Soal dalang penolak kampanye Ahok, PDIP bikin suasana tambah gaduh
Merdeka.com - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat selalu mendapatkan penolakan saat sedang berkampanye. Baik Ahok maupun Djarot didemo oleh warga yang kebanyakan tak terima wilayahnya dimasukki oleh Ahok yang sedang terbelit kasus penistaan agama.
Terkait hal itu, PDIP sebagai pengusung utama Ahok-Djarot menyatakan bahwa penolakan yang dilakukan telah diorganisir pihak tertentu. Bahkan PDIP mengaku telah mengantongi nama yang menjadi dalang aksi warga menolak Ahok-Djarot saat sedang kampanye.
"Sejak awal kami sudah tahu siapa yang menggerakannya. Ya teman-teman wartawan sudah tahu lah informasi itu. Pihaknya dari mana itu semua jelas yang memobilisasi siapa," bebernya kepada wartawan saat menghadiri acara konsolidasi internal di kantor DPD PDIP, Jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan, Minggu (20/11).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap terkait menjadi oposisi? Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu penghitungan resmi dari KPU sebelum menentukan kesiapan menjadi oposisi.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Ahok ditolak warga di Ciracas ©2016 Merdeka.com
Sayang, Masinton menolak membeberkan siapa dalang tersebut. Dia hanya berpesan kepada orang yang menjadi dalang di balik itu semua untuk tak mengganggu calon lain, khususnya Ahok-Djarot saat kampanye.
"Kami tidak pernah mengganggu kegiatan kampanye sosialisasi calon lain. Kami minta juga supaya calon lain jangan mengganggu jadwal kegiatan kampanye sosialisasi pasangan calon Pak Ahok dan Pak Djarot. Dan tugas kami adalah penjaganya," tutup Masinton.
Namun pernyataan Masinton ini dinilai hanya menambah kisruh konstelasi Pilgub DKI 2017. Pengamat POlitik dari Universitas Nasional, Afvan Alfian meminta agar PDIP sebaiknya tak melempar isu liar.
"Sebaiknya ini semua diserahkan ke mekanisme yang berlaku. Dalam arti kan sudah dilapor ke Bawaslu. Bawaslu harus segera merespon pengaduan dari pihak Ahok-Djarot," kata Alfan saat dihubungi merdeka.com, Minggu (20/11).
Djarot didemo ©2016 merdeka.com
Alfan menilai, pernyataan yang dilontarkan oleh Masinton menjadikan suasana Pilkada yang penuh dengan aksi tuduh menuduh semakin kisruh. Menurut dia, tanpa ada bukti yang kuat, tuduhan itu jutsru akan menghilangkan kesan terzolimi yang didapatkan pihak Ahok.
"Saya kira itu merupakan komentar yang membuat masyarakat menjadi penasaran siapa sesungguhnya pelaku, siapa orang itu. Suasana pilkada di DKI saling tuduh menuduh. Suasana akan menjadi lebih gaduh karena saling menuduh. Masyarakat menjadi bingung dan penasaran ingin tahu siapa yang dianggap aktornya itu," paparnya.
Lebih lanjut, Alfan mengatakan, tuduhan yang dilontarkan Masinton juga dirasa akan menghilangkan rasa simpati warga Ibukota kepada Ahok-Djarot.
"Kalau seandainya partai pengusung dan tim pemenangan tidak melontarkan tudingan-tudingan justru masyarakat akan simpati. Tapi kalau saling tuduh justru akan mengurangi rasa simpatik," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaPadahal, sempat muncul nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan diusung oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaAnies dan DPP PDIP berkomunikasi secara intens saat masa pendaftaran calon kepala daerah dibuka pada Selasa (27/8).
Baca SelengkapnyaOno Surono mengatakan, Anies Baswedan memenuhi semua unsur kriteria untuk memimpin Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPDIP mencium ada upaya membegal partainya melalui Kongres PDIP yang bakal digelar dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaSemua spanduk yang terpasang di beberapa lokasi itu dengan tulisan atau isi yang sama, namun berlatar warna yang berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca Selengkapnya