Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

SMRC: Kalau mau reshuffle, harus selesai sebelum akhir tahun

SMRC: Kalau mau reshuffle, harus selesai sebelum akhir tahun Kirab Jokowi-JK. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Direktur Eksekutif Lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan menilai perombakan atau reshuffle kabinet jilid II harus dilakukan Presiden Jokowi sebelum akhir tahun. Hal ini agar tidak mengganggu akselerasi ekonomi nasional.

"Jika memang akan melakukan reshuffle (jilid dua) maka harus selesai sebelum akhir tahun ini, karena tahun depan ada pembahasan APBN baru dan pemerintah harus mengakselerasi ekonomi," kata Djayadi Hanan di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (20/10).

Dia mengatakan, salah satu syarat akselerasi ekonomi adalah kondisi politik yang tidak gaduh. Sedangkan perombakan kabinet berpeluang menciptakan kegaduhan politik, sehingga batas waktu melakukan perombakan adalah akhir tahun 2015.

"Karena tahun depan pemerintahan harus berlari, kerja, kerja dan kerja," ucapnya.

Dia menilai, setahun masa pemerintahan cukup bagi Jokowi melakukan penilaian terhadap kinerja menterinya. Kini pilihan presiden jika ingin melakukan perombakan kabinet yakni mengganti menteri berbasis partai atau nonpartai.

"Kalau mengurangi menteri berbasis nonpartai maka harus siap menjelaskan ke publik atas perubahan struktur kementerian yang saat ini masih didominasi kalangan nonpartai. Sedangkan kalau mengganti menteri dari partai maka Presiden harus mengatur agar tidak terjadi kegaduhan," jelas dia.

Menurut Djayadi, presiden bisa melihat tiga ukuran dalam menentukan reshuffle kabinet, yakni dari evaluasi objektif yang didasari hasil pemantauan tim presiden, evaluasi politik yakni memantau perilaku menteri apakah membantu atau justru mengganggu kerja kabinet, serta evaluasi publik melalui hasil-hasil kajian lembaga survei.

Tiga evaluasi itu mutlak dilakukan untuk menghasilkan keputusan obyektif.

"Presiden nanti bisa putuskan menterinya bisa di-reshuffle atau tidak," kata dia.

Sementara itu terkait kementerian mana saja yang dipandang kurang memuaskan kinerjanya saat ini, Djayadi mengatakan, Presiden bisa menilai dari masalah utama yang dihadapi bangsa saat ini.

"Misalnya, dalam mengatasi pengangguran kementerian mana saja yang terlibat, dalam kurangi orang miskin kementerian mana saja yang terlibat, dalam menjaga harga kebutuhan pokok siapa saja terlibat. Presiden bisa mengecek mana yang tidak bekerja dengan baik," tuturnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Minta Revisi UU MK Tidak Tergesa-gesa Disahkan, Ini Alasannya
PDIP Minta Revisi UU MK Tidak Tergesa-gesa Disahkan, Ini Alasannya

Banyak tantangan yang bakal dihadapi bila keuangan negara tak digodok matang.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Rombak Rencana Anggaran untuk Akomodasi Kementerian dan Lembaga Baru
Sri Mulyani Rombak Rencana Anggaran untuk Akomodasi Kementerian dan Lembaga Baru

Restrukturisasi anggaran itu menjadi pekerjaan rumah besar bagi K/L saat ini yang perlu diselesaikan dalam waktu singkat.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Beri Sinyal Bakal Ada Perubahan APBN 2025
Sri Mulyani Beri Sinyal Bakal Ada Perubahan APBN 2025

Penyusunan APBN 2025 telah dilakukan melalui konsultasi langsung dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Begini Skema Pemindahan PNS ke Kementerian Baru Kabinet Prabowo, Harus Rampung Sebelum 2025
Begini Skema Pemindahan PNS ke Kementerian Baru Kabinet Prabowo, Harus Rampung Sebelum 2025

Proses penataan PNS di Kementerian baru atau pecahan tersebut bisa selesai sebelum akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani: Penambahan Komisi dan Kementerian Masih Dikaji Sebaik-baiknya
Puan Maharani: Penambahan Komisi dan Kementerian Masih Dikaji Sebaik-baiknya

Menurut Puan, pengkajian mendalam diperlukan agar menghasilkan keputusan secara komprehensif.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pengakuan Jokowi Kabar Reshuffle Kabinet, Jawab Tegas
VIDEO: Pengakuan Jokowi Kabar Reshuffle Kabinet, Jawab Tegas "Saya Masih Punya Hak!"

Presiden Jokowi menanggapi soal rencana perombakan kabinet jelang purnatugas Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya
Puan Ingatkan APBN 2025 Digunakan untuk Selesaikan Masalah Struktural RI
Puan Ingatkan APBN 2025 Digunakan untuk Selesaikan Masalah Struktural RI

Hal tersebut menurutnya agar menciptakan percepatan kemajuan dan kesejahteraan rakyat yang semakin inklusif.

Baca Selengkapnya
Pertemuan Penting Prabowo dengan Sri Mulyani, Terpampang Foto Jenderal TNI Adik Ipar Soeharto
Pertemuan Penting Prabowo dengan Sri Mulyani, Terpampang Foto Jenderal TNI Adik Ipar Soeharto

Momen Menkeu Sri Mulyani temui Prabowo Subianto sampaikan laporan penting.

Baca Selengkapnya
Kumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih
Kumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih

RAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.

Baca Selengkapnya
Polemik Penyelesaian RUU Perampasan Aset, Puan: Tunggu Ganti Periode
Polemik Penyelesaian RUU Perampasan Aset, Puan: Tunggu Ganti Periode

Puan ingin DPR fokus dengan hal-hal yang harus diselesaikan lebih dahulu sebelum tanggal 1 Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya
PPP Tak Yakin akan Ada Reshuffle Lagi untuk Beri 'Jatah' Demokrat
PPP Tak Yakin akan Ada Reshuffle Lagi untuk Beri 'Jatah' Demokrat

PPP pesimis Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet di akhir 2023.

Baca Selengkapnya
Ketua Banggar DPR: APBN 2025 Disesuaikan dengan Program Strategis Prabowo Subianto
Ketua Banggar DPR: APBN 2025 Disesuaikan dengan Program Strategis Prabowo Subianto

Said Abdullah, mengatakan DPR dan pemerintah telah mengupayakan APBN 2025 ini menjadi jembatan transisi pemerintahan.

Baca Selengkapnya