SMRC sebut Jokowi mampu membawa coattail effect di Pilpres 2019
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan mengatakan elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih unggul di survei dibanding Prabowo Subianto. Jelang 2019, kata Djayadi, Jokowi dan partai pengusungnya mesti harmonis dan konsisten melanjutkan program prorakyat.
"PDIP dan Jokowi harus harmonis dan mendukung program pro rakyat yang antikorupsi. Kemudian tidak buat kegaduhan. Dari Jokowi, dia melanjutkan program yang mendapatkan apresiasi dari rakyat. Infrastruktur, kesehatan, pendidikan, penegakan hukum, stabilitas politik dan perhatian persoalan riil masyarakat, ekonomi, pengangguran dan lapangan pekerjaan," kata Djayadi di Jakarta, Kamis (5/10).
Djayadi juga menuturkan, tak sedikit partai yang akan menganut sistem coattail effect pada Jokowi jelang Pemilu 2019. Efek yang mencalonkan orang populer, partai akan mendapatkan limpahan suara dari orang tersebut.
-
Bagaimana pengaruh caleg terhadap elektabilitas partai? 'Kemudian soal calegnya. Caleg kan sebagai vote gathers, seberapa kuat atau tidaknya ketokohan para caleg juga mempengaruhi dukungan terhadap partai,' tambah Hanggoro.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa yang berpengaruh terhadap partisipasi pemilih? Partisipasi masyarakat dalam Pemilu juga dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap penyelenggara Pemilu dan kontestan.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pemilu? Hasil pemilu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks politik suatu negara. Beberapa faktor yang umumnya dapat memengaruhi hasil pemilu meliputi: 1. Kandidat dan Partai Politik, 2. Isu Pemilu, 3. Faktor Ekonomi, 4. Media Massa, 5. Partisipasi Pemilih, 6. Sistem Pemilu, 7. Peraturan Pemilu, 8. Sentimen Publik, 9. Dukungan Elektoral, 10. Perubahan Demografis.
-
Apa itu Coklit Pemilu? Coklit pemilu adalah singkatan dari pencocokan dan penelitian pemilihan umum bagi daftar pemilih tetap. Melalui kegiatan coklit, petugas akan melakukan pengecekan ulang terhadap data pemilih yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT), untuk memastikan keakuratan dan keabsahan data.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
"Artinya kalau calonkan Jokowi, mereka akan dapatkan limpahan suara karena Jokowi. Maka partai harus mengecek. Pemilih Jokowi ada dua jenis, dari PDIP dan luar PDIP. Partai mengecek dan menganalisis mana yang bukan pendukung pdip dan bisa ditarik ke masing-masing. Efeknya belum terlihat dari partai-partai yang di luar PDIP," jelas dia.
Menurut Djayadi ada beberapa hal yang membuat coattail effect tak berpengaruh meski mendukung Jokowi. Seperti, lanjut Djayadi, partai yang mengalami masalah internal. Efeknya menjadi tidak positif atau efeknya hilang. Karena kalau ada konflik internal, persepsi masyarakat akan negatif kan. Suara menurun, tapi karena mendukung Jokowi bisa positif. Tapi itu hilang karena konflik internal partai.
"Kedua, partai pendukung mungkin belum mengkapitalisasi itu secara maksimal. Belum secara maksimal mengasosiasikan dirinya sebagai pendukung presiden. Ketiga, memang agak sulit kalau partai bukan bagian dari tokoh yang didukung sehingga sangat sulit partai mendapatkan limpahan suara itu. Artinya partai harus mencari tokoh lain," ungkap dia. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres naik signifikan mengalahkan Mahfud MD dan Cak Imin.
Baca SelengkapnyaCoattail effect dari Gibran Rakabuming Raka adalah salah satu faktornya.
Baca SelengkapnyaDjayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
Baca SelengkapnyaReal Count sementara KPU, Golkar meraih 15 persen suara
Baca SelengkapnyaSelisih Golkar dan juara bertahan PDIP hanya tipis
Baca SelengkapnyaCak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.
Baca SelengkapnyaPoltracking mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mengalahkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dengan selisih suara yang besar.
Baca SelengkapnyaPrabowo diasosiasikan sebagai bacapres yang paling direstui Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaNiat pensiun dari percaturan politik Tanah Air, Jokowi malah muncul kembali di Pilkada 2024 dengan 'open jastip' dukungan kepada calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaKemenangan Prabowo-Gibran diyakini karena efek Jokowi
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Ketua DPD Golkar Jawa Timur, M Sarmuji.
Baca Selengkapnya