Soal calon Ketum Golkar, Yorrys sebut tinggal lihat gesture Jokowi
Merdeka.com - Internal Partai Golkar gonjang ganjing menyikapi kondisi sang ketua umum, Setya Novanto. Dia telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP, sempat diusulkan masuk daftar pencarian orang (DPO) dan kini terbaring di rumah sakit menjalani perawatan setelah mengalami kecelakaan di kawasan Permata Hijau.
Politisi senior partai mendorong pergantian ketua umum. Mekanismenya melalui musyawarah nasional luar biasa (Munaslub). Politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan kondisi saat ini harus segera ditindak lanjuti.
"Tetapi kalau dengan kejadian sekarang ini maka tidak ada alternatif lain bahwa itu segera harus ada perubahan dalam waktu yang secepat-cepatnya," kata Yorrys saat dihubungi, Jumat (17/11).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang akan menjadi pemimpin Golkar di masa depan? Selanjutnya Menko Airlangga mengatakan bahwa calon ASN yang direkrut tentu bisa mengisi posisi kunci sebagai future leaders dan memegang jabatan kritikal yang akan menjalankan birokrasi berkelas dunia dalam Visi Indonesia Maju 2045.
-
Siapa yang ingin Airlangga memimpin Golkar? Kendati begitu, mayoritas pengurus dan kader Partai Golkar menginkan Airlangga melanjutkan kepemimpinannya.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
Terkait siapa yang akan menggantikan Novanto, Yorrys menyarankan melihat keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab Golkar adalah partai pendukung Jokowi. Salah satu kader yang menurutnya cocok menjadi pemimpin partai adalah Airlangga Hartanto.
"Sehingga Golkar ini harus bisa, Golkar kan user nya sekarang itu pemerintah negara Jokowi kita tinggal lihat gesturenya Jokowi bagaimana dia mau ke siapa dan hampir sekarang itu kelihatannya ke Airlangga Hartanto," tambahnya.
Pergantian itu menurutnya perlu dilakukan, sebab, sebentar lagi akan ada tahun politik dan juga pemilihan kepada daerah di tahun 2018.
"Karena tahun depan januari sudah penetapan kepala kepala daerah itu kan dan ini mungkin Minggu depan kita sudah mulai melakukan konsolidasi sesuai dengan mekanisme organisasi," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Senior Golkar Musfihin Dahlan mengusulkan Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar bersama Bahlil Lahadalia sebagai Sekjen.
Baca SelengkapnyaSenior Partai Golkar Musfihin Dahlan mengungkapkan alasan mengusulkan Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, beredar surat sejumlah politisi senior Golkar yang meminta Jokowi menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaRumor Jokowi akan menjadi Ketum Golkar muncul menyusul beredarnya surat sejumlah politisi senior Golkar yang meminta Jokowi menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaRapat Dewan Pakar menghasilkan tiga poin penting untuk langkah partai berlogo pohon beringin itu di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIcal tetap berpegang pada keputusan Rapat Pimpinan Nasional partainya yakni memajukan Airlangga.
Baca SelengkapnyaKetum Golkar Airlangga Hartarto menyinggung Koalisi Indonesia Maju (KIM) 'Plus' untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaBahlil Lahadalia merespons usulan politisi senior Partai Golkar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Ketua Umum Golkar.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi akan masuk Partai Golkar merupakan desas-desus lama yang terus digulirkan.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, Golkar masih solid sesuai keputusan rapat kerja nasional.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut, soal wacana Jokowi menjadi penasihat belum pernah dibahas
Baca Selengkapnya