Soal dana aspirasi Rp 11,2 T, KPK minta DPR hati-hati menggunakannya
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Zulkarnain memenuhi panggilan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk membahas Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) atau dana aspirasi. Dia menilai, program senilai Rp 11,2 triliun ini butuh kehati-hatian dalam menjalankannya nanti.
Oleh karena itu, KPK memberi beberapa saran kepada DPR terkait perencaaan program dana aspirasi tersebut. Hal ini tentunya agar pembangunan di daerah pemilihan bisa tercapai dengan baik dan tidak menimbulkan masalah serius.
"Kami lebih beri perhatian terkait perencanaan kegiatan programnya dan aspek budaya pelaksananya. Dari aspek kewenangan tentu ada dasar hukumnya. Keinginan yang baik tentu diharapkan tercapai dengan baik sehingga tak timbulkan masalah serius," kata Zulkarnain di Gedung DPR RI, Selasa (23/6).
-
Apa itu profil risiko? Profil risiko adalah indikator yang menggambarkan seberapa besar toleransi seseorang terhadap risiko dalam investasi. Ini mencakup kemampuan seseorang untuk menerima potensi kerugian demi mengejar imbal hasil.
-
Bagaimana cara mencegah komplikasi? Komplikasi merupakan penyakit yang bisa dicegah sedini mungkin dengan rutin mengatur pola hidup sehat.
-
Mengapa DPR ingatkan OJK untuk hati-hati? Menurut kami, rencana pencabutan moratorium ini harus dilakukan secara hati-hati dengan berbagai pertimbangan yang komprehensif.
-
Siapa saja yang berisiko? Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS.
-
Siapa yang menegaskan pentingnya risk awareness? Direktur Utama BRI Sunarso menekankan pentingnya risk awareness untuk para bankir di tengah ketidakpastian ekonomi secara global.
-
Kenapa penting cegah komplikasi diabetes? Ketidakstabilan diabetes dapat berujung pada berbagai komplikasi serius, seperti masalah jantung, gangguan penglihatan, serta kerusakan pada ginjal dan saraf. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan pengelolaan yang komprehensif terhadap penyakit ini.
Selain itu, Zulkarnain juga mengimbau agar DPR bisa lebih hati-hati dalam mengalokasikan dana aspirasi. Menurutnya, dalam pelaksanaan harus ada kejelasan, petunjuk teknis dari eksekutor pelaksana.
"Dari tim lembaga harus ditinjau sejauh mana kesiapan, pertanggungjawaban dan hasil yang diharapkan. Kalau sistemnnya tak baik tentu risiko-risiko harus kita antisipasi. Kami berharap DPR perlu kehati-hatian dan kesiapan yang matang untuk pemerataan pembangunan daerah bisa terwujud," imbuh Zulkarnain.
Sementara itu, Zulkarain menambahkan, DPR harus memperhatikan sinkronisasi dengan program-program lain di daerah. "Kita kerjasama dengan daerah mengamati kegiatan anggaran. Nyatanya tidak lebih dari 30 persen untuk belanja modal. Ini kecil lagi. Andaikata perlu perhatian khusus tentu kita harapkan pembangunan daerah terwujud," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga transaksi keuangan itu untuk kepentingan penggalangan suara.
Baca SelengkapnyaMerespons itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua yang ilegal dicek sesuai aturan hukum.
Baca SelengkapnyaKPU menerima surat dari PPATK terkait dugaan transaksi mencurigakan peserta Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPPATK menemukan transaksi mencurigakan di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAkibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaMenurutnya, ancaman tersebut semakin serius dan berpotensi mengganggu integritas dan keadilan dalam proses pemilu, terutama menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDKPP mengingatkan KPU agar berhati-hati sehingga penetapan DCT tidak menimbulkan banyak aduan.
Baca SelengkapnyaAngka transaksi mencurigakan tersebut mencapai triliunan rupiah dari ribuan nama.
Baca SelengkapnyaLaporan tersebut dalam kurun waktu 1 Januari hingga 28 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca SelengkapnyaPenghitungan kerugian ekonomi negara bisa menjadi pertimbangan hakim dalam memutus perkara korupsi.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta merekomendasikan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk segera memproses usulan kenaikan dana bantuan parpol tersebut.
Baca Selengkapnya