SMRC Ungkap Penyebab Airlangga Didekati Kelompok Agamis
Merdeka.com - Rencana Partai Golkar menempatkan Ketum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden untuk 2024 direspon positif oleh kelompok agamis. Peneliti senior Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menyatakan, ketertarikan komunitas Muslim dalam mendorong Airlangga untuk mengambil calon dari kalangan agamis merupakan hal wajar.
Menurut Saidiman, pembentukan poros nasionalis-religius menandakan politik Indonesia masih dikendalikan faktor sosiologis. Di mana latar belakang demografis keagamaan dianggap penting dan relevan.
Pernyataan Saidiman juga merespons banyaknya desakan dari kelompok agamis, seperti Muhammadiyah dan partai politik berbasis agama, semisal PPP, PKB, juga PAN, yang meminta Airlangga Hartarto menempatkan tokoh dari perwakilan komunitas Muslim sebagai calon wakil presiden untuk 2024.
-
Bagaimana Pantarlih Pilkada 2024 dipilih? Pengumuman Pendaftaran Calon Pantarlih/PPDP: Tahap ini berlangsung dari tanggal 5 Juni hingga 9 Juni 2024. Selama periode ini, informasi mengenai pendaftaran calon Pantarlih akan diumumkan kepada publik.Penerimaan Pendaftaran Calon Pantarlih/PPDP: Pendaftaran calon Pantarlih dibuka mulai dari tanggal 5 Juni hingga 12 Juni 2024. Calon yang berminat dapat mengajukan pendaftarannya selama periode ini. Penelitian Administrasi Calon Pantarlih/PPDP: Penelitian administrasi untuk calon Pantarlih dilakukan dari tanggal 6 Juni hingga 13 Juni 2024. Pada tahap ini, berkas dan kelengkapan administrasi para calon akan diperiksa untuk memastikan bahwa semua persyaratan telah terpenuhi.Pengumuman Hasil Seleksi Calon Pantarlih/PPDP: Hasil seleksi calon Pantarlih akan diumumkan pada tanggal 14 Juni hingga 16 Juni 2024. Calon yang lolos seleksi administrasi akan melanjutkan ke tahap berikutnya.Pemetaan TPS: Pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dijadwalkan berlangsung dari tanggal 17 Juni hingga 22 Juni 2024. Pada tahap ini, Pantarlih akan menentukan lokasi TPS untuk memastikan kemudahan akses bagi para pemilih. Penetapan Nama Hasil Seleksi Pantarlih/PPDP: Nama-nama hasil seleksi Pantarlih akan ditetapkan pada tanggal 23 Juni 2024. Daftar final anggota Pantarlih yang telah lolos seleksi akan dipublikasikan.Pelantikan Pantarlih/PPDP: Pelantikan anggota Pantarlih akan dilakukan pada tanggal 24 Juni 2024. Setelah dilantik, Pantarlih resmi mulai menjalankan tugasnya hingga 25 Juli 2024.
-
Bagaimana cara masyarakat memilih pemimpin? Pilkada dilakukan secara langsung oleh masyarakat melalui pemungutan suara. Setiap pemilih memberikan suaranya untuk memilih pasangan calon yang dianggap paling mampu dan sesuai dengan aspirasi mereka dalam memimpin daerah tersebut.
-
Bagaimana masyarakat memilih pemimpin? Dalam Pilkada, masyarakat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang dianggap paling cocok untuk memimpin dan mengelola daerah mereka. Pemimpin yang dipilih melalui Pilkada diharapkan dapat menjadi perwakilan dari keinginan dan aspirasi masyarakat, serta mampu memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pemilu? Hasil pemilu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks politik suatu negara. Beberapa faktor yang umumnya dapat memengaruhi hasil pemilu meliputi: 1. Kandidat dan Partai Politik, 2. Isu Pemilu, 3. Faktor Ekonomi, 4. Media Massa, 5. Partisipasi Pemilih, 6. Sistem Pemilu, 7. Peraturan Pemilu, 8. Sentimen Publik, 9. Dukungan Elektoral, 10. Perubahan Demografis.
-
Pilkada 2024 memilih apa? Pada Pilkada 2024, masyarakat akan memilih gubernur dan wakil gubernur untuk tingkat provinsi, wali kota dan wakil wali kota untuk tingkat kota, serta bupati dan wakil bupati untuk tingkat kabupaten.
-
Bagaimana cara memilih di Pemilu 2024? Sebagaimana tertuang dalam Pasal 353 ayat 1 Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, 'Pemberian suara untuk Pemilu dilakukan dengan cara mencoblos satu kali.
“Airlangga Hartarto ditempatkan sebagai wakil kelompok abangan atau nasionalis. Jika dia maju sebagai calon presiden, maka wakil yang ideal dalam perspektif ini adalah tokoh yang berasal dari kalangan kelompok atau partai Islam,” katanya saat dihubungi, Rabu (6/10).
Menurutnya, di luar paradigma tersebut juga berkembang pendekatan lain yakni psikologis dan pilihan rasional. Kata dia, pertimbangan publik untuk memilih bukan sekadar kesamaan latar belakang sosiologis dan demografi. Tetapi, terkait dengan persepsi atas kualitas personal tokoh.
“Mereka yang dipersepsi memiliki pengalaman, integritas dan dekat dengan publik, akan lebih mudah untuk meraih dukungan publik, apa pun latar belakang demografisnya,” tutur Saidiman.
Terkait hal tersebut, Saidiman menilai, Airlangga memiliki keunggulan untuk lebih mengedepankan kualitas personalnya. Menurutnya, Airlangga adalah tokoh sentral dalam pemulihan ekonomi, kesehatan, dan akselerasi pembangunan di masa-masa sulit.
“Jika ini berhasil disosialisasikan dengan baik ke publik, saya kira publik akan lebih terbuka untuk menerima. Fakta bahwa mulai banyak elite yang memperhitungkan Airlangga adalah bukti bahwa dia memiliki daya tarik elektoral yang cukup tinggi berdasarkan kinerja dan platform yang melekat pada dirinya sejauh ini,” kata Saidiman.
Seperti diketahui, rencana Partai Golkar menempatkan Airlangga sebagai calon presiden untuk 2024 belakangan direspon positif oleh kelompok agamis. Muhammadiyah, misalnya, yang meminta Airlangga meminang tokoh dari Muhammadiyah atau NU sebagai cawapres.
Selain organisasi kemasyarakatan, partai politik berlatar agama juga melakukan hal serupa. PPP, misalnya, yang berencana menduetkan Airlangga dengan Suharso Manoarfa, atau PAN yang menyodorkan nama Sutrisno Bachir sebagai calon pendamping Airlangga.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkap hasil survei terbaru jelang Pilkada Banten 2024.
Baca SelengkapnyaMaruarar menyampaikan bahwa sepertinya PDIP tidak hanya melihat calon dari elektabilitasnya saja
Baca SelengkapnyaPKB memutuskan Acep Adang Ruhiat yang diusung untuk posisi Cawagub Jabar.
Baca SelengkapnyaGolkar balik badan memutuskan mengusung pasangan Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, ada semacam astral self dari masyarakat Jakarta pada Pilkada kali ini.
Baca SelengkapnyaBias dapat memengaruhi sikap seseorang terhadap orang lain, terutama dalam konteks sosial atau profesional.
Baca SelengkapnyaSampel berasal dari seluruh Kota Administratif di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang terdistribusi secara proporsional.
Baca Selengkapnya