Soal Debat Perdana, KPU Dinilai Gagal Penuhi Janji ke Masyarakat
Merdeka.com - Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sigit Pamungkas mengkritik pelaksanaan debat capres-cawapres tahap pertama pada 17 Januari lalu. Dia menilai KPU periode kali ini gagal memenuhi janji untuk membuat suasana debat yang memuaskan hasrat keingintahuan publik.
"Pertama itu tadi bahwa janji untuk Membuat suatu debat yang membuat publik terpuaskan tidak terpenuhi," katanya di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1).
Dia menilai hal itu terjadi karena KPU memberikan kisi-kisi pertanyaan pada peserta debat. Sehingga peserta debat tidak bisa menjawab pertanyaan panelis secara spontan.
-
Kenapa PKB heran debat capres tanpa doa? 'Maksud saya begini, kita ini umat beragama, biasa di momen-momen lain melakukan doa kenapa ini mengheningkan cipta di Taman Pahlawan,' katanya usai debat di JCC, Jakarta, Jumat (22/12).
-
Kenapa KPU ubah format debat? 'Sehingga publik makin yakin dengan penampilan mereka pada saat debat,' kata Hasyim Jumat (1/12).
-
Bagaimana KPU menjamin soal debat capres tidak bocor? '(Jamin kerahasiaan soal agar enggak bocor) Intinya semua tim pasangan calon sudah tahu temanya,' kata Hasyim.
-
Siapa yang protes panelis debat? Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memprotes soal dua panelis debat capres yang berasal dari Universitas Pertahanan.
-
Siapa yang hadir dalam diskusi tentang putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024? Hadir juga Guru Besar Bidang Hukum Prof. Romli Atmasasmita, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat.
-
Kenapa ada debat capres? Tujuan dari debat sendiri adalah untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam mengenai suatu isu, dan juga untuk menemukan solusi atau keputusan yang terbaik.
"KPU menyampaikan kisi-kisi ke kandidat ternyata bukan kisi-kisi, yang disampaikan adalah pernyataan 20 pertanyaan yang ternyata berbeda seperti yang disampaikan," ungkapnya.
Selain itu, Sigit juga menilai waktu untuk menjawab pertanyaan bagi pasangan calon terlalu singkat. Moderator debat juga ia anggap selalu memaksa pasangan calon menjawab sesuai dengan waktu yang ditentukan.
"Moderator sering memaksa kandidat berbicara padahal waktu itu kandidat tidak harus menghabiskan waktu," ujarnya.
Di tempat yang sama, Direktur Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Sudirman Said juga mengkritik jumlah waktu yang diberikan moderator untuk menjawab pertanyaan.
"Respon spontan yang ditunggu publik masyarakat ingin melihat seberapa bagus," ungkapnya.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini juga mengimbau KPU tidak memberikan kisi-kisi. Sebab, kisi-kisi bisa menghilangkan orisinal jawaban dari pasangan calon.
"Ke depan lebih baik dikasih kisi-kisi bukan pertanyaan kami yang menyiapkannya juga kurang nyaman," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU mengingatkan para calon tidak mengompori pendukungnya
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara, Agus Arifin, terlihat disoraki oleh penonton yang hadir
Baca SelengkapnyaBahkan jajaran komisioner KPU pun tidak tahu pertanyaan apa yang akan disampaikan.
Baca SelengkapnyaSejumlah catatan muncul setelah debat pertama capres yang berlangsung pada Selasa (12/12).
Baca SelengkapnyaDebat perdana calon presiden akan dilangsungkan pada malam nanti pukul 19.00 WIB
Baca SelengkapnyaMenurut Khoirunnisa, keberadaan pendukung dengan jumlah yang banyak justru membuat suasana di lokasi debat menjadi riuh.
Baca SelengkapnyaUntuk peran moderator pada debat perdana cawapres kemarin dinilai KPU sudah cukup optimal.
Baca SelengkapnyaFormat Debat Capres Diubah KPU, Anies Kaget: Belum Bicara Bersama Sudah Ditetapkan
Baca SelengkapnyaPemberantasan korupsi menjadi salah satu tema dalam debat capres pertama digelar KPU pada Selasa (12/12) malam.
Baca SelengkapnyaJK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaKPU RI menjamin tidak ada kebocoran pertanyaan pada debat perdana capres dan cawapres di Pilpres 2024 yang akan digelar pada 12 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan tidak semua data keamanan negara bisa dibuka sembarangan.
Baca Selengkapnya