Sinyal-Sinyal Demokrat Mulai Dukung Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf
Merdeka.com - Partai Demokrat disebut-sebut mendukung pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
"Jadi kalau ditanya ke mana arah politik partai Demokrat ya arahnya adalah untuk memperkuat pemerintahan Pak Jokowi ke depan," kata Ferdinand pada wartawan.
Ferdinand menegaskan, keputusan itu sudah resmi, tetapi memang belum diumumkan. Tinggal menunggu waktu saja kapan akan diumumkan secara resmi sikap tersebut.
-
Kapan Demokrat akan umumkan arah politik? Bakal Umumkan Arah Politik Partai Demokrat Setelah itu, kata Herzaky, Partai Demokrat baru akan mengumumkan arah politik yang akan dilakukan partainya tersebut.'Setelah itu mungkin ke depannya baru lah akan diputuskan berdasarkan harapan masyarakat pro perubahan, pro perbaikan, yang telah meletakkan aspirasi dan harapannya kepada Demokrat selama ini,' ujar Herzaky.
-
Apa yang akan dibahas setelah Demokrat resmi mendukung? Saat ini Gerindra masih menunggu deklarasi resmi Partai Demokrat. Tentunya kesediaan SBY membantu langsung pemenangan Prabowo akan dibahas setelah Demokrat resmi mendukung.'Kita tunggu pada saatnya, nanti kita melihat, kita menunggu statement resmi, sikap resmi partai Demokrat di hari yang akan datang dan tentu itu akan diperbincangkan juga,' kata Budi
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang dideklarasikan Prabowo? Forum Rektor Indonesia menyerukan pelaksanaan Pemilu 2024 yang aman dan damai pada suatu deklarasi di Makassar, Sabtu (3/2).
-
Kapan Gerindra dideklarasikan? Selang satu tahun, Partai Gerindra dideklarasikan, tepatnya pada 6 Februari 2008.
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
"Ya itu (dukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf) sikap resmi dan opsi terdepan. Tapi semua kembali ke Pak Jokowi kapan? Sikap itu sudah resmi diputuskan pasca 40 hari berkabung, Demokrat meski tak diumumkan secara resmi karena menunggu disampaikan secara formal pada saat yang tepat," ungkapnya.
Ucapan Ferdinand itu langsung menuai respons dari kubu partai pendukung Jokowi-Ma'ruf. Salah satunya PDIP. Partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu menilai sudah terlambat jika Demokrat ingin bergabung ke koalisi Jokowi.
"Seharusnya ini sudah dilakukan sebelum pilpres. Sudah sangat terlambat apabila baru sekarang diekspresikan," jelas Politikus PDIP Andrea Hugo Pareira.
Andreas melihat ada maksud lain dukungan yang diberikan Demokrat pada Jokowi. Meski demikian PDIP, menyerahkan sepenuhnya terkait koalisi pada Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif.
"Pernyataan ini juga bisa diartikan bahwa PD ingin mendukung pemerintahan Jokowi-Maruf, tentu dengan harapan ada power sharing dalam kabinet nanti," tambah Andreas lagi.
Sedangkan Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate justru enggan menanggapi isu tersebut. Alasannya ucapan dukungan itu tidak keluar dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kita enggak perlu dengar kalau bukan langsung dari Pak SBY," ujar Johnny.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan langsung meluruskan ucapan Ferdinand terkait partainya yang sudah resmi mendukung pemerintahan Jokowi. Kata Syarief, ucapan itu atas dasar pendapat pribadi. Keputusan soal arah dukungan Demokrat baru akan diputuskan dalam rapat Majelis Tinggi.
"Enggak, rapat-rapat kecil itu tidak menggambarkan keputusan partai. Keputusan partai kalau resmi itu melalui majelis tinggi. Gitu loh. Dan nanti akan disampaikan secara resmi. Bahwa ada kader-kader yang berpendapat sudah ke pemerintah dan sebagainya itu kan masih belum diputuskan secara resmi," kata Syarief pada merdeka.com, Senin (12/8).
Meski begitu, Syarief tidak membantah bahwa saat ini mayoritas kader Partai Demokrat memang menginginkan partai berlambang mercy itu mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Namun, Demokrat tidak bisa serta merta langsung mendukung Jokowi walaupun mayoritas kadernya ingin mengarah ke sana.
Semua itu harus ditentukan oleh chemistry yang terbangun antara Demokrat, Jokowi dan partai koalisinya.
"Memang mayoritas memang ya sih ingin ya bergabung, dengan catatan ya kalau memang chemistry dan kebersamaan ya bisa dibangun," ungkapnya.
Syarief juga mengklaim chemistry Demokrat dengan Jokowi berjalan dengan sangat baik. Bahkan, lanjut dia, para partai koalisi Jokowi secara implisit setuju jika Demokrat bergabung ke koalisi Jokowi.
"Kalau secara implisit sih mereka oke-oke juga. Tetapi ini kan perkembangan politik kan bergulir terus. Nah tentunya secara individu secara parsialkan tidak bisa menjadi patokan kan. Harus kolektif gitu," ucapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penentuan bakal cawapres pendamping Prabowo bakal dilakukan secara kekeluargaan bersama seluruh parpol yang tergabung dalam KIM.
Baca SelengkapnyaKetum AHY akan segera mengumumkan ke koalisi mana Partai Demokrat akan bergabung.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan Partai Golkar memberikan sinyal kuat mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDemokrat diberikan hak yang sama dengan partai yang sudah mendukung Prabowo lebih dulu.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, beberapa daerah prioritas tersebut memungkinkan diumumkan pada awal bulan depan.
Baca SelengkapnyaSekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan, tak akan menunda-nunda deklarasi tersebut.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu Demokrat Andi Arief memberikan kode atas ajakan tersebut jika Kantor PDIP dan Kantor PPP dekat dengan Kantor Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaHasil keputusan Majelis Tinggi Partai bahwa Demokrat mendukung Prabowo
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, dukungan melalui deklarasi Partai Demokrat malam ini adalah sebuah amanah yang dipercayakan kepadanya.
Baca SelengkapnyaDemokrat masih harus mengikuti mekanisme internal partai, termasuk menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai (MTP) dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaRapimnas Demokrat akan digelar 21 September 2023 mendatang di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaGolkar resmi dukung Gibran jadi cawapres Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya