Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Soal Big Data Penundaan Pemilu, NasDem: Butuh Dialog Tak Hanya Membebek Data Semata

Soal Big Data Penundaan Pemilu, NasDem: Butuh Dialog Tak Hanya Membebek Data Semata Partai Nasdem. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menilai, untuk isu penundaan Pemilu tidak bisa hanya berpaku pada data saja. Seharusnya banyak aspek yang menjadi pertimbangan untuk penundaan pemilu.

"Banyak aspek yang kemudian menjadi pertimbangan kita. Dan demokrasi adalah pertimbangan yang kita pilih, konstitusi juga," ujar Willy kepada wartawan, dikutip Kamis (17/3).

Sebagai referensi, Big Data tidak masalah dilihat sebagai pengambilan keputusan. Tetapi agar seimbang data itu juga dipadukan dengan kebijaksanaan.

Orang lain juga bertanya?

Willy mengatakan, dalam berpolitik ada kebijaksanaan berlaku dalam pengambilan keputusan. Bukan hanya mengiku mentah-mentah data begitu saja. Harus dikombinasikan dengan profesionalisme, integritas dan moralitas.

"Kenapa politik itu dianggap memiliki seninya, memiliki kebijaksanaan, di sana lah kebijaksanaan berlaku, tidak hanya membebek pada data semata-mata. Kita harus melihat siapa, kita harus mengatakan harus dikombinasikan antara profesionalisme dengan integritas dan moralitas," kata Willy.

Perlu Dialog Banyak Pihak Terkait Penundaan Pemilu

Penundaan Pemilu ini perlu dialog banyak pihak. Termasuk mendengar aspirasi dengan berdialog bersama masyarakat. Perlu adanya konsensus bersama untuk mengambil keputusan penundaan Pemilu.

"Prosesnya ini kan bukan sesuatu hal take it for granted, dibutuhkan benar sebuah dialog untuk menyelaraskan semua kepentingan. Ini bukan lagi masalah kalah menang, bukan masalah banyak-banyakan lagi, tapi negara ini mau diarahkan kemana, karena semua dibutuhkan dialog dan konsensus bersama," jelas Willy.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara di channel YouTube Deddy Corbuzier pada Jumat (11/3) Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim punya big data terkait keinginannya rakyat soal penundaan pemilu 2024.

"kita kan punya big data saya ini lihat ya punya big data big data itu meng-grab kira kira 110 juta, iya 110 juta macam macam facebook, kadang kadang orang main twitter, twitter itu kira kira 10 juta lah," kata Luhut.

Menurutnya, rakyat menengah ke bawah ingin kondisi hidup tenang dan lebih menginginkan ekonomi. Mereka tidak mau kondisi politik yang gaduh seperti Pilpres 2019.

"kalau menengah ke bawah itu pokoknya pengen tenang, ingin bicara ekonomi tidak mau lagi seperti kemarin kita kan sakit gigi dengar apa itu kampret, cebonglah, kadrun lah itu kan menimbulkan gak bagus," ucapnya.

Luhut Klaim Masyarakat Kritisi Dana Pemilu 2024

Dia menambahkan rakyat Indonesia juga mengkritisi dana Rp100 triliun lebih untuk Pemilu 2024 yang digelar serentak.

"Ya kita coba tangkap dari publik dari data data itu ya bilang kita mau menghabisi Rp 100 triliun lebih untuk milih ini keadaan begini ngapain sih ya untuk pemilihan presiden dan pilkada, kan serentak," ucapnya.

Luhut melanjutkan, seharusnya aspirasi rakyat soal penundaan pemilu 2024 dipertimbangkan partai. Sebab, masyarakat adalah konstituen partai.

"Ya itu rakyat ngomong. Nah, ceruk ini kan ada di Partai Demokrat, ada di Partai Gerindra, PDIP, ada yang di PKB, ada yang di Golkar, ada di mana-mana ceruk ini. Ya nanti kan dia akan lihat, mana yang mendengar suara kami," kata dia.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
NasDem Tolak Pilkada 2024 Dimajukan, Singgung Negara Bisa Kacau
NasDem Tolak Pilkada 2024 Dimajukan, Singgung Negara Bisa Kacau

Partai NasDem menolak Pilkada 2024 dimajukan pada bulan September.

Baca Selengkapnya
Usulan Pilkada 2024 Ditunda Kembali Mengemuka
Usulan Pilkada 2024 Ditunda Kembali Mengemuka

Usulan penundaan Pemilu 2024 kali ini diutarakan Bawaslu.

Baca Selengkapnya
NasDem: Pilkada Jakarta Banyak Digadang untuk Lucu-Lucuan
NasDem: Pilkada Jakarta Banyak Digadang untuk Lucu-Lucuan

NasDem menilai sosoklah yang harus lebih menonjol dibanding partai di Pilkada.

Baca Selengkapnya
Kelakar NasDem Usai PDIP Lirik Anies di Pilgub Jakarta: Tak Jarang Sesama Barisan Sakit Hati Bertemu
Kelakar NasDem Usai PDIP Lirik Anies di Pilgub Jakarta: Tak Jarang Sesama Barisan Sakit Hati Bertemu

Willy mengatakan, tak dipungkiri Anies Baswedan saat ini banyak dilirik oleh partai politik (parpol).

Baca Selengkapnya
Bawaslu Usul Pilkada 2024 Ditunda, Komisi II DPR: Mengada-ada dan Lampaui Kewenangan
Bawaslu Usul Pilkada 2024 Ditunda, Komisi II DPR: Mengada-ada dan Lampaui Kewenangan

DPR meminta Bawaslu fokus menjalankan tugas pokok.

Baca Selengkapnya
Wakil Ketua Komisi II DPR: Tidak Perlu Wacana Penundaan Pemilu, Nanti Isunya Liar
Wakil Ketua Komisi II DPR: Tidak Perlu Wacana Penundaan Pemilu, Nanti Isunya Liar

Menurut Saan pelaksanaan Pemilu saat ini sebaiknya dijalankan sesuai UUD.

Baca Selengkapnya
Anies Akui Belum Ada Pembahasan Lanjutan dengan NasDem Terkait Peluang Diusung Pilgub DKI
Anies Akui Belum Ada Pembahasan Lanjutan dengan NasDem Terkait Peluang Diusung Pilgub DKI

Anies belum mengambil keputusan terkait maju atau tidak di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Respons Mahfud MD Soal Bawaslu Usul Pilkada 2024 Ditunda: Enggak Relevan
Respons Mahfud MD Soal Bawaslu Usul Pilkada 2024 Ditunda: Enggak Relevan

Mahfud menyebut jika ada kesulitan dalam penyelenggaraan Pilkada seharusnya diatasi bukan ditunda.

Baca Selengkapnya
KSP soal Usulan Bawaslu Pilkada 2024 Ditunda: Pemerintah Tetap Ikut Skenario Undang-Undang
KSP soal Usulan Bawaslu Pilkada 2024 Ditunda: Pemerintah Tetap Ikut Skenario Undang-Undang

KSP meminta penyelenggara Pemilu tetap fokus menjalankan tugas.

Baca Selengkapnya
NasDem Belum Tentu Usung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta Jika Kalah Pilpres
NasDem Belum Tentu Usung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta Jika Kalah Pilpres

Berdasarkan hasil quick count dan real count sementara, Prabowo-Gibran unggul jauh dari dua pesaingnya. Prabowo-Gibran bahkan menang satu putaran.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Ungkap NasDem Evaluasi Usulan Hak Angket Pemilu 2024: Kami Serahkan ke Kawan-Kawan Ingin Meneruskan
Surya Paloh Ungkap NasDem Evaluasi Usulan Hak Angket Pemilu 2024: Kami Serahkan ke Kawan-Kawan Ingin Meneruskan

Surya Paloh mengakui, NasDem awalnya mendukung usulan hak angket semata-semata karena penghormatan kepada hak konstitusional dimiliki seluruh anggota dewan.

Baca Selengkapnya
Wamendagri Bima Arya Tekankan Pentingnya Aktifkan Desk Pilkada di Daerah
Wamendagri Bima Arya Tekankan Pentingnya Aktifkan Desk Pilkada di Daerah

Bima Arya Sugiarto menegaskan pentingnya mengaktifkan desk Pilkada di daerah untuk memastikan kelancaran proses Pilkada.

Baca Selengkapnya