, tapi Bang Sandi melarang," kata Andre.
Sandiaga melarang mencopot poster itu lantaran ingin menghargai perbedaan sikap politik masyarakat. "Itu bagian dinamika. Kita ingin meskipun beda pendapat bekersama jangan sampai rusak," tandas dia.
Selain itu, kata Andre, Sandiaga Uno tak pernah melakukan pencitraan dengan merekayasa cerita. "Bang Sandi bukan raja pencitraan, itu bukan gayanya Prabowo-Sandi," ucap Andre.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan capres nomor urut dua Prabowo Subianto yang meminta untuk menghargai
Baca SelengkapnyaDalam sambutannya, Prabowo tegas menyampaikan tim yang dibentuk pasangan Prabowo-Gibran merupakan kelanjutan dari tim Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, capres Prabowo Subianto berbeda dengan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, justru Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang menunjukkan kemampuannya.
Baca SelengkapnyaHasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca SelengkapnyaPemimpin terdahulu disebut Prabowo mulai dari massa pergerakan hingga kemerdekaan didorong idealisme
Baca SelengkapnyaBudiman dinilai menjadi bagian yang ingin melupakan sejarah masa lalu.
Baca SelengkapnyaHasto menilai hal itu membuktikan antara Ganjar dan Presiden Jokowi terbiasa untuk melakukan blusukan yang juga menjadi kebiasaan para kader-kader banteng.
Baca SelengkapnyaHasto menilai capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo mirip seperti Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pernyataan Prabowo tersebut memperlihatkan sifat kekuasaan yang tidak memiliki etika dan moral.
Baca SelengkapnyaHasto ungkap hasrat Jokowi yang terus ingin berkuasa meski sudah tak lagi menjadi presiden.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca Selengkapnya