Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Siti Zuhro: Kali ini Pak Jokowi cerdas tidak keluarkan Perppu

Siti Zuhro: Kali ini Pak Jokowi cerdas tidak keluarkan Perppu Siti Zuhro. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengapresiasi Presiden Jokowi urung mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti undang-undang (Perppu) untuk memecah kebuntuan prosesi Pilkada serentak 2015.

Namun pengunduran waktu pendaftaran bagi 7 daerah karena calon tunggal, menurut Siti, hal itu tidak cukup.

"Kali ini Pak Jokowi cerdas tidak mengeluarkan Perppu. Kita mintakan untuk memberikan waktu bagi partai di 7 daerah itu secara serius bukan 3 hari, bukan 7 hari menurut saya gak cukup," kata Siti di Kompleks Parlemen DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (5/8).

Bagi Siti pengunduran tersebut tak cukup untuk mengusung pasangan calon. Di sisi lain, menurutnya, terkait kasus calon Wakil Wali Kota Surabaya dari Partai Demokrat, Haries yang melarikan diri merupakan contoh mempertahankan harga diri. Sebab jika memaksakan diri kemungkinan besar tak mungkin menang.

"Kalau satu partai bisa mengusung sendiri oke. Tapi kalau berkoalisi butuh berbicara dan sebagainya, masalah dana juga, masih masalah orang dicalonkan kalau jadi boneka mereka juga punya harga diri. Buktinya di Surabaya lari kan," jelasnya.

Siti juga menegaskan bahwa substansi masalahnya sebenarnya bukan pada mekanisme Pilkada. Akan tetapi pada partai politiknya.

"Saya yakin partai politik tidak happy saat ini. Berat bebannya. Sekarang menghadapi rasa berat yang sama," pungkasnya.

Di sisi lain, bagi Siti, seharusnya partai politik tetap berani mengusung calonnya, meskipun besar kemungkinan akan kalah bersaing. Sebab pencalonan mulai saat ini bisa dipetik buahnya dalam jangka panjang. Namun hal tersebut bagi Siti merupakan proses panjang untuk mematangkan kader.

"Kalau pun tidak sekarang menang, kita harapkan investasi untuk yang akan datang. Jadi partai politik jangan juga loncat-loncat berpikirnya. Untuk memenangkan calonnya itu juga perlu uji coba," tandasnya.

Siti juga menyayangkan bahwa strating point pilkada serentak sudah diwarnai hal yang betul-betul tidak memberikan pembelajaran positif. Menurutnya hal ini mengulang semua perilaku distortif yang pernah dilakukan dalam Pilkada sebelumnya.

"Menurut saya sia-sia kita melakukan pilkada ini. Gak ada manfaatnya pilkada ini karena korelasinya sudah bisa kita prediksi akan negatif baik terhadap terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, kemajuan daerah, pemberdayaan masyarakat," tutupnya.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi soal 41 Daerah Pilkada Lawan Kotak Kosong: Itu Kenyataan Demokrasi
Jokowi soal 41 Daerah Pilkada Lawan Kotak Kosong: Itu Kenyataan Demokrasi

Jokowi menyebut hal tersebut merupakan kenyataan demokrasi yang terjadi di daerah.

Baca Selengkapnya
Pilkada Lima Daerah di Jatim Bakal Lawan Kotak Kosong, Ini Daftarnya
Pilkada Lima Daerah di Jatim Bakal Lawan Kotak Kosong, Ini Daftarnya

Selain itu, hanya ada satu pasangan calon perseorangan (independen) yang memenuhi syarat, yakni di Kabupaten Bojonegoro

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Jokowi, Angkat Tangan Ada 41 Kotak Kosong di Pilkada 2024
VIDEO: Respons Jokowi, Angkat Tangan Ada 41 Kotak Kosong di Pilkada 2024 "Yaa Proses Demokrasi"

Presiden Jokowi menyebut hal tersebut merupakan kenyataan demokrasi yang terjadi di daerah.

Baca Selengkapnya
KPU Catat 41 Calon Tunggal Vs Kotak Kosong di Pilkada 2024, Ini Daftarnya
KPU Catat 41 Calon Tunggal Vs Kotak Kosong di Pilkada 2024, Ini Daftarnya

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mencatat ada 41 daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon kepala daerah atau calon tunggal pada Pilkada Serentak 2024

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ekspresi Jokowi Soal Cawe-Cawe KPK Permintaan Kubu Prabowo
VIDEO: Ekspresi Jokowi Soal Cawe-Cawe KPK Permintaan Kubu Prabowo "Tidak Ada Saya Intervensi"

Jokowi membantah adanya permintaan agar salah satu nama dicoret atau diloloskan dalam seleksi capim KPK

Baca Selengkapnya
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri

JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Reaksi Jokowi Diisukan Cawe-Cawe dalam Kepengurusan PDIP
Reaksi Jokowi Diisukan Cawe-Cawe dalam Kepengurusan PDIP

Jokowi dikabarkan memberikan tim khusus untuk mengkaji kepengurusan PDIP.

Baca Selengkapnya
PDIP Pastikan Formulir Hendi dan Sri Mulyani Sebagai Bakal Cagub Cawagub Jateng Lengkap
PDIP Pastikan Formulir Hendi dan Sri Mulyani Sebagai Bakal Cagub Cawagub Jateng Lengkap

PDIP menerima lima pendaftaran bakal Cagub dan Cawagub Jateng

Baca Selengkapnya
Prabowo: Pilkada Saya Jamin Tak Ada Intervensi, Jokowi Tak Pernah Nitip Calon
Prabowo: Pilkada Saya Jamin Tak Ada Intervensi, Jokowi Tak Pernah Nitip Calon

Menurut Prabowo, Pilkada diserahkan pada junior di partai, ia menyatakan tak ada masalah siapapun terpilih di Pilkada.

Baca Selengkapnya
Cegah Kotak Kosong, KPU Bakal Perpanjang Pendaftaran Bakal Cagub-Cawagub Pilkada Jakarta
Cegah Kotak Kosong, KPU Bakal Perpanjang Pendaftaran Bakal Cagub-Cawagub Pilkada Jakarta

Perpanjangan masa pendaftaran akan dilakukan guna mengantisipasi skema pasangan calon melawan kotak kosong di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Istana: Meski Dibolehkan UU, Jokowi Belum Ada Rencana Berkampanye
Istana: Meski Dibolehkan UU, Jokowi Belum Ada Rencana Berkampanye

Istana menjelaskan kunjungan Jokowi di Jateng dalam kapasitas sebagai presiden.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Kejutan Jokowi Blak-blakan Soal Putusan MK, Gibran Bisa Jadi Cawapres
VIDEO: Respons Kejutan Jokowi Blak-blakan Soal Putusan MK, Gibran Bisa Jadi Cawapres

Jokowi menolak menanggapi soal putusan MK mengenai persyaratan baru capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya