Soal cawapres di Pilpres 2019, Golkar serahkan ke Jokowi
Merdeka.com - Partai Golkar telah menyatakan dukungannya kepada Joko Widodo untuk kembali menjabat sebagai presiden di periode kedua. Selain dukungan, muncul rumor partai Golkar akan mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai pendamping Jokowi di Pilpres 2019.
Namun wacana menduetkan Jokowi-Sri Mulyani dibantah oleh Politisi Partai Golkar Zainudin Amali. Zainudin mengatakan, partainya tidak akan mendikte Jokowi soal siapa calon yang cocok mendampinginya sebagai cawapres.
"Jadi Sri Mulyani itu kita belum pernah mendiskusikan apapun. Tidak boleh mendikte Jokowi, seandainya pun beliau sudah kita calonkan sebagai Presiden, maka biarkan lah beliau yang memilih siapa yang paling cocok untuk wakilnya," kata Zainudin di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9).
-
Kenapa Sri Mulyani bertemu Jokowi? 'Ya betul. Pukul 14.30 WIB, Bu Menkeu diagendakan untuk diterima Bapak Presiden di Istana Merdeka, untuk melaporkan hal-hal yang terkait pelaksanaan APBN 2024,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).
-
Kapan Sri Mulyani bertemu Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat terbatas dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2).
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Siapa yang hadir di rapat Sri Mulyani dan Jokowi? Rapat itu juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
Dengan tegas, Zainudin menyebut usulan Sri Mulyani sebagai calon wakil Jokowi bukan resmi dari partai dan hanya sikap politik perseorangan. Dia mengaku tidak setuju dengan usulan itu. Alasannya, adalah memberikan kebebasan kepada Jokowi untuk memilih sendiri pendampingnya.
"Dan itu bukan secara resmi partai itu suara perorangan pikiran perorangan, jadi silakan saja. Tapi saya sebagai pengurus DPP Golkar belum pernah membahas itu dan kalau dibahas itu. Saya akan tidak setuju mencarikan wapres untuk Pak Jokowi silahkan beliau cari sendiri," tegasnya.
"Diskusi biasa saja dan belum resmi usulan partai dan saya pribadi saya tdk setuju mengusulkan siapapun untuk menjadi calon Pak Jokowi. Beri kebebasan kepada beliau untuk menentukan siapa yang cocok untuk beliau," sambung Zainudin. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menjawab mengenai dukungannya ke PDIP dan Ganjar Pranowo di 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengusulkan, Presiden Jokowi memimpin Parpol koalisi pengusung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMenurut Ujang, penentuan dan pengumumannya tinggal menunggu waktu saja.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran memenangkan pilpres 2024 versi penghitungan cepat atau quick count.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi masuk dalam bursa ketua umum Partai Golkar semakin kencang. Jokowi akhirnya merespons isu tersebut.
Baca SelengkapnyaDirektur eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya berpandangan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju bisa dipertimbangkan menjadi Cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaUntuk menentukan Cawapres Ganjar, Megawati ternyata juga berdiskusi dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengaku senang dan akan sangat terbuka untuk bersinergi dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMasing-masing partai pendukung Prabowo mengusulkan nama calon wakil presiden.
Baca SelengkapnyaSarmuji mengatakan Golkar perlu berkoalisi dengan partai lain untuk menggenapkan total kursi menjadi 10 untuk mengusung Bayu.
Baca SelengkapnyaSoal wacana Khofifah masuk Tim Kampanye Nasional (TKN), kata Ace masih dikalkulasikan untuk masuk struktur.
Baca Selengkapnya