Soal Bajak Kepala Daerah, NasDem Tak Merasa Disindir PDIP
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan, partainya selalu mendidik kadernya yang ingin menjadi kepala daerah. Kata dia, PDIP selalu mengedepankan kadernya untuk menjadi kepala daerah dibanding harus membajak kader partai lain.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai NasDem Irma Chaniago mengaku tidak ambil pusing. Walaupun selama ini NasDem termasuk partai yang paling sering membajak kader partai lain untuk dicalonkan di Pilkada.
"Kenapa harus merasa tersindir? NasDem tidak ingin masuk mengomentari dapur partai lain, mari kita jaga kader kita masing-masing dengan apresiasi, sehingga kader tersebut akan memiliki loyalitas," kata Irma pada merdeka.com, Rabu (7/8).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap politiknya? 'Memberikan usulan kepada Ibu Megawati Sukarnoputri selaku ketua umum PDIP pemegang hak prerogatif kongres untuk kemudian disanalah (Rakernas) PDIP akan menentukan sikap politiknya. Akan berada di dalam atau di luar pemerintahan,' ungkapnya.
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
Irma justru mengingatkan ada baiknya setiap partai menghargai kinerja kadernya. Menghargai kinerja maka akan berpengaruh juga pada loyalitas kader tersebut.
"Yakinlah, jika tidak ada apresiasi atas kinerja seseorang, maka jangan pernah harapkan loyalitas dari kader tersebut," ungkapnya.
Tambahnya NasDem adalah partai baru yang selalu terbuka untuk siapapun yang ingin bergabung. Selama masih memiliki visi dan misi yang sama maka tidak ada salahnya kader lain pindah ke NasDem.
"Meskipun yang bersangkutan tidak dari awal bersama NasDem, sepanjang yang bersangkutan memiliki visi dan misi yang sama dan sepakat dengan restorasi Indonesia maka tidak ada persoalan apakah dia kader baru atau kader lama," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno membantah ucapan Hasto itu adalah sindiran ke rekan koalisinya yakni Partai NasDem. Seperti diketahui, sebelum Pemilu 2019 NasDem banyak membajak kader partai lain untuk maju dalam pencalegan.
"Tidak demikian (tidak menyindir). Beberapa caleg Gerindra dulu adalah kader PDIP-P. Banyak kader Golkar yang pindah ke Nasdem, Hanura dan Berkarya. Fenomena pindah partai sudah jamak terjadi," kata Hendrawan pada Merdeka.com, Rabu (7/8).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto bilang kunci utama PDIP menghadapi Pilkada November mendatang adalah soliditas
Baca SelengkapnyaHasto menyebut desa menjadi benteng dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menanggapi isu Kaesang Pangarep yang akan maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai pilkada merupakan satu kesatuan kekuatan partai dengan paslon dengan tim pemenangan yang menyatu dengan rakyat.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, acara Apel Siaga Perubahan sengaja dimobilisasi. Berbeda dengan acara yang dirancang PDIP untuk menangkan Ganjar.
Baca SelengkapnyaBukan hanya upaya mengganjal bakal calon kepala daerah dari PDI Perjuangan, namun upaya serupa juga dialami partai-partai politik lain.
Baca SelengkapnyaAlih-alih menanggapi proses tindaklanjut kerja sama dengan Anies, Hasto justru menegaskan PDIP sudah memiliki sejumlah nama yang sudah masuk dalam radarnya.
Baca SelengkapnyaPDIP tengah mencermati tokoh-tokoh yang berprestasi untuk maju di Pilkada 2024
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, mengatakan sebagian besar figur calon kepala daerah yang mereka dukung adalah kader murni partai.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan intimidasi terhadap pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud Md terjadi sejumlah tempat.
Baca Selengkapnya"Kita tunggu muktamar PKB. PKB juga baru melakukan langkah konsolidasi," kata Hasto
Baca SelengkapnyaHasto menegaskan, PDIP akan mendorong sistem kaderisasi secara sistemik.
Baca Selengkapnya