Sjafrie Sjamsoeddin, kawan Prabowo digadang jadi gubernur DKI
Merdeka.com - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mengusulkan mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno untuk diusung dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta, pada Februari 2017 mendatang. Sjafrie Sjamsoeddin yang juga pernah menjabat Pangdam Jaya, ini menjadi salah satu pertimbangan Partai Gerindra memunculkan nama Jenderal Bintang Tiga itu untuk diusung dalam Pilgub DKI Jakarta.
"Beliau ini (Sjafrie) orang yang sangat dekat dengan masyarakat Jakarta saat itu. Dia dielu-elukan kaum ibu-ibu kala itu. Tepatlah Jakarta dipimpin seorang militer," kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerindra DKI Abdul Ghoni, Minggu (5/22).
Menurut Ghoni, pengalaman Sjafrie menjabat Pangdam Jaya periode reformasi 1998 bisa diandalkan dalam memimpin DKI Jakarta. "Saya pikir beliau sangat baik dalam kepemimpinan di Pangdam, terutama saat reformasi 1998. Kalau di Jakarta kerusuhan cukup dua hari saja, kalau daerah yang lain bisa dua pekan," sambung Ghoni.
-
Kenapa Prabowo memilih Sjafrie? Selain karena kapasitas dan kapabilitasnya, Prabowo memilih Sjafrie sebagai Menteri Pertahanan RI karena merasa cocok bekerja sama dengan sang sahabat.
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
-
Gerindra muncul karena alasan apa? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Kenapa Ganjar melibatkan mantan Panglima TNI? Selain itu, Ketua Harian Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi juga mengisi posisi sebagai wakil ketua TPN Ganjar.
Keyakinan Ghoni itu berkaca saat DKI Jakarta dipimpin Sutiyoso, yang juga mantan Pangdam Jaya. Saat itu, Sutiyoso menjabat gubernur DKI Jakarta selama dua periode yakni 1997-2002 dan 2002-2007.
"Contohnya, saat Soetiyoso memimpin, saat itu gejolak tak begitu dominan tapi pemerintahan sangat baik. Ada pula Soerjadi Soedirja. Banyak Gubernur DKI dari TNI," kata Ghoni.
Namun Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria mengaku belum ada keputusan siapa yang bakal diusung oleh partainya. Menurut dia, proses saat ini tinggal keputusan yang dipilih oleh ketua umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Kita belum putuskan siapa. Nanti dari teman-teman DPD DKI yang sedang melakukan kajian, analisa survei-survei siapa yang harus diusung. Apakah dari internal atau dari eksternal partai," kata Riza.
Hal senada dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Menurut Dasco, keputusan sampai saat ini soal siapa yang akan diusung Gerindra untuk melawan incumbent Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Ya kira-kira minggu depanlah, sekarang masih digodok sama Pak Prabowo," kata Dasco.
Partai Gerindra bisa saja masih enggan terbuka mengenai diusungnya Sjafrie Sjamsoeddin buat melawan Ahok. Namun jika ditelisik dari kedekatannya dengan Prabowo, mantan wakil menteri pertahanan itu bisa saja direstui untuk maju dalam Pilgub DKI mendatang.
Diketahui, Prabowo merupakan atasan Sjafrie saat menjabat Pangdam Jaya. Prabowo saat itu menjabat Pangkostrad.
Sebelum menjabat Pangdam Jaya, pria kelahiran 30 Oktober 1952 ini pernah menjabat sebagai Kasdam Jaya pada tahun 1996. Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Kasdam Jaya, barulah dipercaya menjadi Pangdam Jaya pada tahun 1997.
Pada tahun 1998, Sjafrie Sjamsoeddin menjabat sebagai Aster Kasum TNI yang juga merangkap jabatan sebagai Sahli Polhukam Panglima TNI. Kemudian pada tahun 2001, Letnan Jenderal TNI (Purn.) ini menjabat sebagai Koorsahli Panglima TNI.
Tidak cukup sampai di situ, Sjafrie Sjamsoeddin ternyata pernah menduduki posisi sebagai Kapuspen TNI pada tahun 2002-2005. Masih berlanjut, dia diamanahkan menjadi Sekjen Dephan pada tahun 2005. Hingga akhirnya terpilih menjadi Wamenhan pada tahun 2010.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret kedekatan Prabowo Subianto dan sahabat dekatnya yang seorang jenderal bintang tiga.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku sudah lama mengenal Sjafri dan dirinya sudah sering berkomunikasi pada kala itu.
Baca SelengkapnyaBerikut Jenderal Intelijen berdarah Kopassus pasang badan buat Sjafrie sahabat dekat Menhan Prabowo.
Baca SelengkapnyaKomunikasi Gerindra ke NasDem sudah sampai terkait ingin mengusung keponakan Prabowo Subianto itu.
Baca SelengkapnyaNama Sjafrie Sjamsoeddin ramai dibicarakan lantaran adanya penolakan dirinya masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, sudah ada beberapa nama yang berpotensi diusung Gerindra.
Baca SelengkapnyaSjafrie terlihat menghampiri para pensiunan jenderal darah Kopassus, seperti Agum Gumelar dan Hendropriyono
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo bicara soal kansnya maju di Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut Hendro, sosok Sjafrie yang dikaitkan dengan Orde Baru cukup dianggap sebagai bagian dari sejarah saja.
Baca SelengkapnyaBudi memiliki pengalaman dua periode di DPR sehingga menjadi penilaian lebih untuk memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaPrabowo meminta masyarakat Jawa Tengah memberikan suara untuk Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Baca SelengkapnyaNamun, Gerindra belum bisa memastikan apakah duet itu juga disetujui KIM.
Baca Selengkapnya